Dini hari tadi, sekitar jam setengah 4, seorang teman kos tiba2 masuk kamarku. Aku yang sedang lelap, terbangun karena isak dan kepanikannya.
"Ada apa?"
Temanku masih panik, semakin bertambah panik.
"Laptopku....Laptopku ilang!"
Hah!! Masih dalam kondisi terkejut karena bangun mendadak, aku langsung mengikutinya ke kamarnya.
"Tadi ada di situ...!" katanya sambil menunjukkan tempat dia biasa meletakkan laptop.
Benar saja, di sana sudah tidak ada laptop, di kamarnya dimanapun tidak ada. Hanya ada kabel charger dan mouse.
"Pintu belakang kebuka..Pas aku liat di kamar, aku baru sadar, ternyata laptopku ilang..." katanya lagi sambil masih terisak dan panik.
Seketika lemaslah persendianku..
Ya Allah..kami baru saja kemalingan!
Langsung kami bangunkan teman kos yang lain, dan tak lama timbul kehebohan kecil. Lalu datang seorang adik kos ikut bergabung.
" Kenapa Kak??"
" Laptop Mei ilang..diambil pencuri.."
Adik kosku itu tiba-tiba ikut panik, dan memintaku menemaninya kembali ke kamar. Dan tak lama kemudian..
" Huwaaaa!!! Laptop Ria juga ilaaang!!"
" Uang Ria yang di meja juga ilaang..!!"
Dan timbul kehebohan yang semakin besar. Semua terduduk, lemas. Yang kehilangan masih tampak terpukul. Menangis, terisak, telepon rumah.. Dan kami yang lain berusaha menenangkan..
Ya Allah....dua penghuni kos kami kehilangan laptopnya.. Kehilangan uang..
Ini jelas ada maling masuk..
" Bangunin mbak Ica..!" usul salah seorang dari kami (Mbak Ica adalah salah seorang anak Ibu kos kami). Mbak Ica kelihatan shock. Rumahnya kemalingan saat dia seorang diri di kos. Ibu sedang menginap di rumah mbak tertua, dua adiknya ikut. Tiga hari ini memang hanya ada dia yang menemani kami, anak-anak kos di rumah ini.
Kami berkumpul bersama. Berenam dengan mbak Ica, kami membicarakan kejadian yang baru saja terjadi. Kami sepakat berpendapat kalau maling itu sudah lama mengintai. Dan dia akhirnya beraksi saat tahu Ibu kos kami sedang pergi.
Saat itu, tiba2 aku ingin mengecek kamarku juga.
Dan benarlah...ternyata aku juga kehilangan sesuatu. Salah satu HPku hilang. HP yang satunya lagi selamat karena kutaruh di tempat tidur.
Lalu, adik kosku, Ria juga mengecek kembali barang2nya.
" Dompet Ria juga diambiiil!!"
Jadi, dini hari tadi, kami kehilangan 2 laptop, 1 HP, dompet, dan uang.
Walaupun begitu, aku masih sangat bersyukur..
Laptopku yang kuletakkan di atas meja masih berada di tempatnya, masih bertengger manis di atas sana saat aku terbangun.
Aku juga sangat bersyukur, kami semua selamat. Maling itu tidak melakukan apa-apa pada kami. Kami masih dilindungi..
Tidak terbayang bagaimana seandainya si maling membawa senjata tajam..
Tidak berani aku memikirkannya..
Sampai subuh tadi, semua sudah kembali tenang. Kami sudah ikhlas, meskipun aku tahu berat rasanya kehilangan. Kami bisa tertawa lagi. Apalagi Ria, yang memang suka heboh.
" Kakaak, temenin ke belakang.."
Aduuh..ni anak..
" Kamu diketawain malingnya kalo gitu, Ria. Kamu itu harusnya marah, bukan takut.." kata mbak Ica. Sepertinya beliau merasa bersalah. Anak-anak kos harus kehilangan saat hanya ada dia seorang diri di kos.
" Aku sekarang marah.." katanya lagi.
Mungkin ini peringatan Allah, agar kami senantiasa harus berhati-hati. Mungkin ini teguran, cobaan bagi kami. Dan pasti, ada hikmah di setiap peristiwa. Insya Allah..
Semoga, kami diberi kesabaran.
NB: Dompet Ria tak sengaja kutemukan waktu menemaninya ke belakang. Sepertinya, maling itu meninggalkannya di sana saat tahu tak ada uang di dalamnya. Dasar pencuri! Fiuuuh....semoga Allah memberimu hidayah..
link:
littesizt