Jumat, 21 Oktober 2011

Jadi (nggak) enak

Alhamdulillah.... puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat usia, nikmat waktu, nikmat kesehatan, sehingga hari ini saya bisa berada di sini, dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang suatu apapun, dalam usia saya yang menginjak 23 tahun hari ini :)))))

Hihihi..
Alhamdulillah yaa, tak terasa, udah 23 tahun mulai sekarang.

Tanpa berpanjang lebar lagii, sebenernya pengen cerita aja. Kalau tahun kemarin, saya menikmati 22 tahun dengan status pengantin baru, maka hari ini statusnya berubah menjadi calon ibu. Insya Allah..aamiin...

Sebagai pengantin baru (setahun yang lalu), wajar dong yaa, kalau mengharapkan surprise dari suami baru. Makanya, lumayan ngambek juga tuh pas ternyata saya didiemin aja, cuma dikasih ucapan doang dari suami yang nggak bisa romantis ituh. Tapi eh tapi, beberapa waktu kemudian, datanglah surprise dari sang suami. Udah nggak ngambek lagi dehh

Mungkin, mengingat pengalaman tahun lalu yang seperti itu, kali ini suami nggak mau kecolongan lagi.

Tadi pagi pas bangun tidur, tiba-tiba aja suami langsung ngeloyor keluar kamar. Nggak seperti biasanya. Biasanya, dia cuma nabok-nabok nyuruh isterinya bangun. Pas isterinya udah wudlu buat sholat subuh, baru deh dia bangun dan ambil wudlu. Eh, tadi pagi kok ndilalah dia langsung bangun keluar kamar. Saya yang masih setengah terlelap pun curiga (ya elaah, masih setengah terlelap aja udah curiga :p). Sambil membuka sebelah mata, saya melihatnya keluar kamar. Habis itu saya pun melanjutkan merem lagi (padahal udah waktunya subuh). Dan benar ternyata..... "Selamat ulang tahun ya sayaanng..." Katanya yang udah di dalam kamar lagi sambil membawa sekotak sesuatu. Waaahh, asiiikk. Padahal sempet berharap kalau kejutannya dikasih di akhir hari, biar deg-degan. Kalo udah dikasih pagi-pagi, udah nggak ada surprise lagi dong, wkwkwk..


***

Sore ini, iseng-iseng saya browsing, cari harga barang yang dikasih sama misua tercinta. Dan setelah tau harganya..Hiks! jadi terharu.. Soalnya saya tau jumlah saldo yang ada di rekeningnya itu tidak banyak. Secara, uang di rekeningnya cuma mampir sebentar untuk jangka waktu yang tidak lama. Maklum, bukan rekening untuk tabungan, hanya rekening untuk menampung gajinya yang tiap bulan habis untuk keperluan bulanan. Jadi, pas kemarin2 di awal gajian, dia sempet 'menahan' agar uangnya lumayan banyak bersisa di rekening. Tujuannya supaya bisa kasih kado 'sesuatu', yang memang sudah lama diminta sama isterinya ini. Tapii, ternyata uang di sana lama-lama terkikis sedikit demi sedikit untuk keperluan ini-itu. Dan akhirnya, tidak cukup lagilah untuk membelikan apa yang diminta isterinya :p

Suami sempet bilang, "Nanti, kadonya nggak barang itu dulu yaa.."
dan dengan entengnya sang isteri menjawab, " Iya, nggak papa.. Tapi nanti kapan-kapan tetep dibeliin yaaaa.." *dasar isteri matre! Dan ternyata, walaupun bukan barang yang diinginkan, tetep aja harga kadonya lumayan. Tidak terlalu mahal, tidak juga murah, untuk ukuran orang lagi nggak punya uang kayak suami saya minggu-minggu terakhir ini. Makasih ya sayaanng... Akan kurawat pemberianmu ini dengan baik. Jangan khawatir, nanti tanggal 25 kan udah gajian lagi ya sayang...



Jumat, 07 Oktober 2011

Minggu ke-18




Sedikit ringkasan aja, belum sempet nulis panjang-panjang *lagi ngebut nyelesein kerjaan :D

Yang pertama,
mulai minggu ke-17, tepatnya hari Sabtu kemarin, untuk pertama kalinya kami (saya dan suami) merasakan gerakan-gerakan lembut yang bisa diraba dari luar. Awalnya saya aja si yang ngerasa-dan itupun masih sangsi-gerakan seperti angin di dalam perut. Tapi semenjak minggu kemarin, kami sudah bisa elus-elus dedek kecil dari luar. Bahagiaaa banget rasanya. Biarpun masih lemah, tapi semakin ke sini, saya semakin peka terhadap gerakan-gerakan yang tidak tentu waktunya itu.

Kedua,
Seiring dengan itu, mulai belajar juga pola waktu si dedek aktif gerak-gerak. Biasanya kalau bangun, subuhan, sudah bisa merasakan gerakan-gerakan mungilnya. Lalu sore hari di kantor, kayak sekarang ini, trus malem pas udah nyampe rumah. Bahkan sampe jam sepuluh malam pun, dedek biasanya masih aktif bergerak :D

Ketiga,
semakin rajin browsing segala sesuatu tentang kehamilan, dan kelahiran. Masih rajin baca tahapan perkembangan bayi. Dan mulai rajin browsing segala hal yang diperlukan untuk mempersiapkan kelahiran. Teruuss, rajin baca-baca juga tentang ASIX, ASIP, dan teman-temannya. Paling suka baca perjuangan ibu-ibu pekerja yang menyediakan ASIP untuk ana-anak mereka. Biarpun masih lama, nggak ada salahnya membekali diri dari awal.

Keempat,
nggak doyan nasi. Tiap kali makan nasi dan turunannya (bubur ayam, lontong), selalu dimuntahin lagi. Sudah semingguan lebih kayaknya. Karenanya, bingung juga tiap kali waktu makan tiba. Kemarin sempet nyobain makan bubur ayam lagi pas sarapan, Udah nggak habis, muntah pula. Ya sudah. Sekarang, tambah nggak doyan nasi. Tiap kali ngeliat, udah eneg. Alhamdulillah, kalau malam masih bisa. Soalnya langsung disambung tidur. Jadi nggak sampai muntah

Kelima, dan yang terakhir,
nggak penting siihh.. cuma mau bilang aja kalau kemarin habis beli timbangan. Soalnya suka penasaran: berat badan nambah nggak yaa?? Bukan untuk mengontrol kenaikan berat badan, suerr! Cuma untuk tahu perkembangannya aja. Rasanya seneng banget pas liat di timbangan berat badan naik. Tapi nggak tau juga, timbangannya akurat apa enggak, hehehe



Oya, ini perkembangan Janin Minggu ke-18, sumbernya dari sini

Sekarang Janin sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh anda.  Janin akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot Janin sudah dapat berkontraksi dan relaks, Janin sudah dapt menendang, meninju dan bergerak sangat aktif. Dalam minggu ini mungkin anda sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali.

Taksiran berat janin sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu. Sementara peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.

Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.