Rabu, 25 Agustus 2010

(Lomba FF) Paskibraka




Ada genangan kristal sebening embun kulihat di kedua mata tuanya yang tak henti-henti menatap layar kaca.

"Pengibaran Bendera Merah Putih"

Suara protocol upacara pengibaran bendera di Istana Negara terdengar merdu menggelegar

Barisan paskibraka berderap maju. Gagah sekali.

“Sstt.. Anaknya yang mana?” Mas Rian berbisik di telingaku. Aku menggeleng sambil menaikkan jari telunjuk ke bibir, “Jangan berisik!”

Dulu aku pernah bermimpi, menjadi salah satu yang berdiri dengan bangga di dalam barisan itu. Berderap-derap maju di hadapan Presiden, para menteri, dan tamu kenegaraan. Tapi ada daya, mimpi tinggallah mimpi. Seleksi paskibra saat SMA saja tidak lolos. Huufh.. aku menghela nafas.

Kami melanjutkan menonton televisi. Lelaki tua itu tak sedikitpun bersuara. Hanya mulutnya yang menyunggingkan senyum tipis. Kedua tangannya erat memegang ujung celana pendeknya yang lusuh.


 ***


“Terima kasih ya Bu.. saya sudah diijinkan ikut menonton di sini, “ senyumnya lebar sekali saat mengatakan itu. Aku dan mas Rian mengangguk.

“Ini Pak, ongkos naik becaknya,” kataku sambil mengangsurkan selembar dua puluh ribuan.

“Oh..nggak usah Bu, nggak usah!” lelaki tua itu mengibas-ngibaskan kedua tangannya.

“Tapi Pak…”

“Nggak usah, Bu, Pak,”

“Saya terima kasih sekali sudah diijinkan nonton TV di sini. Jadi saya bisa melihat anak saya mengibarkan bendera di istana, “ katanya kemudian.

Kami memandangnya saat lelaki tua itu mengayuh becaknya perlahan-lahan. Mendung menggelayut. Semoga tidak hujan, pikirku. Tiba-tiba lelaki itu berhenti. Dia berpaling kepada kami, “ Putri saya tadi cantik sekali,” katanya.

Kupikir, matakulah yang mulai gerimis.



*jumlah kata+judul = 235
*ditulis dalam rangka menyemarakkan lomba FF
*FF yang lain:
- tema Ramadhan
- teman Ayah dan Anak

(Lomba FF) Abah


“Baaah.. Telornya gimana ini??!! Meletus, meletus!!”
Abah bergegas menemui putri sulungnya di dapur. Membalik telur di atas teflon, lalu memandang Ita yang menjauh dari wajan.

“ Ckckck..baru bikin telor ceplok aja udah nyerah,” kata Abah sambil tersenyum. Ita manyun.

“Baahh…. Komputernya nge-hang! Tugasku belom seleseee..!!” giliran Icha yang ribut dari dalam kamarnya. Abah masuk kamar dan segera membereskannya dalam 2 menit.

“Baaaaaahhhh….!!!” Kini Faisal yang merengek.

“Kenapa Nak?”

“Mobil-mobilan Ical nggak bisa jalaaan,”  Abah mengambil remote control di tangan Faisal, membuka tutup baterai, dan membenarkan posisi baterai di dalamnya.

“Asiiikkk mobilnya jalan lagii,”

Tok-tok-tok!!

“Assalamualaikum….”

”Waalaikumsalaaam…”

Seraut wajah muncul dari balik pintu. “Pak Haji, sudah ditunggu dari tadi. Pengajiannya belum mulai karena nunggu Bapak,” Bang Kosim, tukang gado-gado depan rumah yang datang mengabarkan.

“Astaghfirullah…. Saya lupa!! Tunggu sebentar Bang.”

Abah berlari ke kamar, mengambil sarung dan peci, lalu bergegas keluar rumah. Aku menangis kencang di box bayiku.

“Itaa..Ichaa..Icaall.. tolong urus adik kalian sebentaar. Abah pergi dulu yaa. 10 menit lagi Ummi pulang. Assalamualaikuum… “

Tangisku tambah kencang demi mendengar suara pintu ditutup. Aku juga mau abaaaaahhhh…!!


*jumlah kata+judul : 179
d*alam rangka menyemarakkan lomba FF

*FF yang lain
- FF dengan tema Ramadhan
- FF dengan tema 17 Agustus

Minggu, 22 Agustus 2010

(Lomba FF) Kuburan

Somad sesak memandang sekeliling. Gelap. Pekat. Tanpa cahaya. Berkali-kali dia menutup mata dan membukanya hanya untuk memastikan keberadaannya. Ruangan di sekelilingnya asing.

Menyeramkan!

Sebuah suara tiba-tiba menggelegar di ruang sempit itu.

“Siapa Tuhanmu??!!"

Somad terbata.

“Siapa nabimu??!!”

“Apa agamamu??!”

Somad ingin menjawab. Allah Tuhanku, Muhammad nabiku, Islam agamaku. Tapi dia tak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. Keringat mengalir deras di dahinya.

Apa ini?? Apa dia telah mati? Apa ini kuburannya?? Somad menggigil.

Seingatnya, dia rajin sholat berjamaah. Seingatnya, dia rajin membaca Quran. Seingatnya, dia rajin sholat tahajud. Seingatnya, biarpun hidupnya pas-pasan, dia tak pernah lupa membayar zakat. Tapi kenapa dia tidak bisa menjawab pertanyaan barusan?

Somad tiba-tiba mendengar suara. Tangisan? Bukan! Erangan? Bukan. Jeritan? Ya! Dia mendengar jeritan. Suara yang dikenalnya. Suara yang sangat akrab di telinganya. Suara yang sehari-hari membangunkannya sahur. Suara ibunya.

Suara itu begitu menyayat hati. Melengking, memekakkan telinga.

Somad ingin memanggil. Tapi dia tak bisa berkata-kata. Somad ingin mendekat. Tapi di sekelilingnya pekat. Somad menangis. Menangis. Tak tahan dia mendengar suara penuh kesakitan itu.

“Ya Allah…..ampuni dosa Ibu hamba ya Allah.. lapangkan kuburnya... Astaghfirullah’adzim…” sesenggukan Somad berdoa sambil berulang kali istighfar.

Tiba-tiba jeritan itu berhenti. Pekikan itu tidak terdengar lagi. Somad menyusut air mata di pipi. Heran.

“Mat!! Mat!! Ya Allah…ngapain sahur-sahur di kuburan gini??”  segerombolan orang tiba-tiba tampak di hadapannya.

“Ikhlas Mat…ikhlas.. sabar..”

“Semoga Ibu lo tenang di alam sana. Lo jangan kayak gini. Kasihan Ibu lo..”


Somad tergugu. Dia memandangi gundukan tanah merah di depannya. Siti Aminah binti Rosyid. Wafat 22-08-2010.


*jumlah kata+judul : 248
*dalam rangka menyemarakkan lomba FF

*FF yang lain:
-FF dengan tema Ayah dan Anak
-FF dengan tema 17 Agustus

Rabu, 18 Agustus 2010

Please Be Careful With My Heart

Rating:
Category:Music
Genre: Other
Artist:Christian Bautista feat Sarah Geronimo

If you love me like you tell me please be careful with my heart
you can take it just don't break it or my world will fall apart
you are my first romance and i'm willing to take a chance
that 'til life is through i'll still be loving you
I will be true to you just a promise from you will do
from the very start please be careful with my heart

I love you and you know I do there'll be no one else for me
promise i'll be always true for the world and all to see
Love has heard some lies softly spoken
and I have had my heart badly broken
i've been burned and i've been hurt before
So I know just how you feel trust my love is real for you
i'll be gentle with your heart i'll caress it like the morning dew
i'll be right beside you forever I won't let your world fall apart
from the very start i'll be careful with your heart

you are my first *and you are my last* romance
and i'm willing to take a chance *i've learned from the past*
that 'til life is through i'll still be loving you
I will be true to you *only to you*
just a promise from you will do
from the very start *from the very start*
from the very start *from the very start*
from the very start please be careful with *i'll be careful with* (*my your
heart*)

Minggu, 15 Agustus 2010

UNDANGAN :)



Assalamualaikum wr.wb
.


Bismillahirrohmanirrohim…


Maha Suci Allah, segala puji hanya bagiMu
Tiada yang berkuasa di langit dan di bumi kecuali Engkau, Dzat Yang Maha Perkasa
Ya Rabbul Izzati perkenankanlah putera-puteri kami


Andiah Zahroh (Andiah)
Putri pertama Bpk. Taslim Mulmuttaqin dan Ibu Amiroh
(Purbalingga)


dengan


Prasetyo Utomo (Uut)
Putra kedua Bpk. Rawat dan Ibu Trimah
(Temanggung)



Menunaikan sunnah RasulMu
dengan mengikatkan tali suci dalam rangka menggenapkan separuh Dien pada:

Akad Nikah
Sabtu, 18 September 2010
pukul 09.30 WIB s.d. selesai

dan

Walimatul ‘ursy
Sabtu, 18 September 2010
Pukul 11.00 s.d. 13.00 WIB

Bertempat di kediaman mempelai wanita
Ds. Mewek, RT 01/RW 01
Purbalingga, Jawa Tengah


Merupakan suatu kehormatan bagi kami, sekiranya Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan hadir dan memberikan doa bagi keberkahan kedua mempelai



Wassalamualaikum wr.wb.





Rabu, 11 Agustus 2010

Puasa Pertama, Ngantor, dan Ngantuk

Alhamdulillah...sudah memasuki bulan ramadhan kembali kawan. Beruntungnya kita karena masih diberi kesempatan mengecap indahnya ramadhan tahun ini.

Baiklah, tulisan ini sekedar ingin memberi catatan pada ramadhan pertama saat ngantor *sekaligus buat ganjel mata yang lagi ngantuk berat siang ini*

First, sahur sedikit kesiangan karena malamnya begadang sampe tengah malam. Duuh..ni kebiasaan dari kuliah, ternyata kebawa juga sampe sekarang. Sayang rasanya kalau melewatkan waktu malam begitu saja. Siangnya kan udah kerja, malam waktunya ngapa-ngapaiin,, heheh... Dan parahnya lagi, sudah tau esok harinya bakal sahur, tetep aja nekat begadang. Hasilnya, bangun 1 jam menjelang imsak *eh, ternyata ga siang2 amat

Second, ba'da subuh tidur lagi. Dan kali ini rasanya nyenyaaakk banget. Alhasil, waktu bangun sedikit terburu-buru. Yah, jam masuk kantornya tetep sii, jam setengah delapan. Pulangnya pun kirain bakal 'banyak' lebih cepat dari biasanya, ternyata cuma 'sedikit' lebih cepat dari jadwal biasa. Yang biasanya bel pulang itu jam 5 p.m. berubah jadi jam 4.30 p.m. Lumayaaann....

Third, untung hari ini banyak yang harus dikerjakan, jadi nggak begitu berasa puasanya. Tapi menjelang siang ini, pekerjaan berkurang. Alhasil, mata sepeeeeettt karena nggak ngapa-ngapain. Pengen lari ke kasuurr. huhuu...

Oiya, semoga nanti bisa pulang ontime. Kemarin pulang terburu-buru jam setengah tujuh karena nggak pengen ketinggalan tarawih pertama. Semoga nanti, paling tidak bisa berbuka puasa di rumah.. Dan TIDAK MACET!! Itu penting, huehehehe... *tapi, mungkinkah?



Semangat Aaaann.. Semangaaattt!!
Semangat temaaannnsss... Semangaaatttt!!!
Happy Ramadhaannn!!!


*menanti jam pulang kantor