Kamis, 27 Mei 2010

My Messy Cubical




Berantakan sekali, ehehehehehe....

Foto ini diambil beberapa menit yang lalu cuma buat nyobain kabel data aja :p

Senin, 24 Mei 2010

Loosing you...



Saya begitu shock, saat kemarin dengan tidak sengaja menemukan kenyataan bahwa salah satu sahabat dekat saya, sebut saja namanya X, menikah. Awalnya, saya cuma iseng baca-baca status facebook salah seorang teman semasa sma. Dan sahabat saya, si X itu disebut-sebut namanya dalam percakapan.

Seketika saya menelpon sahabat saya yang dulu-bisa dibilang-se-geng dengan saya dan X saat SMA. Heboh saya bertanya ini itu tentang kabar pernikahan X. dan ternyata dia juga tidak tahu-menahu. Memang, sudah agak lama pula si X ini hilang kabar, nomer-nomer telepon dia yang saya punya tak ada satupun yang aktif. Hanya dari Fb kami mendengar keberadaannya.

Setelah heboh-hebohan, saya telepon sahabat saya yang lain lagi. Dan dia pun shock mendengar kabar dari saya. Terutama yang membuat kami sangat terkejut adalah bahwa X  tidak menikah dengan orang yang kami pikir akan menjadi suaminya nanti: kakak kelas yang sudah 4 tahun menjalin hubungan dengan X. Padahal, selama ini sudah nyata sekali semua orang tahu bahwa X serius menjalin hubungan dengan kakak kelas itu. Dan dia pun sudah sangat dekat dengan keluarga sang pacar. Tapi nyatanya, dia akhirnya menikah dengan orang yang bahkan di antara kami, para sahabatnya, tidak pernah dengar namanya. Tanpa ada angin tanpa ada hujan. Seandainya saya tidak kurang kerjaan membaca komen-komen di status teman sma itu, mungkin kami tidak akan pernah tahu.

Tiba-tiba saja saya merasa betapa saya bukan seorang sahabat yang baik. Sibuk dengan urusan sendiri, tidak perhatian, lupa menyapa sahabat jauh, hingga akhirnya tertinggal berita sepenting itu. Meskipun teman-teman yang lain juga tidak ada satu pun yang diberitahu mengenai kabar tersbut.

Sahabat saya yang satu ini memang punya cerita yang sedikit berbeda dengan sahabat saya yang lain. Saya pertama kali bertemu dengannya saat masuk SMA. Kami satu kelas kala itu. Di antara teman-teman baru, dia terlihat menonjol. Seorang gadis manis, berambut panjang lebat sepunggung, dan aktif. X terlihat berbeda terutama karena dia pindahan dari daerah lain yang bahasanya sedikit berbeda dengan kami.

Pada saat kelas 1 SMA itu, sahabat saya yang cantik dan berbakat ini kehilangan ibunya yang memang sudah sakit-sakitan. Sang ibu tinggal di kampung halamannya di kota asal, sementara sahabat saya tinggal di Purbalingga bersama ayah dan mama tirinya (ayah X ini punya 2 isteri). Semenjak saat itulah, dia menjadi seorang piatu. Meskipun demikian, dia masih punya ayah, mama (yang keduanya sudah beranjak sepuh), dan banyak saudara, baik kandung maupun tiri.

Ketika kami kelas 3 SMA, sahabat saya kembali kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Ayahnya meninggal dunia, membuatnya menjadi anak yatim-piatu. Semenjak saat itu, dia tinggal dengan mama tirinya, sementara kakak-kakaknya yang lain sudah berkeluarga dan ada pula yang kuliah di luar kota.

Kami dekat. Dia sering datang ke rumah saya. “ Bapak dan ibunya Andiah udah aku anggap kayak bapak dan ibuku sendiri…” katanya suatu saat. Tapi, karena saya harus kuliah di luar kota, kamipun menjadi jarang bertemu. Paling sesekali waktu saat saya pulang kampung dan kebetulan ada kesempatan untuk berkumpul dengan teman-teman. Dan itu adalah hal yang sulit direncanakan, karena saat itu kami sudah punya aktivitas dan jadwal masing-masing.

Sekarang saya kehilangan kontak dengan X.
“ Dulu, pas aku pulang dari Semarang, aku liat di depan rumahnya dipasang tulisan DIJUAL,” kata sahabat saya kemarin saat kami bertelepon ria. Saya juga ingat, lamaaa sebelumnya X pernah bercerita kalau mama tirinya sudah tidak tinggal di Purbalingga lagi. Beliau ikut salah satu anaknya di Bandung.

Jadi, dimana X sekarang? Dari Fb, kami tahu kalau X ingin segera menyusul suaminya-yang kami tidak tahu siapa itu- ke Padang dalam waktu dekat ini.

Sediihhh sekali kalau ingat tidak ada satu pun di antara kami yang tahu keberadaan dan kabar X sekarang. Besok weekend saya berencana akan pulang. Dan saya ingin sekali bisa menemukan X dengan bersama dengan sahabat yang lain. Alamat bakal seperti Termehek-mehek petualangan kami nanti. Semoga dalam waktu yang singkat itu, saya bisa bertemu dengan dia….


Jumat, 21 Mei 2010

Aku pulang...

Suatu kali aku berjanji padaMu,
tidak akan menempatkan cinta dunia di atas cintaku padaMu.


Suatu kali aku menadahkan tanganku,
dalam munajat-munajat cinta yang indah bersamaMu,
dalam derai air mata,
berharap Kau mendengar keluh kesah, harap, dan keinginanku.


Suatu kali aku begitu tekun beribadah kepadaMu,
menghadiri majelis-majelis ilmuMu,
membaca surat cintaMu,
menghafal ayat-ayatMu..


Suatu kali..

ya..

Suatu kali..



Robbi..
Masihkah diri ini pantas mengharap cinta dariMu,
saat cintaku tak lagi utuh kepadaMu?


Masihkah pantas aku memohonkan pinta padaMu,
saat malam-malam kusibuk terbuai dalam mimpi semu?


Masih layakkah ya Robb..
aku untuk kembali berharap dipandang olehMu,
sementara hari-hariku aku semakin berjalan jauh dariMu?


Robbi..
Aku ingin kembali..
Tertatih-tatih kaki ini melangkah mencari jalan pulang..
Robbi..
Aku hanya seorang wanita yang rapuh, aku terjatuh, dan kakiku susah berdiri
Bolehkah aku datang lagi seperti ini?
Bolehkah?
Kalau boleh, kupinta padaMu ya Robb..
Kuatkan langkah-langkah ini..
Teguhkan...
Agar aku bisa pulang..
kembali kepadaMu..






Oh.... Belahan Jiwa......



Manakah di antara kegiatan di bawah ini yang belum pernah kalian lakukan?
1. Mengetik sms/telepon sambil berjalan
2. Mengetik sms/telepon sambil naik kendaraan umum

3. Mengotak-atik hp saat berkendara (motor atau mobil)

4. Mendengarkan lagu dari MP3 player sambil berjalan atau naik kendaraan

5. Mengotak-atik hp saat berada di kelas mengikuti pelajaran/kuliah

6. Membawa hp ke dalam kamar mandi (untuk aktivitas apapun yang kalian lakukan di dalamnya)
7. Mengotak-atik hp saat makan atau menonton tv
8. Membalas sms dalam keadaan setengah tertidur
9. Mengecek hp ketika bangun tidur
10.Meraih hp seketika saat tidak tau apa yang harus dikerjakan

11.dst (silakan tambahkan sendiri)


Dalam sebuah kesempatan, seorang mbak pernah bercerita tentang temannya yang tinggal di Jepang. “Jadi, kalau di Jepang itu ada tempat-tempat tertentu, kayak di taman, yang di sana dipasangi tanda dilarang mengaktifkan ponsel..” kata si mbak menirukan temannya.

Kami yang ada di ruangan langsung berisik.
“ Waah, kalo Naning mah dimana aja mainin hp..”
“ Kalo di sini, di dalem kereta juga masih tak-tik-tak-tik.. gini nih..” kata yang lain sambil memeragakan adegan tangan kiri naik ke atas seolah-olah berpegangan, kepala menunduk, dan tangan kanan sibuk memainkan hp, Siapa yang pernah berpose seperti ini, hayo ngakuuu??

Memang, tidak dapat dipungkiri, telepon genggam telah menjadi gaya hidup manusia jaman sekarang. Barang yang dulu prestisius dan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja saat ini sudah menjadi semacam kebutuhan primer di masyarakat. Sekarang, siapa sih yang tidak pernah menggunakan handphone?

Suatu kali, saat sedang menemani seorang mbak berbelanja di pasar, “ Liat Dek, padagang ikan aja model hpnya yang gede itu lho,” kata mbak itu sambil menunjuk seorang anak berusia sekitar 15 tahunan yang pekerjaannya membantu pedagang ikan. Seskali di sela kesibukannya melayani pembeli, anak itu mengutak-atik hp QWERTY-nya, lalu dimasukkan ke dalam kantong celemek yang basah dan amis.

Kalau kita perhatikan lebih seksama, sekarang ini, hampir sudah tidak ada lagi wartel. Masih ingat dengan wartel kan? Hehehehe… Padahal dulu, wartel tersebar banyak di sisi jalan di mana saja. Sekarang, sepanjang jalan saya mencoba mencari keberadaan wartel, rasa-rasanya saya tidak menemukannya lagi (entahlah kalau di daerah). Sekarang, semua sudah punya alat komunikasi sendiri-sendiri yang selalu dibawa kemaaana saja. Seolah-olah kita tidak bisa hidup tanpa handphone. Padahal, jaman dulu, kakek-nenek kita bisa saja hidup tanpa handphone. Saya jadi berpikir, bagaimana semua kegiatan bisa berjalan lancar tanpa bantuan handphone ya? Bagaimana mereka berkoordinasi? Bagaimana kalau ada kabar mendesak bin darurat yang harus segera disampaikan??

Dunia oh dunia.. Rasa-rasanya, kita hidup sehari tanpa handphone saja sudah kerepotan. Cemas kalau handphone ketinggalan, bingung kalau handphone mati di jalan, panik kalau handphone tiba-tiba hilang, Seolah-olah, handphone sudah begitu dekatnya dengan diri kita. Sudah begitu menyatunya dengan keseharian kita. Seolah-olah, handphone sudah jadi belahan jiwa kita..


PS: siapa di antara pembaca postingan yang pernah hidup sehari tanpa hp? (entah hp sendiri atau hp orang lain) Ketika sudah punya hp lho yaa, bukan saat masih kecil dan belum punya hp  Atau, yang pernah dengan sengaja mematikan hp-nya sehariiii aja.. Adakah??




*asli, ini tulisan iseng nggak penting banget

Kisah Supir Taksi dan Gadis Berjilbab



Kisah ini saya dapatkan saat mengikuti kajian bersama Ibu Fathiya Khatib siang ini. Beliau bercerita bahwa pada suatu ketika, beliau pergi dengan menggunakan taksi. Beliau lantas terlibat percakapan dengan sang supir taksi tersebut.

" Bu.. Ibu sudah lama pake jilbab? Dari kapan?"
" Wah..dari kapan ya? Dari lulus SMA"
" Tapi Ibu Islam kan?"
Ibu Fathiya pun heran kenapa sang supir menanyakan hal tersebut. Ternyata, setelah berbincang-bincang lebih lanjut, sang supir pun menceritakan kisahnya.

Alkisah, pada suatu hari, supir taksi ini mendapat penumpang seorang wanita berjilbab. Tak berapa lama, supir dan perempuan muda itu terlibat perbincangan, yang hampir mirip dengan perbincangan sang supir dengan Ibu Fathiya tadi.

" Mbak, sejak kapan pakai jilbab?" tanya supir taksi.
" Oh, saya bukan muslim Pak..." jawab si wanita, yang tentu saja membuat sang supir kaget bercampur heran.
" Saya suka aja pakai jilbab. Rasanya nyamaan gitu kalo pake jilbab. Orang-orang nggak berani macem-macem, nggak godain, saya ngerasa aman," begitu kata wanita itu. Lantas lanjutnya, " ..sayang, orang muslim sendiri tidak paham dengan jilbab."


***

See? Bahkan mereka yang notabene bukan muslimah pun tau betapa pentingnya menutup aurat. Sementara di antara para muslimah itu sendiri masih ada yang ragu untuk mulai menjalankan perintah Allah ini.

Semoga kisah yang sedikit ini dapat kita jadikan renungan bersama

Senin, 17 Mei 2010

Setangkup rindu





suatu waktu
ada masa ketika hati
bicara tanpa mulut perlu setuju
dan dia bebas berlagu
tentang setangkup rinduku
pada rangkaian yang tak berbatas ruang dan waktu
pada hamparan yang luas seluas langit biru
pada kata yang berkelindan di pikiran yang buntu
dan aku rindu...



*rindu untuk berpuisi, rindu menulis, tapi tak pernah punya ide..

Kamis, 13 Mei 2010

...

Suatu kali..aku butuh kesendirian..
Menjauh..menyepi..mengasingkan diri...
and I'm being anonymous
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.




















.
.
.
.
.
.
.


Senin, 03 Mei 2010

(Lagi) Pengen masak-masak ~.~

Ngeliatin resep-resep di dapurnya Kompas..
Pengen masak-masaaaakk..

Yang simpel-simpel aja ni saya kasih link di sini. Biar nggak lupa










Sementara gambarnya dulu. Ntar kalo udah berhasil masak-masaknya, baru dipublish resepnya