Rabu, 24 Februari 2010

Meriang dan pesta cokelat.... Izinkan saya menikmatinya kali ini....

Perasaan sedang tidak menentu...

Nanti pulang kampung,
tapi............ huuuuuummmm...
sudahlah....










Ada yang hobi banget diomelin.... pfffff......

















Semalam menikmati jalanan Jakarta dari dalam bajaj sendirian...asik juga..













Dokter gigi lagi-lagi,, tapi jadi terbiasa si....sudah tidak ada perasaan macam-macam..takut? Nggak lagi tuh... Cuma,,semalam,,yah... agak sedikit *sedikit???* parno waktu mau disuntik... ahaha..


















Ada yang sakit.....udah sakit, bandelll lagi!!








Ada yang ribut mau pulang semalam,,haha.. Anak-anak kos
. Pulang kampung pertama semenjak ngantor ya Bu? Ribet amat..hihi... heboh..


Ada yang meriang..lalu beli cokelat banyak..

Dibagi-bagi si,, tapi yang sebagian banyak dimakan sendiri...... Sakit gigi?? Bodo amat, yang penting pas lagi makan kan nggak sakit..heheh..












Trus, nanti jadi pulang kampung??

Jadi doong..



Purbalingga...I'm Comiiiinnngg ^___^

























*aduduwww....mau pulang kampung kok susah amat yaak?? :p

Rabu, 17 Februari 2010

Serangan lagi???! Tidaaaakkk!!

Kalau dia datang, hanya bisa pasrah..
Serangan lagi!!!!!
Tidak bisa dhindari.
Biasanya, dahi akan berkerut2, lalu mulut akan terkatup rapat-rapat.
Tidak bisa menangis saking sakitnya. Cuma air mata akan merembes, sementara salah satu tangan akan membekap mulut, dan satunya lagi meremas-remas bantal (or maybe, i'll need your hand).
Kalau sudah semakin tidak tahan, biasanya sms temen kamar sebelah, minta ditemenin, lalu.."pinjem tangannya ya?" (berlaku kalau lagi di kos)

Serangan klimaksnya hampir dapat dipastikan lebih dari 1/2 jam, tajam dan tanpa jeda. Hebat! Sampai bikin migrain juga.

Kata salah seorang teman "Kamu kayak lagi kontraksi..." *mungkin, aku udah siap melahirkan kalo kayak gini terus (lebaaay)

Gimana menanggulanginya? Nggak ada penanggulangan. Obat tak mempan, air garam tak membuat lebih baik. Benar-benar pasrah, sambil berharap dsela2 rasa sakit, agar semua segera berakhir...

Lalu ketika sudah berangsur-angsur berkurang rasa sakitnya... Pfiuuh... Legaaa sekali rasanya.
Langsung bisa tertawa2, bercanda2, dan menentang dg keras paksaan ke dokter gigi.

Sampai mereka sebel dan bosan. Sampai orang-orang ngomel-ngomel, marah bahkan, melihat kebandelanku.
"Kapan ke dokter gigi lagi???!!"
"Besok harus ke dokter!!!"
Uuuggh... Menyebalkan!! Tapi memang benar.

Apalagi, kalau sudah seperti ini langsung tidak bisa beraktivitas. Pekerjaan pun jadi terganggu. Pernah kena tegur gara-gara kerjaan yang 'aneh' hasilnya..

Tapi kok, sakit gigiku ini nggak sembuh-sembuh ya?? Padahal sedang perawatan akar gigi, sudah beberapa kali menyambangi dokter. Tapi rasa sakitnya tidak berkurang.. :((

Apa yang harus kulakukan...?

Selasa, 16 Februari 2010

My Name is Khan

Rating:
Category:Movies
Genre: Drama
Awalnya sudah tidak tertarik ketika diberi tahu ada film bagus berjudul My Name is Khan. Film India, means joget-joget dan nyanyi-nyanyi. Walaupun suka jalan dan inti ceritanya, tetap saja tidak suka dengan joget-jogetnya-biarpun tidak semua film India full tarian, contohnya Slumdog Millionaire.
Tapi, setelah saya coba gugling, rasa-rasanya mulai tertarik dengan film yang satu ini, biarpun nontonnya masih kapan tau, hehe..

***


Sebuah cerita roman yang menceritakan lagi mengenai bayangan kota besar di Amerika, sampai serangkaian peristiwa kehidupan yang lebih mengancam dari sebuah kehidupan. Bayangkan apa yang terjadi ketika sebuah tindakan dari seorang pria bertekad mencari pengampunan dan cinta yang hilang dapat dilakukan untuk menginspirasi hati dan pikiran bangsa yang terluka. Dalam “My Name is Khan,” superstar Bollywood Shah Rukh Khan dan Kajol Devgan menjalani peran yang paling menantang karier mereka.

Rizvan Khan (Shahrukh Khan) adalah laki-laki muslim yang terhormat dari India, yang hidup dengan Sindrom Asperger, hidup bersama ibunya (Zarina Wahab) di wilayah Borivali di Mumbai. Saat ia dewasa , Rizwan pindah ke San Fransisco dan hidup bersama adik dan iparnya. Selama disana, ia jatuh cinta kepada Mandira (Kajol). Mereka menikah dan memulai usaha.


Setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi, mereka berpisah. Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan diberbagai negara bagian di Amerika. Ketika melanjutkan perjalanannya, Khan mengilhami optimisme dan kegembiraan di dalam hati orang-orang yang dia temui dengan menyebarkan pesan-pesan dari niat baik di mana pun ia menjelajah.
(Sumber : hobinonton.com)


***


WASHINGTON--MI: Di tengah kontroversi di negeri sendiri, My Name Is Khan yang dibintangi Shah Rukh Khan dibuka di 119 bioskop di seluruh Amerika Utara dengan respons yang antusias dari masyarakat Asia Selatan dengan berbagai sambutan dari sejumlah media.

"Yang terbaik dari My Name Is Khan, terutama untuk Amerika, adalah sebuah cerita tentang risiko kebaikan," tulis The New York Times. Sebagai arus utama pers AS, koran ini juga mencatat badai yang mengepung rilis film itu pada Jumat (12/2) di India.

"Khan salah satu dari beberapa film Hindi (New York, Kurbaan) tentang orang India yang paranoid setelah peristiwa 9/11 di Amerika. Ada sesuatu yang menarik tentang melihat negara ini melalui kaca mata Bollywood, bahkan ketika ceritanya semacam dongeng," kata US Daily, Sabtu (13/2).

"Perjuangan atas film dan politik dari sang bintang serta membuat marah kaum Hindu atas komentarnya mengenai pemain Pakistan bermain di tim kriket India adalah sekilas tentang politik sempit yang masih membagi India," kata Times.

"Film itu menampilkan kehidupan seorang lelaki muslim dari India, tinggal di San Francisco, yang melalui perjalanan luar biasa di Amerika Serikat, menginspirasi orang yang mengundang perdebatan dan menciptakan sebuah revolusi spontan," kata The Washington Post. (IANS/OL-04)

(Sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2010/02/14/123161/62/10/Media-AS-tentang-My-Name-is-Khan)

Senin, 15 Februari 2010

Dijodohin??? Emang gue nggak laku?!


"Ya ampuunn.. Jaman sekarang gitu looh..kayak Siti Nurbaya aja..!!"


Komentar itu kerap saya dengar dari mereka, yang bercerita dengan semangat menggebu-gebu, mengenai perjodohan yang sedang mereka alami. Dijodohkan ataupun dijodoh-jodohkan, lebih tepatnya.

Dan jujur, saya pun pernah berpikiran seperti itu, saat-siapa lagi??-Ibu saya mulai mengeluarkan tanda-tanda.....
(tanda-tanda?)
ya, tanda-tanda ingin mengatakan sesuatu tentang jodoh

Tapi pandangan saya mulai terbuka lebar (tadinya emang sempit banget :p) ketika saya berbincang dengan teman-teman baru saya, yang begitu terbuka mengizinkan saya ikut masuk dalam pembicaraan mereka.

"Nanti..kayaknya, minta dijodohin orang tua aja kali ya? Lha kalo kayak gini terus, kerja dari pagi sampe sore, nggak ada waktu buat mikirin kayak gitu..."
kurang lebih begitu inti pembicaraan kami.

Ya, saya takjub pada keikhlasannya, tapi saya terlebih lagi takjub pada pandangan unik mereka tentang perjodohan, yang biasanya ditentang habis-habisan oleh para anak muda..yang merasa dengan dijodohkan, berarti dia dipandang tidak mampu mencari pasangan sendiri (bener gitu nggak si? Hehe..)

Dan hey, tidak selamanya perjodohan itu buruk. Ibaratnya, orang tua mana si, yang tega memberikan yang jelek-jelek untuk anaknya? Mereka pasti menginginkan yang terbaik untuk putra-putri mereka. Dan mereka pasti telah mempertimbangkan 'si dia' yang akan dijodohkan dengan buah hati tercinta.

Tapi memang, terkadang, pertimbangan orang tua berbeda dengan pertimbangan anak. Jadi wajar-wajar saja kalau si anak menolaknya. Kalau tidak suka dan tidak cocok, untuk apa dipaksakan? Dan apabila memang seperti itu, orangtua seharusnya dapat memahami dan menerima keputusan dari sang anak.
Pada akhirnya, yang mau menikah kan anaknya, bukan orangtuanya? Hehe..

Salah seorang mbak pernah berkata, "Kita tau orang itu jodoh kita atau bukan,itu sesudah ijab kabul.."

*Nah lo..apa hubungannya sama tulisan yang di atas yaa??!*

Jadi, sebelum dia datang, kita tak tau dari pintu mana dia muncul. Betul begitu teman?? Ah, kalian kan yang lebih tau.. ^_~




-diketik dan diposting via HP, saat ada komputer yang bisa diberdayagunakan...lalu diedit di komputer- *nggak penting kali An*

Minggu, 14 Februari 2010

Never Knew I Needed

Rating:
Category:Music
Genre: R&B
Artist:Ne Yo
She told me this song :)
Belum pernah denger lagunya..
Cuma bisa baca liriknya

***

For the way you changed my plans
For being the perfect distraction
For the way you took the idea that i had
of everything that i wanted to have
and made me see there was something missing...

For the ending of my first begin
(And) For the rare and unexpected friend
For the way you're something that I'd never choose
but at the same time something i don't wanna lose
and never wanna be without ever again...


You're the best thing I never knew I needed
when you appear i had no idea...
You're the best thing i never knew i needed
so now it's so clear i need you here, always...


My accidental happily (ever after)
The way you smile and how you comfort me (with your laughter)
I must admit you were not a part of my book
but now if you open it up and take a look
you're the beginning and the end of every chapter...


You're the best thing i never knew i needed
when you appear i had no idea...
You're the best thing i never knew i needed (that i needed)
so now it's so clear i need you here, always...


Who knew knew that I could be...
So unexpectedly...
Undeniably happy (yeah)
With you right here, right here next to me...


You're the best thing i never knew i needed
when you appear i had no idea...
You're the best thing i never knew i needed (that i needed)
so now it's so clear i need you here, always...


Now it's so clear, I need you here always....

Jumat, 12 Februari 2010

Cerita Cintaku

Oke, mentang2 bentar lagi mau palentin, boleh deh sekali-kali saya ngomongin cinta.Boleh ya??Boleh dong? *ini termasuk ngerayain valentinan juga ga ya? Semoga aja nggak..

Jadi, yang pertama. Mari kita coba uraikan apa yang dimaksud dengan cinta. Jadi, cinta itu adalah 'sesuatu yang sukar didefinisikan'
Waah..definisi apaan nih?! Eh..emang gitu kok kata orang-orang. Cinta itu bisa dirasa, tapi susah diungkapkan dengan kata-kata.Cinta itu, indah di hati, tapi ribet di bibir. Cinta itu, konkrit tapi sekaligus abstrak.. *tsaah..kayak tau aja Andiah:P

Dan sekarang, mari kita perjelas konteks pembicaraan cinta di sini. Jadi, sekarang, cinta yang akan kita bahas adalah cinta manusiawi, cinta terhadap lawan jenis, cinta laki-laki terhadap perempuan, pria ke wanita, jantan ke betina-ups! Kalo yang terakhir kayaknya bukan manusiawi lagi yak?-maupun sebaliknya, vice versa.

Pernah jatuh cinta?
"Pernah si..tapi emang itu yang disebut cinta ya? Kayaknya si cuma perasaan suka aja..simpati aja.."
"Mm..nggak tau deh.. Dulu si pernah cinlok gitu sama temen sekelas.."
"Pernah pacaran..tapi..itu cinta bukan ya??"
Nah loo...susah kan, mendefinisikan cinta.. Gue bilang juga apa? :D

Kata orang, jatuh cinta itu berjuta rasanya. Dan cinta, kadang kala, bisa membuat orang terlihat berbeda. Yang tadinya orangnya rame abis, tiba-tiba jadi pendiem. Yang tadinya penampilannya cuek bebek, jadi rajin dandan. Yang tadinya jarang mandi, jadi rajin mandi. Yang tadinya punya tampang jutek, jarang senyum, jadi suka senyum-senyum sendiri.
Oke,itu kalo pengaruhnya positif. Kalo sebaliknya??
Yang rajin mandi, jadi jarang mandi gara-gara keasikan memikirkan sang pujaan hati. Yang tadinya murah senyum, jadi jarang senyum karena memikirkan si dia yang tak kunjung terlihat ujung hidungnya. Haduh..haduh.. Cinta memang rumit yak??


Lalu..bolehkah cinta datang sebelum ada ikatan sah yang menghalalkan?
Dilema...
Di satu sisi, kita ingin menjaga hati kita, benar-benaaarr agar terjaga kesuciannya. Di sisi lain..apalah daya hamba..tak kuasa menolak rasa yang datang tiba-tiba. Bukankah cinta itu fitrah? Setiap manusia pasti pernah merasakan yang seperti itu.. Hiks!
*Lhoh*

Cinta dan jodoh, berhubungankah?
"Kita belum tentu berjodoh dengan orang kita cintai, tapi kita bisa (belajar) mencintai orang yang berjodoh dengan kita" (Andiah,120210 *maaf kalau kurang puitis)
Ya.. Bukankah sudah sering kita lihat dengan mata kepala sendiri, orang2 yang sudah pacaran dengan pasangan yang (katanya) mereka cintai selama bertahun-tahun, akhirnya putus di tengah jalan. Padahal mereka (katanya) saling mencintai. Sementara yang baru kenal beberapa bulan, dan belum mulai mencintai, tiba-tiba saja dikabarkan menikah, dan hidup bertahun kemudian dalam cinta.. Alangkah indahnya...

Jadi An, inti tulisan ini apa??
Apa ya?
Ya..gitu deh..
Auk ah gelap!
:p

***


Jujur, ini postingan paling tidak jelas intinya apa, yang pernah saya buat.
Hanya tergerak untuk membicarakannya, saat melihat salah seorang sahabat-yang sudah pacaran selama 5 tahun-dirundung duka karena hubungannya dg sang pacar ada di ambang jurang perpisahan.
"Saampaai kapan kau gantuung cerita cintakuu..memberi harapaan..."
Huhu...
Cinta..oh cinta...

Rabu, 10 Februari 2010

Miss Grumble :(


''Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan berkeluh kesah''
(QS Al-Ma'arij [70]: 19)


Siapa si orang di dunia ini yang bisa lepas dari berkeluh kesah? Tidak ada sepertinya. Semua orang butuh pelampiasan, sekedar melepaskan unek-unek dan melegakan perasaan memang perlu, tetapi sebaiknya tidak berlebihan.

Itulah yang dari dulu sering saya rasakan. Jujur saja, saya bukan orang yang pandai menyembunyikan perasaan kekurangnyamanan dalam hati. Saya suka mengeluh, dan saya sadar itu. Ingin menghilangkan kebiasaan buruk ini, tapi apa daya, saya hanyalah seorang gadis biasa *apa hubungannya???

Saya mungkin tidak menunjukkannya melalui gestur, atau raut wajah, atau apapun itu secara langsung. Saya cukup pandai menyembunyikannya. Akan tetapi, saya paling tidak bisa untuk tidak becerita. Entah itu di sms, di postingan, atau di status fb. Nggak enaaak  rasanya kalo nggak curhat...

Akibatnya, hampir setiap apa yang saya alami, biasanya orang-orang pada tau *PeDe berlebihan Contohnya kemarin ini, saat saya sedang sakit gigi.
Rasa-rasanya semua orang di sekeliling saya tahu. Soalnya saya pasang status di chat tentang sakit gigi, nulis di MP tentang sakit gigi, pasang status di Fb tentang sakit gigi. Akibatnya, sms-sms yang berdatangan pun biasanya diawali dengan:
“ Gimana sakit giginya??”
“ Masih sakit gigi Say?”
“ Andiah udah ke dokter gigi?”
“ Giginya udah sembuh?”

Heheheh… saking hebohnya menyebarkan berita sakit gigi, semua orang jadi tau deh. Tapi terima kasih juga buat mereka yang sudah mengingatkan saya ke dokter gigi kemarin. Ada beberapa orang yang sms buat ke dokter gigi.. Arigatouuuu ^^

Saya ingin menghilangkan kebiasaan berkeluh kesah yang tidak penting. Ingin jadi orang yang senantiasa optimis dan bersemanget menatap masa depan!!! *halah halah…

So, how??

Senin, 08 Februari 2010

Happy Working Mother ( Will I? ^^ )



“ Nak, sedang apa? Sama siapa? Sudah makan belum? Udah sore mandi dulu ya?”


Percakapan seperti itu akhir-akhir ini sering saya dengar dari balik sekat yang membatasi ruangan kami, staff TU, dengan ruangan Ibu Direktur. Tentu saja, yang berbincang adalah  sang Ibu Boss dengan anak tercintanya.

Wanita karir. Ya, mereka yang bekerja keras, sama seperti kerjanya para laki-laki di luar sana. Yang menghabiskan waktu sebagian besar dengan berada di luar rumah, meninggalkan keluarga dan anak tercinta.

Wanita karir pertama yang saya kenal sejak masih kecil adalah Ibu. Ya, Ibu saya. Beliau hanyalah seorang guru. Seorang guru, yang menghabiskan waktu sampai siang hari di sekolah. Waktu yang dihabiskannya di luar, kalau dibandingkan dengan wanita-wanita karir yang mengelilingi saya saat ini, masih jauh lebih sedikit. Tetapi bahkan pada saat itu, dengan jiwa kanak-kanak yang selalu ingin dimanja dan diperhatikan, saya merasa kalau Ibu adalah wanita yang sibuk.

Saya sering dititipkan di rumah Eyang, sewaktu-waktu kalau beliau ada penataran di luar kota. Selain itu, Ibu juga sering pulang sore. Entah ada kegiatan di sekolah, entah les, entah apalah yang pada masa itu saya tidak peduli.

Setiap hari, sepulang sekolah, saya berada di rumah seorang diri, begitupun adik saya. Kami terbiasa mendapati rumah dalam keadaan kosong. Kami terbiasa ganti baju sendiri, pergi bermain sendiri, dan menonton TV sendiri, sebelum akhirnya Bapak dan Ibu pulang dari sekolah-bapak saya juga seorang guru. Kesendirian macam itu masih sering saya rasakan sampai kemairn-kemarin, saat saya masih punya banyak waktu luang yang dihabiskan di kampung halamn tercinta.

Lalu, ketika akhirnya saya beranjak dewasa, saya mulai mengenal wanita-wanita karir di luar, dengan jadwal yang jauh lebih padat dibandingkan dengan jadwal Ibu saya.

Ada mamanya Nico, keponakan kos kami, yang setiap minggu hampir dapat dipastikan menitipkan kedua anaknya di rumah sang nenek. Sesekali, dia ikut menginap di sana. Berangkat kerja sekitar jam 9 pagi, dan pulang lewat di atas jam 9 malam. Seringkali, ketika berangkat itu, Nico akan menangis merengek-rengerk, meminta mamanya agar tidak usah pergi. Duuh..kasihan rasanya. Sekarang Nico katanya sudah mulai sekolah. Paling tidak, dia tidak harus menyaksikan mamanya meninggalkan dia di rumah bersama orang lain (Tapi mungkin, besok giliran adiknya yang akan merengek meminta mamanya jangan pergi).
 

Lalu ada lagi, seorang mbak yang baru saya kenal di kantor ini. Dia baru saja melahirkan. Anaknya berusia dua bulan kalau tidak salah. Setiap hari, saya melihatnya datang sebelum jam delapan dan pulang lebih dari jam 5 sore. Anaknya yang bayi itu dirawat oleh sang Ibu. ASI memang masih alami, tetapi minumnya dari botol. Setiap hari sudah disediakan di kulkas, tinggal menghangatkan sewaktu-waktu kalau si baby mulai lapar.

Lalu ada juga Ibu Direktur, yang datang sekitar jam delapan pagi dan pulang malam setiap hari. Tak pernah sampai rumah sebelum matahari masih bersinar saya rasa, hehee…. Belum lagi kalau ada rapat atau konsinyering di hotel sampai beberapa hari. Beeuuh….kalau jadi anak beliau mungkin saya akan protes. Karena itu saya paling tidak suka dengan yang namanya konsinyering. FYI, teman satu kos saya, selama sebulan ditempatkan di salah satu direktorat, sudah 3x ikut konsinyering di 3 hotel berbeda, dan semuanya menginap lebih dari  satu malam. Bagaimana kalau nanti sudah punya anak ya?? Hikshiks!

Yah…bagaimanapun, menjadi wanita karir adalah sebuah pilihan. Tinggal bagaimana kita (kita??) menyikapinya. Saya rasa, wanita karir pun bisa-pasti bisa!-menjadi Ibu yang baik, yang tetap memberikan perhatian terbaik kepada keluarga-especially for her children. Sehingga sang anak tidak pernah merasa kekurangan perhatian ataupun merasa kesepian, walaupun setiap hari, sebagian hidupnya dihabiskan tanpa dampingan seorang Ibu di sisinya.



***


Tumben kali ini saya nulis yang bukan curhatan pribadi.
Maaf kalau paragraf terakhir ditulis dengan ke-sotoy-an tingkat tinggi. Maklum, saya kan bukan seorang Ibu. Tapi yang pasti, mother wanna be
Hihi.. udah ah..
Cukup sekian dan terima kasih


 

Sabtu, 06 Februari 2010

Maumu apa, Sayang? ^_^

"Kenapa, sayang?"

"Kok kayak gitu"

"Mau apa sayang?"

"Mau minum susu? Iya? Kamu mau minum susu?"

"Jangan ribut dong..masih ada tamu. Ya?"

"Oh..mau naik pohon dulu.. Naik pohon, ya sayang?"

"Iya..nah.. Udah? Ya, jangan berisik ya sayang..."




*pagi ini, di ruang depan, sambil tersenyum-senyum mendengar percakapan antara Ibu kos dan beo kesayangannya

Senin, 01 Februari 2010

Mau bunuh diri dengan tuntas??? Try this :p

Rating:
Category:Other
Pada zaman sekarang ini, hampir setiap orang yang melek teknologi pasti mempunyai akun-entah di suatu tempat dimanapun-di internet. Oke. Kalaupun, tidak bermain internet, hampir setiap orang pernah berkomunikasi melalui handphone. Entah itu via telepon ataupun sms. Mulai sekarang, sebaiknya kita selalu waspada terhadap segala macam kecanggihan teknologi, apapun bentuknya.Ingat, teknologi itu ibarat dua mata pisau: di satu sisi biisa memberikan manfaat, di sisi lain bisa juga berbuah petaka. So, be carefull ^^

artikel dibawah ini diambil dari: http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/26/1257/sms_dan_suicide_machine


*****


Gincu di kerah baju atau rekening kartu kredit di tempat kencan. Dulu, dua barang bukti tersebut bisa jadi pemicu perseteruan pasangan suami istri. Sekarang, SMS sudah cukup membuat rumah tangga berantakan. Orang belum lupa wanita selingkuh Tiger Woods yang membeberkan SMS intim mereka di media atau politisi yang teledor membuka aib partai mereka melalui SMS.

Banyak yang menganggap SMS tidak cukup kuat untuk menyeret seseorang ke meja hijau. Namun, kini SMS justru menjadi barang bukti akurat untuk menjatuhkan seseorang. Belakangan, SMS malah membongkar sepak terjang pasangan tak setia. Bahkan, tim reserse polisi aktif mengadakan lokakarya seputar SMS sebagai barang bukti.

“Terdakwa tak mungkin mungkir bila ada bukti hitam di atas putih,” ujar Mitchell Karpf, pengacara di Miami. “Begitu ada setumpuk bukti SMS, kartu mati sudah dipegang tertuduh,” lanjut Karpf. Seperti surat elektronik email, SMS pun disimpan oleh provider dalam jangka waktu tertentu. Orang kerap lupa menghapus pesan singkat ini. Apalagi, SMS kadang diketik sekejap tanpa berpikir panjang akibatnya.

Pengacara di Amerika melihat celah baru fenomena ini. Dilihat melalui statistik biro Nielsen, perbandingan SMS dan percakapan telepon adalah 3 dibanding 1. Tiap orang per bulan mengirim 584 SMS atau kenaikan 60% selama 2009 terakhir. Sebetulnya, kita makin kehilangan privasi. SMS dianggap komunikasi private, namun tak jarang seorang istri mengintip ponsel suaminya atau sebaliknya.

“Sebaiknya jangan gunakan ponsel apabila Anda ingin menyampaikan pesan intim atau pribadi,” terang Marc Rotenberg, direktur Electronic Privacy Information Center di Washington. Pada kasus hole in one Tiger Woods, pramusaji Jaimee Grubbs ‘menjual’ SMS intim Woods ke pers. Deretan wanita lain yang pernah menjalin hubungan gelap dengan Woods serentak mengikuti langkah yang sama.

Woods cuma bisa ‘mengaku dosa’ dan berharap, keluarganya tidak dijadikan bulan-bulanan pers. “Media tidak perlu membesar-besarkan konflik pribadi atau masalah keluarga dan memaksa seseorang minta maaf di hadapan publik,” tegas pemain golf itu. Kasus lainnya menimpa mantan gubernur Detroit, Kwame Kilpatrick. Di bawah sumpah, ia berbohong tidak memiliki hubungan ‘khusus’ dengan asistennya, namun SMS Kilpatrick membongkar semuanya.

Jajak pendapat seputar jejaring sosial baru-baru ini menyebut, 12% dari 2300 responden menyesal mengirim pesan terburu-buru dan tidak memikirkan efek negatifnya. Lee Rainie, direktur Pew Internet and American Life Project, menjabarkan, “Kita makin ceroboh dengan data-data pribadi. Kisah percintaan kita bisa saja disebarluaskan tidak sengaja melalui daftar teman di Facebook atau instant messenger.”

Sherry Turkle, guru besar dan peneliti di Massachusetts Institute of Technology, 20 tahun terakhir melakukan riset mengenai tingkah laku manusia terkait perkembangan teknologi modern. Menurut Turkle, manusia mempunyai hubungan istimewa dengan ponselnya. “Berbeda dengan komputer atau laptop, telepon genggam disimpan di saku celana atau baju. Nyaris melekat dengan kulit,” terang Turkle.

“Kolega perempuan saya bahkan panik luar biasa ketika ponselnya raib. Seakan ada anggota keluarga yang meninggal. Banyak orang menganggap HP sebagai extension jiwa dan raganya. Kita dibius kemudahan dan mengagungkan fungsi ponsel. Begitu ia memojokkan kita, barulah orang sadar bahwa HP punya sisi gelap pula,” tambahnya.

Robert Stephen Cohen, pengacara pendamping perceraian eks supermodel Christie Brinkley dengan mantan suaminya, arsitek Peter Cook, memperkirakan, ruang pengadilan bakal kisruh jika SMS makin sering digunakan sebagai barang bukti sah. “Membaca SMS selingkuh beda dengan mendengar gosip. Jauh lebih menyakitkan dan serasa ditusuk dari belakang,” pungkasnya.


*) Sumber: Harian de Volkskrant “Oude sms’jes behouden hun schaduw” (17-12-2009)


*****


Privasi rentan, manipulasi data dan selektif berteman di dunia maya.

Lebih dari 70% pengguna internet di Belanda memiliki profil di Hyves, Facebook atau Twitter. Mereka antusias berbagi kehidupan dengan teman maya, baik melalui foto, film maupun pesan singkat. Hanya dengan menjawab sejumlah pertanyaan sederhana, setiap orang bisa membuat profil dan berbagi dengan kawan maya di seluruh dunia. Tak mengenal waktu dan tanpa batas! Namun, bagaimana bila tiba-tiba bosan?

“Email ini mungkin bukan ditujukan buat Anda…,” demikian balasan Hyves sewaktu seorang pengakses ingin menutup profilnya di situs jejaring sosial itu, sedangkan Facebook memperlihatkan foto-foto teman maya Anda dengan teks ‘Mereka bakal merindukanmu’. Masih belum cukup dikelabui secara emosional, data-data kita pun disimpan. Foto-foto, pesan dan info pribadi – sekalipun telah dinonaktifkan – tetap bisa diakses melalui mesin pencari Google.

Belakangan, jika ingin definitif menghapus profil di internet sudah ada aplikasi yang menawarkan kemudahan, di antaranya Suicide Machine. Hanya dengan satu klik mouse kita bisa melakukan ‘bunuh diri’ virtual. Aplikasi ini dikembangkan oleh WORM, kumpulan seniman media di Rotterdam. Sejak Desember 2009, Suicide Machine berhasil menghapus 1750 profil, 100 ribu teman maya dan 250 ribu pesan Twitter. Masih ada ribuan orang antri dan ingin memakai Suicide Machine.

“Ide kami muncul sewaktu pergantian tahun kemarin,” terang Walter Langelaar, pemimpin proyek WORM dan salah satu perancang ‘mesin’ ini. “Kami mengorganisasi acara web 2.0 suicide night. Semua daftar kawan maya kami undang dan bertemu live di bar. Setelah bertemu muka, kami berjanji menghapus profil masing-masing di internet,” tambahnya. Selanjutnya, Langelaar dan rekan-rekannya terinspirasi untuk membuat situs Suicide Machine.

Kini, aksi iseng tersebut malah menggemparkan dunia nyata. Suicidemachine.org diblokir Facebook, MySpace dan LinkedIn. CNN, BBC, koran USA Today dan majalah Time membuat laporan tentang Suicide Machine. Tiap hari, sekitar 25.000 pengunjung mengakses aplikasi ini. “Situs kami mengangkat sekaligus mengobrak-abrik tema privasi. Untung mudah mengakali pemblokiran itu. Situs-situs raksasa tersebut meraup keuntungan dari pengumpulan data. Makin banyak info yang didapat, makin menggiurkan pula pemasukan iklan dan pemasaran,” tutur Langelaar.

Langelaar: “Banyak yang tak sadar. Begitu kita membuat profil di internet, sebetulnya kita bekerja tanpa digaji untuk situs tersebut. Setiap bit yang hilang sewaktu kita menonaktifkan profil berarti membuang uang mereka. Facebook pun dalam disclaimer-nya menyebut, berhak menggunakan data anggota untuk keperluan pemasaran. Consumer targeting dalam bahasa mereka. Kita dibodohi dan ditelan bulat-bulat.”

Setelah memasukkan kode login, Suicide Machine akan menghapus seluruh daftar teman maya secara bertahap. Menurut Langelaar, prosesnya makan waktu dan intensif. Mematikan sebuah profil Facebook dengan 1200 teman membebani server sekitar setengah hari. Begitu proses selesai, profil tersebut hanya dapat diakses melalui situs Suicide Machine.

“Mimpi buruk bagi situs-situs seperti Facebook dan LinkedIn,” timpal Joran Polak, redaktur security.nl. Menurut Polak, aplikasi serupa akan makin banyak muncul dalam waktu singkat. “Orang mulai sadar berapa harga privasi mereka. Bukan cuma pemasok iklan bisa melihat data kita. Stalkers, asuransi, kolega, atasan dan bahkan kriminal pun ikut melongok. Ironisnya, justru kita sendiri yang memamerkan data-data tersebut. Inisiatif untuk menghentikan ekses negatif situs pertemanan pun bakal muncul dari pengguna internet sendiri,” lanjut Polak.

Masalah privasi bukan satu-satunya alasan untuk menghapus profil di internet. Langelaar memaparkan, “Terutama menghabiskan waktu sering disebut ganjalan utama internet. Saya bukan anti Facebook atau Twitter. Bentuk komunikasi ini sangat praktis, namun kita sering dijejali program atau permainan. Mereka ingin, pengakses membuka situs mereka berjam-jam atau kontinu mencek status kawan-kawan lainnya. Memutuskan pertemanan maya berarti mengembalikan waktu luang kita.”

Suicide Machine dianggap berjalan berdampingan dengan tren. Tom Palmert, jubir lembaga riset Trend Wolves di Belgia menuturkan, “Generasi muda cepat bosan. Cool kids tak sembarang memilih teman dan kadang sengaja liburan atau cuti secara virtual. Situs jejaring sosial pun makin dewasa. Pengguna internet ingin, kontrol ada di tangan mereka sendiri. ‘Bunuh diri’ masal tidak akan terjadi. Boleh dibilang, ini hanya semacam statement. Lagipula, bisa dihitung orang yang betul-betul menelanjangi diri sendiri di internet.”

“Situs kami mungkin hanya setetes air di gurun pasir. WORM pun bukan gerakan aktivis melainkan grup seniman. Aksi kami tidak ada artinya dibanding jutaan profil di internet. Kenyataannya, situs-situs raksasa itu memberikan reaksi dan memblokir kami. Mereka sebetulnya khawatir dengan ide di balik Suicide Machine,” tandas Walter Langelaar.

*) Sumber: Harian Trouw “Jezelf virtueel opheffen” (29-01-2010)

Groginya ke Dokter Gigi

Rating:
Category:Other
Aw, aw, aw!! Sakit gigi memang berjuta rasanya. Sebel campur sedih campur nelangsa, dan yang pasti campur sakiiiiiiiiiiiiiitttttt!!! Kalau lagi sakit gigi sepertinya lebih baik sakit hati saja. Kalau lagi sakit hati, bilangnya lebih baik sakit gigi. Tapi, mending nggak usah sakit deeh. Hmm...karena beberapa hari ini saya terserang sakit yang sudah beberapa tahun ini tidak pernah menghampiri saya lagi-sakit gigi yang bikin makan nggak enak dan tidur nggak nyenyak-saya berencana untuk mengunjungi dokter gigi. Yah, walaupun dengan sangat terpaksa, tapi sepertinya ini jauh lebih baik dibandingkan jika saya mendiamkannya saja. Doakan saya, kawan..

***

Jakarta, Diantara banyak dokter, mungkin hanya dokter gigi yang paling ditakuti banyak orang. Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun kadang memilih sakit gigi karena takut ke dokter gigi.

"Mengabaikan perawatan rutin karena kecemasan yang berlebihan bisa mengarah pada masalah yang lebih besar, sehingga nantinya membuat biaya perawatan mulut dan gigi menjadi lebih tinggi," ujar Dr Leonard Sizani, dari South African Dental Association (SADA) seperti dikutip dari Health24, Senin (1/2/2010).

Beberapa penyebab orang gugup ke dokter gigi adalah:
1. Karena takut dengan peralatan yang digunakan seperti bor.
2. Punya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan dokter gigi karena dokter giginya tidak simpatik.
3. Takut gigi akan disuntik sehingga menimbulkan perasaan tegang dan sakit secara fisik.
4. Ketakutan dokter akan memarahi Anda karena tidak rajin merawat gigi.

Jika ada salah satu dari alasan tersebut yang membuat seseorang takut ke dokter gigi, cobalah beberapa saran berikut untuk mengatasinya:

1. Pilihlah dokter gigi yang bisa berempati berdasarkan saran teman atau saudara.

Ketika memilih dokter, pilihlah dokter yang bisa berempati terhadap perasaan Anda. Dokter tersebut harus bisa membuat seseorang merasa nyaman dan aman sehingga Anda tak perlu takut. Cobalah untuk meminta rekomendasi dari teman atau saudara untuk menentukan dokter mana yang bisa membuat seseorang merasa nyaman dan tidak takut.

2. Makanan mempengaruhi tingkat kecemasan.

Mengonsumsi makanan tinggi protein seperti keju dalam waktu satu jam sebelum pemeriksaan gigi bisa menghilangkan kecemasan yang ada. Sedangkan makanan karbohidrat tidak memiliki efek menenangkan.

3. Bernapas secara teratur.

Saat cemas seseorang cenderung untuk menahan napas yang secara tak langsung meningkatkan rasa panik karena kadar oksigen yang berkurang. Cobalah untuk bernapas secara teratur dan perlahan-lahan selama beberapa detik.

4. Pikirkan segala hal yang positif mengenai dokter gigi.

Ketakutan yang timbul biasanya diakibatkan karena seseorang tidak terbiasa melakukannya. Cobalah untuk berpikir bahwa perawatan ini tidak akan seburuk yang dipikirkan karena teknologi sudah semakin maju. Dengan pemikiran yang positif, rasa takut akan sedikit berkurang.

5. Cobalah untuk melakukan teknik relaksasi sederhana.

Teknik bisa dimulai dengan melemaskan otot-otot tubuh mulai dari kepala hingga ujung kaki sambil mendengarkan musik saat sedang berada di dalam ruang perawatan dokter. Ketika sedang tegang, menarik napas dalam-dalam lalu membiarkan otot menjadi rileks akan membuat tubuh merasa santai dan rasa takut serta gugup akan hilang.

Mengunjungi dokter gigi mungkin tidak akan menjadi daftar utama bagi beberapa orang. Tapi dengan melakukan beberapa hal tersebut, rasa takut dan gugup akan berkurang dan berkunjung ke dokter gigi bukan lagi menjadi hal yang menakutkan.

(ver/ir)
sumber: http://health.detik.com/read/2010/02/01/153032/1290402/766/groginya-ke-dokter-gigi