Rabu, 30 Mei 2012

Re: Raihan, 3m6d




Raihan, 3m6d




Tadi sih udah nulis panjang lebar tentang perkembangan Raihan. Tapiii,
tiba-tiba internetnya matii pass banget pas mau disimpen di draft
email, huuhuhuhuhuu.. Jadi, posting foto-fotonya aja deh. Hiks!

Ini fotonya semalem pas dia lagi mainan di ruang tengah depan tivi.
Dia lagi suka lonjak-lonjak, muter-muter di kasur. Sampai keluar
arena. Sampai perlaknya tersingkir entah kemana :D

*gambar tanpa keterangan soalnya posting via email

Selasa, 29 Mei 2012

Access Denied


Your request was denied because of its content categorization: "Social Networking;Shopping"

For assistance, contact your network support team.



***


Hlaaaa..bagaimana ini nasib per-Empi-anku? ga bisa gaul lagi di kantor??? @_@

Persalinan Raihan part III (tuntas)

Cerita yang sudah lama sekali tersendat. Maafkan.. Bukan karena tidak ada waktu untuk menulis, tapi karena malas. Semakin lama menunda, semakin malas rasanya meneruskan tulisan ini. Tapi, rasanya tidak enak punya hutang kepada teman-teman yang sudah membaca part I dan II dari kisah ini. Jadi, sekarang aku akan melunasinya. Hehehee...

Kisah sebelumnya, buka blogku saja yaa..gabisa ngelink soalnya ngetik dari hp :p


***


Bukaan 8? Aku dan suami berpandang-pandangan.
"Mmm..bukaan 8, Yah.."
"Iya, bentar lagi"
"Kalo gitu nggak jadi sesar deh.."
"Iya, nggak usah aja Nda.."
"Nggak jadi ya Yah?" tanyaku memantapkan diri
"Iya.."
Kamipun memutuskan untuk membatalkan operasi.

Detik demi detik, menit demi menit, aku masih harus menahan sakit sampai bukaan lengkap. Dorongan untuk mengejan datang berkali-kali. Tapi selalu dilarang Bidan. Nanti, kalau sudah lengkap baru boleh, begitu katanya. Sampai akhirnya...

"Bukaannya udah lengkap Mbak, sekarang boleh mengejan.."
Saat itu pukul 3 sore

Suamiku diposisikan untuk berada di belakang kepalaku. Kedua tangannya menyangga kepalaku.
"Nanti, kalau mbaknya mengejan, Bapak angkat kepala mbaknya ya?" Dia mengiyakan.

"Heemmmpphh!!"
Aku memulainya. Tapi belum apa-apa, "Jangan seperti itu mbak, salah!"
"Heemmph!"
"Mengejannya nggak bersuara mbak"
"Matanya jangan ditutup"
"Jangan teriak mbak"
"Pantatnya jangan diangkat"
"Salah mbak, bukan seperti itu"
"Kayak orang mau buang air besar itu lho mbak"
"Ayo mbaaak, teruuss, jangan putus-putus"

Berkali-kali gaya mengejanku salah. Bukan seperti ini, tidak boleh seperti itu.
Dua orang bidan senior yang membantu persalinan menarik napas panjang. Sepertinya susah sekali membimbingku. Aku tidak mengikuti instruksi. Mengejan semauku. Padahal seharusnya saat dorongan terbesar datang, saat itulah aku seharusnya mengejan. Tapi, dorongan itu anehnya tidak datang lagi seperti saat bukaan belum lengkap.

Aku terus-menerus mengejan, kedua bidan terus-menerus membenarkan kesalahanku, sementara suamiku tak henti memberikan semangat. Saat mengejanku sudah benar, napasku habis, aku terengah-engah.

"Ayo mbaaakk, lanjuut!"
Aku tidak sanggup. Napasku pendek-pendek. Bayiku keluar masuk di jalan lahir.

Semakin lama, bidan dan perawat yang mengelilingi kami semakin banyak, mungkin sekitar tujuh sampai sepuluh orang. Saat itu sedang pergantian shift. Mereka ikut gemas melihatku.

"Mbak, ini kalau sampai jam 4 (sore) nggak lahir juga, kita vacum ya?" kata Bidan senior.
Aku hanya mengangguk.

"Ayo Nda, Nda pasti bisa. Ngedennya yang semangat. Jangan sampai dedek divacum.." kata suamiku terus menyemangati.

Lama kelamaan tenagaku habis, dan aku mulai mengantuk.
"Aku ngantuk.." kataku
"Jangan mbak, kasian dedeknya.." kata para bidan.
"Ayo lagi mbak"

Sekali, dua kali, akhirnya.. "Kita vacum aja ya mbak? Kasian dedeknya kelamaan.."
Lagi-lagi, aku dan suamiku menandatangani surat pernyataan, seperti sebelumnya saat aku mengatakan ingin dioperasi. Alat-alat pun disiapkan. Saat itu dokter masuk, mengecek kondisiku.
"Wah, ini harusnya bisa nih, nggak usah divacum.." katanya
"Ayo mbak, coba lagi terus"
Aku saat itu berada di sisa-sisa tenagaku. Kantuk terus menyerang. Saat istirahat dari mengejan, aku sempat tertidur beberapa kali. Sampai akhirnya..

Aku mengejan entah untuk yang keberapa puluh kali. Kukerahkan seluruh tenagaku.
"Kepalanya keluar Nda, ayo teruss.." terdengar suara suamiku.
"Ayo mbaak, teruuuss!!!" suara bidan-bidan yang berkerumun. Kemudian, bidan paling senior yg membantuku sedari awal memasukkan tangannya ke jalan lahir. Dia terlihat menarik sesuatu. Dan sebelum aku sempat menyadarinya, sesosok makhluk keluar dari sana, diangkat oleh sang bidan. Warnanya abu-abu, berselimut lendir, dan terlihat menggelepar-gelepar, suaranya 'khhkhhkkkhhh"

Kata suamiku, bidan terlihat mengeluarkan sesuatu dari tenggorokannya, sebelum suaranya yang tersendat-sendat lemah menjadi nyaring dan membahana.

"Eaaakkk...eakkk...eaaaakkk!!!!!"

Anakku telah lahir ke dunia. 25 Februari 2012, Sabtu sore, pukul 4 kurang 4 menit.


***

Hari ini, 3 bulan 4 hari setelah kelahirannya. Dia sedang tertidur pulas setelah minum susu. Tubuhnya jauh lebih besar dibandingkan saat pertama kali aku melihatnya. Kulitnya sudah bersih, dan kepalanya tidak sepanjang dulu. Sekarang, aku sudah lupa semua sakit dan kesusahan saat melahirkannya. Pun lupa bagaimana aku bisa begitu sengsara di hari-hari pertama setelah kelahirannya. Dan aku hanya tertawa, setiap kali ingat ucapanku tak berapa lama setelah kelahirannya: "Aku kapok melahirkan!" Hahahaa.. Aku bertekad akan memberinya 2 orang adik! Tunggu saja. Hahahaa...

Senin, 21 Mei 2012

Bobok gaya Aihan




Aihan kalau lagi bobok nggak nyenyak-nyenyak banget, matanya setengah terbuka. Kalau udah gitu, suka dikerjain sama ayahnya. Ayahnya suka bertingkah macem-macem di depannya. Jalan bolak-balik, joget-joget, dan Aihan akan mengikuti pergerakannya. Padahal lagi bobok lhoo. Dianya juga nggak bangun. Tapi masiih aja lirak-lirik :D

Aaahh, tuh kan jadi kangenn (>_<)

Selasa, 15 Mei 2012

Breastfeeding (ASI, Yes! Sufor, No!)


Setelah 3 bulan cuti melahirkan, saatnya masuk kantor lagi. Kemarin Senin, akhirnya memantapkan diri juga untuk ngantor lagi, setelah sebelumnya maju-mundur apakah mau menuntaskan cuti full 3 bulan atau mematuhi aturan cuti, masuk 2 bulan sesudah melahirkan (karena Aihan lahirannya maju dari HPL, jadi 2 bulan sesudah itu belum genap 3 bulan *bingung? ya sudahlah). Pikir-pikir, dipikir lagi, akhirnya diputuskan masuk tanggal 14 Mei, 2,5 bulan usia Aihan.

Sejak saat itu dimulailah kesibukan baru:
Pagi-pagi, sehabis subuh menyiapkan peralatan tempur: merebus botol-botol yang akan dibawa ke kantor. Sesudah itu mengeringkannya, dan memasukkannya ke dalam cooler bag. Tak lupa juga membawa ice gel. Karena saya pumping menggunakan tangan, tanpa alat, jadi hanya itu saja yang disiapkan. Sayang sekali sebenarnya Medela elektrik swing yang mahal itu dianggurin saja di rumah. Tapi karena memompa asi dengan pompa elektrik lama-lama sakit, saya pun beralih ke manual, menggunakan pompa paling mahal sedunia: tangan

Sampai di kantor hari pertama, tanpa malu-malu saya langsung menagih kado ke salah seorang sahabat: nursing apron. Jadi selama ini, saya ternyata berhasil 'hidup' tanpa nursing apron yaa, biarpun Aihan sudah pernah beberapa kali jalan keluar :p Tapi jujur, itu tuh pentiiinng banget. Dan giranglah saya pas sang sahabt mengantarnya ke ruangan. Dan saya langsung dapet 2! Katanya: "habis nggak berpengalaman, jadi bingung mau pilih yang mana. Akhirnya beli 2-2nya deh" huwaa.. Makasiihh *kecups. Yang satu merknya Tarafa. Apron yang bentuknya seperti baju, tinggal masukkan saja kepala ke lubang di tengah, dan taraaaa.. Siap menyusui. Yang ini cocok banget buat bepergian. Selain praktis, juga modis lho. penampakannya nggak apron banget, tapi kayak baju kelelawar itu looh. Kalau mau liat modelnya, bisa diliat di sini (numpang ngiklanin asibayi-nya mbak azizrizki, hihihi). Apron yang satunya, hanya menutup bagian depan tubuh. Yang model ini cocok sangaaatt dipake pas pumping. Kalo Tarafa tadi, agak ribet dipake pas lagi pumping. jadi 2-2nya sangat bermanfaat. Pokoknya senang-senaanng

Dan setelah lengkap semua peralatan, beranjaklah kita ke ruangan favorit seantero kantor. Manalagi kalau bukan...toilet! Sebenarnya agak gimanaa gitu ya, pu,ping di toilet. tapi ini memang tempat paling nyaman, mengingat di kantor ini tidak ada mushola terpisah laki-laki perempuan. Kalau mau pumping di ruang rapat, bisa-bisa saja sih. Asal ruang rapatnya dikunci. Tapi jadi ribet nanti kalau ada yang mau pake. Berita bagusnya, tidak lama lagi kami akan pindah ke gedung baru dan di sana ada nursery room. Horeeee...!! *jingkrak-jingkrak, ngebayangin pumping sambil ngobrol seru dengan sesama ibu menyusui

Daan, beginilah beberapa penampakan aktivitas baru yang menyenangkan ini:

peralatan tempur


pojok menyusui. di tembok pojok (yang ada kaktus) ada colokan yang bisa dipakai kalau pumping menggunakan pompa elektrik


Bunda Aihan lagi siap-siap, hihihi


hasilnya

masih banyak yang kosong

Yep, itulah kesibukan baru 3 hari ini. Doakan semoga bisa istiqomah, dan Aihan lulus ASIX yaa semua :))





Jumat, 11 Mei 2012

List kebutuhan bayi baru lahir (berdasarkan pengalaman Bunda Raihan yaa.. ;)

Berhubung ada request daftar kebutuhan bayi baru lahir, saya share di sini aja deh. Ini berdasarkan pengalaman pribadi lho ya. Jadi kalau berbeda dengan moms lain, gapapa ya

Kebutuhan pokok:
-gurita bayi 1 lusin
-popok min 2 lusin (bayi baru lahir banyak pipis)
-bedong 2 lusin jg deh (kalo udh ga dipake, bs buat alas ompol)
-alas ompol 2 lusin
-baju lengan pendek 1/2 lusin
-baju lengan panjang 1/2 lusin
-baju tanpa lengan 3 deh (jarang dipake si, kecuali lg panas bgt)
Baju2 dipake tiap hr habis mandi. Kalo berkeringat atau basah, ganti. Jd ga usah banyak2 (cepet ga muatnya)
-celana pendek 1 lusin (kalo msh bayi bgt gapake celana si, tp klo udh mulai pake, udh agak gedean, butuh banyak)
-celana panjang min 1 lusin
-celana pop 2 lusin (klo udh gede bs buat celana dalem)
-kaos dalam min 1/2 lusin
-sarung tangan min 3
-sarung kaki min 3
-topi bayi 2 bh
-selimut topi 1 bh
-perlak
-bantal (biasanya sepaket bantal guling dan bantal kepala. Saran, ga usah pake bantal peyang, karena bisa ngecap di kepala) ada juga yg sepaket dg kasurnya
Untuk bepergian:
-baju bepergian 1 atau 2 (jumper jg bisa)
-jaket
-diaper bag/tas untuk bepergian (optional. Bs juga pake tas ibunya :D)
-gendongan bayi (kalo bisa si pake jarit aja, lebih fleksibel ketimbang gendongan jadi. Tp gw sampe skg gabisa gendong pake jarit (‾˛‾"))

Toilettries
-handuk bayi
-waslap 2 bh
-sabun bayi
-shampoo (biasanya barengan sm sabun)
-baby oil
-minyak telon
-kapas bulet2 buat cebok si kecil
-bak mandi bayi

Untuk ibu bekerja, persiapkan juga keperluan untuk stok ASIP:
-breastpump (manual/elektrik)
-botol kaca
-cooler bag
-ice gel

Tambahan yg juga penting:
-gurita ibu
-baju kancing depan agar ibu gampang menyusui
-thermometer
-gunting kuku bayi (ukurannya lebih kecil drpd gunting kuku biasa. Ya iyaalaaahh :p)
-stroller (pertimbangan kebutuhannya yaa, jangan asal beli) Pengalaman Raihan punya stroller dr kado, tp belum dipake krn strollernya utk bayi yang udah bisa duduk
-apron menyusui. Penting untuk dipakai saat bepergian

Apa lagi yaaaa??? Hmmm...

Kayaknya yg bwt awal2 itu ya. Jangan khawatir, nanti bakal banyak bgt kado, termasuk baju2 bagus, tas2, selimut topi (aku beli 2, eh dpt kado ini banyak bgt), gendongan, handuk, dll. Tapi teteeep yang primer disiapkan lebih dulu yaa. Lebih baik punya daripada nanti pusing nyari2. Kalaupun dapet banyak kado, kado2nya bisa disimpen buat ngado lagi tuuuhh.. Ups! :p

Yups! Segini aja
Buat ibu2, mungkin ada tambahan lain?
Buat para calon ibu, semoga bermanfaat ;)

Minggu, 06 Mei 2012

(Raihan) Pipi bakpao


Raihaann, ujan-ujan enaknya bubu niihh :D

Powered by Telkomsel BlackBerry®