Selasa, 30 Juni 2009

Loosing my self confidence : Harap-harap cemas pertemuan pertama...

Bismillahirrahmanirrahim....
Dari kemarin was-was juga memikirkan hal yang satu ini. Gelisah, antara senang jadwal ketemunya diundur, dengan cemas yang berkepanjangan karena batal bertemu hari ini berarti batal dapat kepastian.
Dari yang seharusnya ketemu Senin malam, diundur jadi Selasa malam, dan diundur lagi jadi hari ini..
Fiuuuh......
malah tambah gelisah...

Oke, oke, jadi ini adalah masalah pertemuan dengan dosen pembimbing..
Bapak, jangan ulur-ulur kami lagi...huhu...
Sebenarnya, dari lubuk hati yang terdalam, aku lega karena pertemuan kami diundur, tapi ya itu tadi, kapan dong kami dapat bimbingan?

Katanya si, si Bapak baik....
Semoga........

Minggu, 28 Juni 2009

Edit............

Baiklah..... mungkin aku lebay....
Menulisnya dengan kata-kata yang berlebihan..
jadi sebaiknya aku edit..

Jadi, sekarang ini sedang berpikiran (kembali) untuk mendelete MP
seperti yang pernah aku sebutkan sebelumnya di sini, kalau sesekali ada keinginan untuk pergi dari MP..
yah, hanya keinginan sesaat biasanya

Butuh istirahat sementara waktu ^_^

Rabu, 24 Juni 2009

Empi, I'm In Loph........

           Kenapa yah? MP'ers jaman sekarang pada suka timpuk2an PR?? MP udah kayak sekolah aja nih, haha.... Dan barusan tadi pagi dapet PR dari Ibu Guru Lingga. Ngakunya guru bahas Inggris, tapi kok PRnya kayak gini yah? Ehehe....tentang alasan kamu buat ngempi. And, here they are.....

     
1.
Pertama kali ngempi karena ikut2an.. waktu itu, MP memang sedang menjamur. Awalnya, karena teman-teman mentor Dinamika disuruh bikin blog (apa aja) dan menuangkan ide kreatif mereka di sana (sementara anak-anak Peneva latihan pisik hampir tiap hari…huhuw, malah jadi curhat). Suatu hari,saya ngenet bareng  temen kos yang juga bikin account baru, akhirnya ikutlah bikin rumah di sini, biarpun waktu itu juga kagak tau gunanya buat apaan.                                                                                                                                   

      2.
Awal2 bikin account di sini, kasian juga Ni rumah tidak terurus. Ditinggalkan pemiliknya selama beberapa lama. Belum tau juga waktu itu gunanya MP buat apa. Akhirnya, suatu hari iseng mosting sesuatu yang nggak penting, dan ternyata dikomenin orang tak dikenal..berasa terharu…..rasanya gimanaaaa gitu (hehe,lebay deh).  Baru sedikit ngeh..ooo, ternyata MP asik juga yah? Mulai tertarik, tapi belum begitu aktif.

     
3.
Lupa. Mulai kapan jadi rajin ngepost. Hal apa aja deh, diposting. Mulai berasa kalo MP itu, gue banggeett gitu looh… (gaya ngomong Fitri tropica)..yah, secara hobi saya adalah baca dan tulis (kalo nggak percaya, silakan bisa dilihat di biodata apapun, biasanya saya mencantumkan kedua hobi itu).
Di MP, bisa baca postingan temen2: yang suka nulis puisi, yang hobi curhat, yang doyan bikin cerpen. Yang aneh, yang tukang narsis. Catatan perjalanan, sampai undangan pernikahan. Semuanya ada di MP. Lengkap deh!

4.
Tentang nulis, dari dulu emang saya suka nulis. Nulis catatan pelajaran (sayangnya pas kuliah malah nggak rajin), nulis diary, nulis puisi nggak jelas, kadang2 nulis cerpen. Yaaah, pokoknya nulis deh. Sampai2 saya juga hobi corat-coret kertas kalau lagi bosen di kelas..(ini mah bukan hobiii Andiaaah!)


5.
MP adalah ajang silaturahim..dengan teman2 yang sudah tidak bisa bertatap muka lagi, udah jarang sms, udah nggak pernah ketemu. Ini biasanya kakak2 angkatan di STAN.
  
6.
MP juga ajang silaturahim dan berkenalan dengan orang baru. Sahabat dunia maya, yang bener2 berasa sahabat. Nggak kayak di FS, yang Cuma add2 doang tanpa pernah tau yang ngeadd itu siapa (nggak ada perbandingan dengan FB karena saya bukan FB’ers). MP membuat kita serasa bagai saudara..akrab..biarpun nggak pernah sekalipun kenal dalam dunia nyata….Luv U All…..my fren….

      7.
MP adalah tempat menumpahkan perasaan. Pernah liat tulisan saya yang judulnya tempat sampah?? Nah, itu bener2 sebenernya (bahasa apaan si An??) tempat sampah sayah. Kalo lagi bĂȘte atau sebel, ngepost di “tempat sampah” itu, lalu kalo udah legaan, dan ada kesempatan, biasanya sampahnya dibersihin alias didelete (emang isinya nggak penting amat…)

      8.
MP itu tempat penyimpanan harta karun “kenangan” saya… harapannya, dengan mosting di MP, paling tidak saya punya kenangan akan suatu peristiwa. Dan mungkin, bertahun-tahun setelahnya, ketika saya abaca lagi, saya bisa tertawa-tertawa mengenang kebodohan maupun kecerdasan saya saat ini……

      9.
MP itu, sarana refreshing! Kayak gini ni, pas belum ada keinginan untuk belajar -padahal besok ujian- saya ngempi aja… siapa tau bisa dapet pencerahan, ehehehe..      

10.
MP....Im in loveee!!

Sebenernya si suruh nimpukin 10 orang beruntung berikutnya buat ngerjain ni PR. Tapi, belum kepikiran siapa2nya yang bakal sayah timpuk. Ada yang mau mencalonkan diri????
heee...
Biar nanti saya pikirin dulu deh, siapa di antara kalian yang beruntung...

Baiklah
akhirnya....
setelah melalui perenungan yang panjang...
bagaimana supaya adil..
akhirnya saya putuskan siapa saja mereka yang beruntung meneruskan tongkat estafet PR nan mulia ini (hallah!!)

Mereka yang beruntung adalah....sepuluh komentator pertama di postingan ini!
(sifatnya sukarela, jadi silakan mau mengerjakan atau tidak ^_^)
1. nusaibahazzahra
2. pippoputra
3. night16
4. ikhwanstan
5. niwanda
6. isaanshori
7. yudimuslim
8. nisrinaratna
9. bentengcatur
10. fthrms
Ya, silakan dinikmati..... ^___^

Sabtu, 20 Juni 2009

Berhenti bicara "aku"!

aku memarahi diri sendiri..

lihatlah dirimu, sudah berapa lama kau membicarakan diri sendiri?
Sejak dulu, kemarin, sampai hari ini..
Masih saja kau membicarakannya
Aku sedih…
Aku kecewa…
Aku marah…
Aku..
Aku..
Aku..
Dan aku lagi..


Berhenti bicara aku!
buka matamu..
Sekarang lihatlah di luar sana..
Kau tidak sendiri
Ada dia dan mereka..
ada orang-orang selain “aku”
Tidakkah engkau tahu itu?

Ah, aku tertunduk malu..













                                                                                              *tentang diri sendiri

Yang Mengingatku Dengan Dandelion









Pagi ini, tiba-tiba sebuah sms masuk:
Ada dandelion Dek..dalam rectoverso, jadi ilustrasi untuk sebuah cerita tentang perpisahan yang terjelaskan oleh satu pelukan. Hehe.. bagus lho.. bukunya Dee

Andiah membalas:
Blablablablabla…..
 
Sms balasan kembali diterima:
Hee, padahal begitu liat si dandelion, langsung terlintas satu nama…dst…
(membahas hal lain)
 

Aya-aya wae mbak yang satu ini. Liat gambar dandelion, terus sms.

Yah, aku sendiri sudah baca buku Dewi Dee Lestari yang satu itu sejak beberapa waktu yang lalu. Tapi, lupa sama sekali kalau di sana ada ilustrasi dandelion. Baru mengingat-ingatnya lagi setelah sms tadi..
 

Huhu..jadi terharu..
Ada yang mengingatku dengan dandelion…
mungkin ini gara-gara tulisanku di sini, di sini lagi, dan di sini..

makasih ya, mbak Ayu sayang…^_^

Kamis, 18 Juni 2009

Tentang Kuku

Rating:★★★★
Category:Other
Di review sebelum ini, mengenai Indahnya Berhias, salah satu sahabat MP bertanya mengenai hal mewarnai kuku. Daripada saya jawab ngelantur ga jelas tanpa ada dasarnya, maka saya coba search aja di Google. Dan ini hasil pencarian saya. Semoga berkenan:

Cara Memotong Kuku
Cara memotong kuku jari tangan adalah mulai dari jari telunjuk yang kanan terus melingkar ke arah kanan sampai kelingking yang kanan, terus disambung dari kelingking kiri kembali ke ibu jarikiri dan berakhir di ibu jari kanan.

Dan untuk memotong kuku jari kaki mulai dari kelingking kanan ke sebelah kiri sampai kelingking sebelah kiri.

Waktu Memotong Kuku
Sebagaimana diriwayatkan Anas bin Malik yang artinya:“Telah ditentukan waktu kepada kami memotong misai (kumis), memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada empat puluh malam.” (Hadis riwayat Muslim)

Diriwayatkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri dan Abu Hurairah Radhiallahu ‘an yang artinya:“Bersabda Rasulullah SAW: “Siapa saja yang mandi pada hari Jum‘at, memotong kuku, memakai wangi-wangiaan (jika memilikinya), dan memakai pakaian yang terbaik kemudian keluar rumah sehingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi (menerobos masuk) orang-orang yang telah bersaf, kemudian dia mengerjakan sembahyang apa saja (sembahyang sunat), dan dia diam ketika imam berkhutbah dan tidak berkata-kata sehingga selesai mengerjakan sembahyang, maka jadilah penebus dosa di antara Jum‘at itu dan Jum‘at sebelumnya.”(Hadis riwayat Ahmad)

Memotong Kuku Ketika Haid, Nifas Dan Junub
Menurut kitab Al-Ihya’, jika seseorang itu dalam keadaan junub atau berhadas besar, jangan dia memotong rambut, kuku atau mengeluarkan darah atau memotong sesuatu yang jelas daripada badannya sebelum dia mandi junub. Kerana segala potongan itu di akhirat kelak akan kembali kepadanya dengan keadaan junub.

Memanjangkan Kuku Dan Mewarnainya (Cutex)
Kebiasaan memanjangkan kuku dan membiarkannya tanpa dipotong adalah perbuatan yang bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, karena Rasululloh SAW mencontohkan agar memotong kuku.

Dalam hal mewarnai kuku (cutex), referensi yg di dapatkan menyatakan perempuan yang bersuami adalah haram mewarnai kuku jika suaminya tidak mengizinkan. Sementara perempuan yang tidak bersuami pula, haram baginya mewarnai kuku. Demikian juga jika pewarna itu dibuat dari benda najis (dari bahan lemak babi, misalnya) adalah haram digunakan.

Jika pewarna kuku itu boleh menghalangi masuknya air, maka tidak boleh menggunakan pewarna tersebut. Jika masih digunakan, maka tidaklah sah wudhu apabila dia berhadas kecil, atau mandi wajib apabila dia berhadas besar yaitu haid, nifas atau junub. Hal ini dikarenakan saat wudhu, air harus mengenai semua bagian…tanpa kecuali.

Hal ini berbeda pula dengan menggunakan 'daun pacar'…menggunakan ‘cutex’ namun dari daun pacar, karena perempuan yang bersuami atau perempuan yang hendak berihram, sunah baginya memakai daun pacar atau cutex.

Haram hukum memakai daun pacar atau kutex bagi kaum lelaki pada dua tangan dan kakinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik, yang maksudnya : “Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kaum lelaki memakai za‘faran (kuma-kuma).”(Hadis riwayat Muslim) (Aya/Tausyiah.blogsome.com)

artikel ini dapat dilihat di http://www.berita8.com/news.php?cat=6&id=1242



Ooo.... jadi seperti itu,
yang posting ini juga baru tahu beberapa hal berkenaan dengan perlakuan terhadap kuku ^_^
Memang ada perbedaan pendapat (pastinya), terutama yang pernah saya dengar adalah mengenai boleh tidaknya memotong kuku bagi wanita dalam kondisi haid, nifas, dan junub.. Saya sendiri masih suka bingung dalam hal ini..
Ada yang mau berbagi ilmu?
silakan....

sedih..............

Siang ini, pulang kuliah seperti biasa...


Sepanjang perjalanan pulang ngobrol tidak penting dg teman2, bercanda-canda, seperti biasa...


Sampai kos, segera sholat dzuhur. Selesai sholat, diam sejenak di atas sajadah. Tak sengaja mataku terpaku pada kalender di dinding..

Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, Januari, Februari, tiba2 saja sekarang sudah mendekati akhir Juni..
Penghabisan tahun ini masih lama, dan disana bisa kulihat hari2 bertebaran..
Tapi, untukku hanya tinggal tersisa 1 hari. Ya, 1 hari besok. Hari terakhir kuliahku..
1 hari lagi, dan kuliahku akan berakhir besok..
Entahlah, aku merasa sangaat sedih..
Walaupun teman2 bilang masih lama waktu kita sampai Oktober datang, tapi aku tetap merasa sedih..
Sangat..

1 hari lagi..

Rabu, 17 Juni 2009

Kehidupan Dini Hari

Ramai,

ada yang belum tidur sedari tadi (termasuk yang menulis ini),

ada yang sedang telepon (tarif dini hari lebih murah mungkin),

ada yang bangun untuk sholat lalu belajar (adik kos yang besok UTS),

ada juga yang bangun untuk belajar sambil nonton TV, atau sebaliknya ya.. (anak ibu kos yang besok akan UAS SMP)

yah..begitulah..

Muslimah: Indahnya Berhias

Rating:★★★★
Category:Other
Di sebuah kos putri…

“Yanti subhanallah, mau pesta kemana?” Tatap seorang temannya tak berkedip pada Yanti yang berdandan tebal bak artis.
Yanti menjawab, “Kamu berlebihan deh. Yanti mau ikut pengajian bareng temen-temen, jadi harus bersih dan rapi. Kebersihan itu kan sebagian dari iman. Berangkat dulu ya. Assalaamu’alaykum…”

Setelah Yanti pergi, ada suara heboh Riri yang hendak pergi juga.
“Duh Riri tetangga kamarku yang baru pulang dari kampus. Kucel amat. Lho… lho… Ini mo pergi lagi ya, gak mau bersihin wajah dan rapiin bajumu dulu?”
Riri menjawab, “Nanti menyebar fitnah lho. Wanita itu kan ujian bagi laki-laki. Riri berangkat ta’lim ya. Assalaamu’alaykum…”

Sepenggal kisah di atas banyak kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak sekali wanita berhias di luar rumahnya dengan alasan kerapian dan kebersihan, sementara di sisi lain banyak juga yang sama sekali tidak memperhatikan penampilannya dengan alasan menjaga kehormatan muslimah.

Tahukah saudariku bahwa Islam memiliki tuntunan dalam berhias? Dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan sebuah hadits shahih dari Ibnu Mas’ud radhiyallhu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.”

Dan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Al Handhalliyah disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabatnya ketika mereka hendak mendatangi saudara mereka,
“Kalian akan mendatangi saudara-saudara kalian. Karenanya perbaikilah kendaraan kalian, dan pakailah pakaian yang bagus sehingga kalian menjadi seperti tahi lalat di tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya Allah tidak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu Dawud dan Hakim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkategorikan kondisi dan pakaian yang tidak bagus sebagai suatu hal yang buruk. Semuanya itu termasuk hal yang dibenci oleh Islam. Islam mengajak kaum muslimin secara keseluruhan untuk selalu berpenampilan bagus. Bertolak dari hal itu, seorang muslimah tidak boleh mengabaikan dirinya dan bersikap tidak acuh terhadap penampilan yang rapi dan bersih, terlebih lagi jika sudah membina rumah tangga. Hendaknya ia senantiasa berpenampilan yang baik dengan tidak berlebih-lebihan.
Muslimah yang cerdas akan senantiasa menyelaraskan antara lahir dan batin. Perhatiannya pada penampilan yang baik bersumber dari pemahaman yang baik pula terhadap agamanya. Karena penampilan yang rapi dan bersih merupakan hal yang mulia. Lalu, bagaimanakah tuntunan Islam dalam berhias?

Kebersihan badan adalah kuncinya.

Sudah seharusnya seorang wanita menjaga kebersihan badannya dengan mandi. Dari Abu Hurairah radhiyallau ‘anhu, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dari Abi Rofi’, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam berkeliling mengunjungi beberap istrinya (untuk menunaian hajatnya), maka beliau mandi setiap keluar dari rumah istri-istrinya.

Maka Abu Rofi’ bertanya, ‘Ya, Rasulullah, tidakkah mandi sekali saja?’

Maka jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ini lebih suci dan lebih bersih.’” (Ibnu Majah dan Abu Daud, derajat haditsnya hasan)

Mandi dapat menghilangkan kotoran sehingga menjauhkan seorang muslimah dari penyakit dan menjaga agar badannya tidak bau. Sehingga ia pun akan menjadi dekat dengan orang-orang di sekitarnya.

Hendaklah seorang wanita juga menjaga hal-hal yang termasuk fitrah yaitu memotong kuku dan memelihara kebersihannya agar tidak panjang atau kotor. Kuku yang panjang akan tampak buruk dipandang, menyebabkan menumpuknya kotoran di bawah kuku dan mengurangi kegesitan pemiliknya dalam bekerja.

Hal lain yang termasuk fitrah adalah mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan. Hal ini sangat dianjurkan dalam Islam, selain dapat menjaga kebersihan dan keindahan tubuh seorang muslimah. Oleh karenanya, seorang muslimah hendaknya tidak membiarkannya lebih dari 40 hari.Dari Abu Hurairah radhiyallau ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Lima hal yang termasuk fitrah (kesucian): mencukur bulu kemaluan, khitan, menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.” (HR. Bukhari Muslim)

Perhatikanlah mulut karena dengannya engkau berdzikir dan berbicara kepada manusia.

Wanita muslimah hendaknya selalu menjaga kebersihan mulutnya dengan cara membersihkan giginya dengan siwak atau sikat gigi dan alat pembersih lain jika tidak ada siwak. Bersiwak dianjurkan dalam setiap keadaan dan lebih ditekankan lagi ketika hendak berwudhu’, akan shalat, akan membaca Al Qur’an, masuk ke dalam rumah dan bangun malam ketika hendak shalat tahajjud. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, hendaknya seorang muslimah menjaga mulutnya dari bau yang tidak sedap.

“Barangsiapa yang makan bawang merah dan bawang putih serta kucai, maka janganlah dia mendekati masjid kami.” (HR. Muslim)

Karena bau yang tidak sedap mengganggu malaikat dan orang-orang yang hadir di dalam masjid serta mengurangi konsentrasi dalam berdzkikir. Maka hendaknya seorang muslimah juga menjaga bau mulutnya di mana pun ia berada.

Rawatlah keindahan mahkotamu.

Sudah seharusnya seorang muslimah menjaga keindahan rambutnya karena rambut merupakan mahkota seorang wanita. Dan hendaknya dia menjaga kebersihan, menyisir, merapikan dan memperindah bentuknya.

“Barangsiapa yang memiliki rambut maka hendaklah dia memuliakannya.” (HR. Abu Dawud)

Kebersihan pakaian tidak pantas diabaikan.

Islam menyukai orang yang menjaga kebersihan pakaiannya dan tidak menyukai orang yang berpakaian kotor padahal ia mampu mencuci dan membersihkannya. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, lalu beliau melihat seorang laki-laki yang mengenakan pakaian kotor, maka beliau pun bersabda,

“Orang ini tidak mempunyai sabun yang dapat digunakan untuk mencuci pakaiannya.” (HR. Imam Ahmad dan Nasa’i).

Jika petunjuk nabi ini ditujukan pada laki-laki, maka terlebih lagi pada wanita karena ia memegang peranan penting dalam rumah tangganya.

Perbaikilah penampilan.

Hendaklah seorang muslimah memperbaiki penampilannya untuk menampakkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya.

“Sesungguhnya Allah senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Seorang muslimah diperbolehkan untuk menghiasi dirinya dengan hal-hal yang mubah misalnya mengenakan sutra dan emas, mutiara dan berbagai jenis batu permata, celak, menggunakan inai (pacar) pada kuku dan menyemir rambut yang beruban, menggunakan kosmetik alami atau kosmetik yang tidak mengandung zat berbahaya dengan tidak berlebihan. Dan tentu saja berhias di sini bukanlah dengan maksud mempercantik diri di hadapan lelaki yang bukan mahramnya.
Hal yang dapat membantu memperbaiki penampilan seorang muslimah adalah memakan makanan yang bergizi serta tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum.

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al A’raf: 31)

Selain itu juga rajin berolahraga dapat bermanfaat untuk menjaga stamina dan keindahan tubuh serta mempercantik kulit seorang muslimah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan yang baik dalam hal ini, beliau pernah mengajak ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk lomba lari (HR. Abu Daud, Nasa’i dan Thabrani)

Janganlah tabarruj.

Berhias bagi wanita ada 3 macam, yaitu berhias untuk suami, berhias di depan wanita dan lelaki mahram (orang yang haram dinikahi), dan berhias di depan lelaki bukan mahram.

Berhias untuk suami hukumnya dianjurkan dan tidak memiliki batasan. Berhias di hadapan wanita dan lelaki mahram dibolehkan tetapi dengan batasan tidak menampakkan aurat dan boleh menampakkan perhiasan yang melekat pada selain aurat. Di mana aurat wanita bagi wanita lain adalah mulai pusar hingga lutut[*] sedangkan aurat wanita di hadapan lelaki mahram adalah seluruh tubuh kecuali muka, kepala, leher, kedua tangan dan kedua kaki. Berhias di depan lelaki bukan mahram hukumnya haram dan inilah yang disebut dengan tabarruj.
[*] Demikianlah pendapat banyak ulama. Namun menurut Syaikh Al Albani, pendapat ini tidak ada dalilnya, sehingga aurat di depan wanita sama dengan aurat di hadapan mahram.

Jauhilah cara berhias yang dilarang oleh Islam.

Tidak diperbolehkan untuk berhias dengan cara yang dilarang oleh Islam, yaitu:

1. Memotong rambut di atas pundak karena menyerupai laki-laki, kecuali dalam kondisi darurat.
“Aku terbebas dari wanita yang menggundul rambut kepalanya, berteriak dengan suara keras dan merobek-robek pakaiannya (ketika mendapat musibah).” (HR. Muslim)

2. Menyambung rambut.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menyambung rambutnya dengan rambut lain dan wanita yang meminta agar rambutnya disambung.” (HR. Bukhari Muslim)

3. Menghilangkan sebagian atau seluruh alis.
Tertera dalam Shahih Muslim bahwa Ibnu Mas’ud radhiyallau ‘anhu berkata, “Allah melaknat wanita yang mentato bagian-bagian dari tubuh dan wanita yang meminta untuk ditato, wanita yang mencukur seluruh atau sebagian alisnya dan wanita yang meminta untuk dicukur alisnya, dan wanita yang mengikir sela-sela gigi depannya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah ‘Azza wa Jalla.”

4. Mengikir sela-sela gigi, yaitu mengikir sela-sela gigi dengan alat kikir sehingga membentuk sedikit kerenggangan untuk tujuan mempercantik diri.

5. Mentatto bagian tubuhnya.

6. Menyemir rambut dengan warna hitam.
“Pada akhir zaman akan ada suatu kaum yang mewarnai (rambutnya) dengan warna hitam seperti dada burung merpati, mereka tidak akan mencium baunya surga.” (Shahih Jami’ush Shaghir no. 8153)

Berhati-hati dalam memilih cara berhias.

Sesungguhnya cara berhias sangatlah banyak dan beragam. Hendaknya seorang muslimah berhati-hati dalam memilih cara berhias, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidak boleh menyerupai laki-laki.
“Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat seorang wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Abu Daud)

2. Tidak boleh menyerupai orang kafir.
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

3. Tidak boleh berbentuk permanen sehingga tidak hilang seumur hidup misalnya tatto dan tidak mengubah ciptaan Allah misalnya operasi plastik. Hal ini disebabkan termasuk hasutan setan sebagaimana diceritakan oleh Allah,
“Dan akan aku suruh mereka merubah ciptaan Allah dan mereka pun benar-benar melakukannya.” (Qs. An Nisa: 119)

4. Tidak berbahaya bagi tubuh.

5. Tidak menghalangi air untuk bersuci ke kulit atau rambut.

6. Tidak mengandung pemborosan atau membuang-buang uang.

7. Tidak membuang-buang waktu sehingga kewajiban lain terlalaikan.

8. Penggunaannya jangan sampai membuat wanita sombong, takabur, membanggakan diri dan tinggi hati di hadapan orang lain.

Wanita santun lebih baik daripada wanita pesolek.

Kita tahu banyak wanita yang berdandan secara berlebihan dan bepergian keluar rumah tanpa mengenal batas waktu dengan mengatasnamakan ‘Inilah rupa kemajuan dan modernitas’.

Sesungguhnya kemajuan dan modernitas bukanlah dengan menentang perintah dan larangan Allah. Ketahuilah Allah Maha Tahu apa yang baik dan buruk untuk hambaNya. Mengikuti kemajuan adalah mengambil hal-hal bermanfaat yang dapat memajukan umat dan membantu kita untuk hidup lebih baik. Dan kita harus memandangnya dari kaca mata kebenaran. Kita mengambil hal-hal yang sesuai tuntunan Islam dan meninggalkan hal-hal yang bertentangan dengan Islam.
Jauhilah berhias yang dilarang oleh syari’at, wahai saudariku. Sungguh wanita yang keluar rumah dengan penampilan yang berlebihan sebenarnya dia melemparkan dirinya ke dalam api neraka. Sedangkan wanita yang menghiasi jiwanya dengan kesantunan dan berhias sesuai tuntunan Islam adalah wanita yang menempatkan dirinya pada tempat yang mulia.


Penyusun: Ummu ‘Abdirrahman
Muroja’ah: Ustadz Abu Salman & Ustadz Aris Munandar

artikel ini dapat dilihat di http://muslimah.or.id/nasihat-untuk-muslimah/indahnya-berhias.html

Selasa, 16 Juni 2009

Mencerna Kemarahan

Memanajemen kemarahan. Satu hal yang sangat sulit bagi saya. Bukan,bukan karena setiap kali merasa marah saya meledak-ledak, lantas tidak terkontrol. Tapi sebaliknya, semua perasaan marah dan tidak suka itu tidak pernah bisa saya salurkan dengan baik. Semuanya saya simpan dalam hati, saya pendam sendiri.

Saya memang tidak pernah bisa memarahi, atau sekedar mengatakan ketidaksukaan saya terhadap tingkah laku orang lain terhadap diri saya pribadi.
Entahlah, saya memang sangat lemah. Tidak enakan. Tidak suka membuat orang lain merasa tidak enak. Bahkan untuk sekedar b4lang hal-hal seperti ini saya tidak punya keberanian, contoh:
"Eh, jangan gitu dong"
"Aku sebel sama tingkah lakumu yang itu..." (misalnya)
"Bisa nggak,kamu nggak kayak gitu.."
dst..

Saya cenderung mengiyakan, mempersilakan, orang lain bertindak (dalam hal ini bukan tindakan baik buruk,benar salah ya,tapi lebih kepada tindakan personal, antara saya dan orang tsb). Saya suka mengatakan "Ga papa kok..", meski saat itu saya sedang menahan sesuatu dalam diri.

Jujur ini sebenarnya sangat mengganggu. Terkadang saya seperti ingin meledak. Ingin sekali menyampaikan kemarahan atau ketidaksukaan saya langsung kpd yang bersangkutan. Tapi saya tidak pernah bisa. Pun untuk sekedar bercerita (curhat) dg teman yang lain itu rasanya kok gimanaa gitu..

Untungnya saya bukan tipe orang pendendam. Jadi, walaupun di dalam hati sebenarnya sudah meletup-letup, saya tidak pernah benar2 membenci seseorang.

Saya endapkan saja.. Lalu beberapa lama kemudian, kemarahan itupun menguap sudah. Hanya saja, rasa itu terkadang muncul lagi lain waktu saat saya kembali marah dg orang yang sama.

Saya baru saja memikirkannya, sepertinya saya ingin menamainya sebagai proses mencerna kemarahan.

*pasca mengalami proses tsb.. ^^

Senin, 15 Juni 2009

Sebulan penuh tantangan..







Ya, bakal ada sebulan penuh tantangan menghadang..
Sebentar lagi..

Waktu pertama kali diberi tahu: "Jadi, kelompok kita kan nanti PKLnya di blah blah blah, kantornya itu ada di lantai 16-20.......dst...dst..." (bener nggak ya??? Yah, pokoknya lantai2 atas gitu deh..)

Andiah ----> tengok kanan-kiri dengan tampang memelas
Lantai berapa??
Enam belas??
Huwaaa!!!

Yah, secara, seperti sudah diposting sebelumnya, aku agak-agak parno kalau disuruh naik lift..
Jadi, begitu mendengar hal itu...
...

Gimana kalau naiknya lewat tangga aja?? Kan lumayan tuh, buat olahraga. Yah paling nggak, setengah jam-lah nyampe..
Ada yang mau nemenin naik tangga ke lantai 16 tiap hari selama sebulan?? Dijamin, di akhir masa PKL, berat badan akan berkurang! (kecuali kalau sepanjang naik tangga ngemil terus)


Tapi, sudah disebutkan juga di postingan sebelumnya, kalau aku akan berusaha!
Akan kutunjukkan pada kalian semua kalau seorang Andiah bisa naik lift sendiri!
Tunggu tanggal mainnya...
Semangaaatttt!!!!




Minggu, 14 Juni 2009

Seminggu kuliah terakhir.....

Kesadaran itu tiba-tiba menyeruak di dalam pikiranku. Tak berapa lama sesudah aku membuka mata pagi ini.
Tiga tahun..
Begitu cepatnya berlalu..
Aku masih ingat saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, masih ingat masa2 Ospek, masih ingat teman2 sekelas pertama, bahkan masih ingat ruang kelas pertamaku di sini.
Begitu cepatnyakah?
Sepertinya aku belum lagi apa2. Tiga tahun ternyata begitu singkat, sangat singkat.
Kuliahku akan berakhir dalam seminggu.. Lalu setelah itu UAS terakhir..

Waktuku meninggalkan tempat ini memang masih lama, cukup lama mungkin untuk menikmati keberadaanku di sini, sebelum akhirnya benar-benar pergi..
Benar-benar terlepas.

Tiba-tiba saja merasa terharu..

_Andiah,yang terlalu mellow mengingat minggu ini akan jadi minggu terakhir kuliah_

Gelar Jepang UI 2009

Waduh,sampe gempor kaki jalan2 di GJ ini..
Puaaass capeknya..
Fufufu..
Liat bazaar,makan makanan Jepang,dorayaki (yang kata kami kyk kue pukis),takoyaki,okonomiyaki..
Foto2 sama para cosplayer..Ajang narsis abiizz..
Tapi ga nyampe festival hanabi (kembang api)..Ya,secara malem gitu acaranya..
Tapi,its okey..
I'm enjoying :)

Sabtu, 13 Juni 2009

Muslimah: Ujung Pakaianku, Penyapu Jalanan??

Rating:★★★
Category:Other
Apa yang spontan terpikir di benak kita ketika melihat seorang muslimah yang memakai jilbab besar dan cadar, ditambah lagi pakaian yang lebar dan panjangnya sampai menyentuh tanah?? Oke, kita tak sedang membahas mengenai hukum jilbab dan cadar. Insya Allah masalah ini dapat ukhty temukan pembahasannya pada tulisan lain. Tapi kita tengah berbicara tentang panjang pakaian sang muslimah yang sampai menyentuh tanah.

“Mbak, mau nyapu jalan ya? Itu lho gamisnya kepanjangan, sampai ke tanah.”

“Sudah lebar, panjang pula. Apa ga kotor? Kalau kena najis di jalan gimana? Ga sah donk kalau pakaiannya dipakai sholat.”

“Iiiih… Jadi muslimah kok jorok sih? mbo’ panjangnya yang biasa aja. Ga usah berlebihan. Biar ga kotor…”

Ukhty, sering mendengar komentar semacam ini bukan?

Namun di sisi lain, kita temukan pula para wanita yang masih meremehkan masalah menutup aurat. Kaki, bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutup justru digembor-gemborkan agar dijadikan salah satu daya pikat kecantikan wanita. Semakin pendek pakaian, semakin menarik, begitu anggapan mereka. Bahkan rok pendek dan rok mini menjadi bagian dari fashion model baju wanita. Wal iyaudzubillah.

Lalu, sepanjang apakah seharusnya pakaian wanita menurut syariat??

Anjuran Bagi Wanita untuk Memanjangkan Kain Pakaiannya

Ya Ukhty fillah, telah engkau ketahui bahwa wajib hukumnya bagi wanita untuk menutup auratnya. Dan termasuk bagian dari aurat yang harus engkau tutup adalah kakimu.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan mengenai bagian bawah pakaian, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata kepada Rasulullah, “Lalu bagaimana dengan pakaian seorang wanita wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Hendaklah ia mengulurkannya satu jengkal,” Ummu Salamah berkata, ‘Jika demikian masih tersingkap ” Satu hasta saja dan jangan lebih dari itu,” jawab beliau. (HR. At Tirmidzi. Hadits hasan shahih)

Dari hadits di atas dapat ditarik dua kesimpulan, yaitu:

Pertama, bahwa seorang wanita wajib menutup kedua telapak kakinya dengan pakaiannya.

Kedua, boleh hukumnya memanjangkan pakaian bagi seorang wanita dengan ukuran sebagaimana telah dijelaskan hadits di atas.

Dari mana diukurnya satu jengkal di mana seorang wanita memanjangkan pakaiannya?

Dalam hal ini ada perbedaan pendapat di kalangan ulama satu jengkal itu diukur dari mana. Akan tetapi, pendapat yang kuat -insya Allah- satu jengkal adalah diukur dari mata kaki. Karena inilah Ummu Salamah berkata, “Jika demikian, kedua kakinya masih tersingkap,” lalu Rasulullah memberikan keringanan dengan satu hasta.

Para ulama telah bersepakat bolehnya seorang wanita memanjangkan pakaiannya di bawah mata kaki. Hal ini berbeda dengan kaum laki-laki di mana mereka mendapat ancaman keras bila memanjangkan pakaiannya di bawah mata kaki.

Sebagaimana kaum laki-laki, kaum wanita pun dilarang isbal. Akan tetapi ukuran isbal pakaian wanita berbeda dengan kaum laki-laki. Isbal-nya pakaian laki-laki adalah di bawah mata kaki. Sedangkan isbal-nya pakaian wanita adalah bila melebihi satu hasta atau dua jengkal. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Rasulullah membatasi panjang pakaian wanita hanya boleh ditambah satu hasta atau dua jengkal, tidak boleh lebih.

Saat ini banyak kita dapati model pakaian wanita ala Barat, misalnya saja pakaian pengantin. Bagian atas ketat dan membuka aurat, tapi anehnya bagian bawahnya justru sampai bermeter-meter panjangnya!! Betapa banyak kesalahan yang terdapat dalam model pakaian semacam ini. Pertama, Tidak menutup aurat. Kedua, Isbal. Ketiga, merupakan pemborosan dan perbuatan yang sia-sia. Keempat, menyerupai (tasyabuh) orang kafir.

Cara Membersihkan Ujung Pakaian Wanita

Jika kini pada dirimu timbul pertanyaan, “Lalu bagaimana membersihkan ujung pakaian wanita? Bukankah dengan ukurannya yang panjang menjadikan pakaian tersebut besar kemungkinannya terkena najis di jalan?”

Ukhty, Islam adalah agama yang mudah. Jika kita merasa sulit untuk melaksanakan suatu perkara yang diperintahkan syariat, baik dalam perkara wajib atau sunnah, katakanlah pada diri sendiri bahwa kita sendirilah yang belum benar-benar mengetahui dan paham hukum-hukum yang berkaitan dengan perkara tersebut.

Berkaitan mengenai cara membersihkan ujung pakaian wanita, maka simaklah hadiah nabawiyah berikut ini.

Dari seorang ibu putra Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya aku adalah seorang perempuan yang biasa memanjangkan (ukuran) pakaianku dan (kadang-kadang) aku berjalan di tempat kotor?’ maka Jawab Ummu Salamah, bahwa Nabi pernah bersabda, “Tanah selanjutnya menjadi pembersihnya.” (HR. Ibnu Majah, Imam Malik dan Tirmidzi. Hadits shahih)

Namun, ada hal yang harus ukhty perhatikan dan pahami. Bahwa ketentuan yang disebutkan hadits di atas hanya berlaku untuk najis yang kering. Ketentuan ini tidak berlaku jika najisnya adalah najis yang basah atau cair.

Imam Malik berkata, “Sesungguhnya sebagian tanah membersihkan sebagian yang lain. Hal ini berlaku apabila kita menginjak tanah yang kotor, kemudian setelah itu menginjak tanah bersih dan kering, maka tanah yang bersih dan kering inilah yang akan menjadi pembersihnya. Adapun najis seperti air kencing dan semisalnya yang mengenai pakaian/ jasad maka harus dibersihkan dengan air.” Al Khathabi berkata. “Dan ummat sepakat dalam hal ini.”

Lebih jauh, Imam Syafi’i menjelaskan, bahwa ketentuan berlaku apabila najis yang diinjak adalah najis yang kering sehingga tidak ada najis yang melekat padanya. Maksudnya, najis tidak terlihat jelas secara fisik melekat pada pakaian (tanah telah menyucikannya). Apabila najis yang diinjak adalah najis yang basah, maka harus tetap dibersihkan dengan air hingga bersih.

Lalu, bagian mana yang harus dibersihkan. Apakah hanya pada bagian yang terkena najis saja ataukah seluruh pakaian?

Ukhty, pada asalnya yang wajib dibersihkan adalah hanya pada bagian yang terkena najis. Tidak harus dicuci semua.

Sebagian orang beranggapan bahwa bila suatu bagian pakaian terkena najis maka seluruh pakaian harus dibersihkan. Ini adalah anggapan yang tidak benar. Cukup bagian yang terkena najis saja. Jika sudah secara maksimal dibersihkan tetapi masih tetap tersisa, maka insya Allah tidak mengapa.

Semoga dengan penjelasan di atas kini para muslimah dapat mengetahui dan mengamalkan beberapa hukum berkaitan pakaian wanita. Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan pada kita mengenai najis, barang yang terkena najis dan bagaimana cara membersihkannya. Oleh karena itu, hendaklah para muslimah benar-benar mengilmui masalah ini. Tidak hanya sebatas masalah pakaian, tetapi jagalah juga diri dan lingkungan sekitar dari barang najis maupun barang-barang kotor yang bukan najis.

Jangan sampai muncul anggapan bahwa wanita muslimah adalah sosok yang tidak mengerti dan tidak peduli masalah kebersihan. Bukankah wanita juga yang mengurus sandang-papan bagi suami dan anak-anaknya. Jika kita sendiri tak mengerti, lalu bagaimana keadaan keluarga dan rumah kita nantinya?

Ukhty, mari kita niatkan setiap amal kita untuk mencari wajah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya. Bukan sekedar karena berprinsip “saya suka kebersihan.” Tapi mari cintai dan wujudkan keindahan dan kebersihan karena mengharap ridha Allah.

Penulis: Ummu Rumman
Muraja’ah: Ustadz Nur Kholis Kurdian, Lc dan Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar

artikel ini dapat dilihat di http://muslimah.or.id/fiqh-muslimah/ujung-pakaianku-penyapu-jalanan.html

Jumat, 12 Juni 2009

Udah rame lagi.. Senangnya..

Entahlah,beberapa hari ini tidak ada inspirasi sama sekali untuk menulis.. Kangen sebenernya,tapi benar2 tidak ada yg bisa diungkapkan..
(_ _)!

Jadi hanya jalan2,nonton2 dari luar saja..
Tapi senangnya diriku,saat melihat di inbox, postingan2 mulai banyak menuai komen (menuai???)
Tidak seperti beberapa waktu yg lalu...Sepiiii sekali..

Multiply mulai rame lagi ya?
Senangnya...
Orang-orang sepertinya mulai berdatangan lagi.

*saatinsprisasitidakkunjungdatang

Rabu, 10 Juni 2009

Ganti Tema

Sabenarnya ini pekerjaan yang paling malas buat kukerjakan..Ganti tema MP
Kenapa?
Soalnya,setiap kali memutuskan untuk ganti tema, pasti susah banget sregnya, nggak suka, nggak cocok, nggak puas, dan laaain sebagainya.
Akhirnya, dalam proses ganti tema itu berjalan panjaaaang dan laaama
Coba ini, coba itu, coba semuanya..

Tema yang terakhir kali kemarin sebenernya sudah cocok,,
tapi setelah sekian lama...kok bosen ya??
Pengen ganti suasana..

Dan akhirnya, beberapa waktu ini kucoba dekor kembali rumah ini
Jadi, kalo ada yang kebetulan mampir beberapa waktu belakangan ini, mungkin merasa heran. Pagi, siang, sore, malam, suasananya ganti terus..
Maklum, masih dalam proses pencarian...

Sekarang masih terus nyari nih..
Ayo mulai lagi...
SEMANGATT!!

Selasa, 09 Juni 2009

Ikut-ikutan ya?

Setelah beberapa hari hanya baca-baca MP orang, males komen dan juga males ngepost, akhirnya hari ini Andiah kembaliii!!!! (berasa terkenal...)

Dan, begitu masuk ke Inbox, isinya adalah postingan tentang tampilan baru Multiply. Yah, akhirnya kebagian juga dapet Multiply 4.0. Sebenernya juga udah tau format baru MP, tapi waktu itu belum kebagian jatahnya di rumah tercinta ini.

Dan, setelah akhirnya saya kebagian juga,,,

mmm....

kok bingung ya??

nggak familiar...

gaptek...



perlu penyesuaian lagi nih

Mohon bantuannya ya teman-teman..

Selasa, 02 Juni 2009

Sampai sekarang pun aku belum bisa..

Belum bisa..
Berguna bagi kedua orang tuaku
belum bisa membahagiakan mereka..
Hanya bisa minta ini, minta itu
Merepotkan!
Uh,i hate my self!

:(

Senin, 01 Juni 2009

Kau dan Dandelion

Aku melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. Pukul lima lebih lima menit. Gelisah mulai menghampiri. Langit gelap. Mendung bergelayut. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan lebat. Ah, penghujung Mei masih juga turun hujan.

Berkali-kali kutengok gerbang depan fakultas, tapi dia yang ditunggu belum juga nampak batang hidungnya. Berkali-kali pula dari tadi orang-orang menyapaku,

“Belum pulang An? Bareng yuk?”

“Hey! Ngapain masih di sini. Sebentar lagi hujan lho…”

“Mau di sini sampai kapan An? Kuliah udah selesai dari tadi.”

Dan aku hanya tersenyum saja. Masih setia menunggumu di sini.

Pukul lima lewat lima belas. Kudengar suara motormu. Dan kau muncul di hadapanku. Senyummu menyapaku, tapi aku sudah terlanjur marah. Jadi, kubalas kau dengan wajah masamku.

“Sebel! Kenapa telat? Udah nungguin dari tadi tau!” ucapku sinis.

“Maaf..tadi ban motor Mas bocor, jadi harus ditambal dulu..” katamu dengan memelas. Tapi aku tidak akan terpengaruh. Huh! Lihat saja.

Tak lama kemudian, kita sudah melaju membelah jalan raya. Lihatlah, tiba-tiba langit tak lagi mendung. Matahari mulai memancarkan sinarnya, walau masih malu-malu sembunyi di balik awan. Kau berdendang, entah apa aku tak tau. Tapi aku suka. Kurasa, karena aku menyukaimu, makanya setiap apa yang kau kerjakan aku menyukainya.

Perjalanan menuju rumah. Kita tak saling bicara sepanjang jalan. Aku masih marah, dan kau pun tau itu. Tapi tiba-tiba sesuatu menarik perhatianku.

“Stop! Stop! Berhenti sebentar!”

Aku turun dari motor dan berlari ke tepi jalan, padang ilalang.

“ Tolong dong!” kataku sambil mengulurkan HP.

“ Hah? Apa?”

“Fotoin..di sini.”

Dan kau termangu sesaat, lalu tertawa.

“ Di sini, di sini!” aku bersemangat. Tak peduli orang-orang yang berlalu-lalang memandang kita penuh rasa ingin tahu.

“ Bagus nggak? Bagus nggak?” kataku. Dan kau mengulurkan HP itu padaku.

“ Nih! Mau difoto kayak apa juga, kalau objeknya jelek, tetep aja jelek!” katamu. Dan aku merebutnya dari tanganmu, melihat dengan antusias. Kau beranjak, sementara aku masih belum puas melihat hasil fotoku.

“ Hey, lihat sini,” katamu tiba-tiba.

“ Apa?”

“ Sini lihat..”

Aku pun ikut berjongkok di sebelahmu.

“ Ooh…bunga rumput,” kataku sambil melihat sesuatu di hadapan kita.

“ Ini namanya Dandelion..” kau memberitahuku.

“ Heh? Kayak gini namanya bagus amat?”

Kau hanya tersenyum. Angin senja itu mempermainkan rambutmu. Lalu kau memetik setangkai sesuatu yang kau sebut Dandelion tadi. Aku mengikutimu. Dan kita meniupnya. Mereka beterbangan di antara ilalang. Dan semakin tinggi seiring dengan angin senja hari yang semakin kencang bertiup.

“ Bagus ya?” katamu, “…..suatu hari Mas juga akan seperti mereka…terbang bebas..”

“ Aneh…” kataku.

“ Apanya?”

“ Kata-katamu. Sok puitis!” jawabku.

“ Sebagai manusia, boleh kan kita bercita-cita? Mas ingin seperti dandelion yang kita tiup tadi. Terbang tinggi dan terus meninggi. Mas ingin seperti itu. Semakin lama semakin tinggi. Jadi orang sukses. Jadi Mas bisa membahagiakan bapak sama ibu,” katamu panjang lebar.

“ Hmmm….”

“ Kau juga harus seperti itu An. Jangan biarkan hidupmu sia-sia. Harus punya impian masa depan.” Katamu kemudian sambil bangkit.

“ Emang kenapa kalo nggak punya impian?” aku tak mau kalah.

“ Manusia harus punya impian, agar dia bisa memperjuangkannya.” Katamu sambil berjalan kembali ke motormu.

“ Ayo cepat! Sudah mau maghrib. Nanti kita diomelin Ibu!” teriakmu dari tepi jalan. Dan aku berlari-lari kecil mengikutimu. Kupikir aku sudah tidak marah lagi.

 

Aku termangu di tepi jalan yang sama. Di tempat kau dulu mengajakku bercengkarama dengan Dandelion, si bunga rumput. Masih terngiang dengan jelas kata-katamu kala itu. Namun entah kenapa hatiku malah terasa pilu.

 

Senja itu rupanya terakhir kali aku melihatmu. Malam itu Ibu menyuruhmu keluar membeli sesuatu. Dan setelah itu kau tidak pernah benar-benar kembali.

Aku masih ingat saat tetangga depan rumah berlari-lari panik ke rumah kita. Rumah yang selalu kita ramaikan dengan canda tawa juga pertengkaran-pertengkaran kita. Dan Ibu berdiri di teras dengan Bapak. Mereka berbincang serius.

Aku tidak tahu apa. Tapi kulihat kemudian Ibu lunglai di dekapan Bapak yang nampak shock. Aku lantas keluar, tak peduli anak-anak rambut menyembul dari sela-sela kerudung yang tergesa kupakai.

Ada apa?? Beberapa orang berdatangan. Ikut ribut dan nampak prihatin. Bapak memandangku sayu.

“ Masmu….kecelakaan…”

Aku tak begitu jelas mendengarnya. Bayangan Ibu yang terkulai di dekapan Bapak terlihat samar. Suara orang-orang pun seperti menghilang. Dan setelah itu kegelapan…..

 

Aku berjongkok di tempat yang sama dulu. Di hadapanku Dandelion. Meliuk-liuk tertiup angin senja hari. Kupetik setangkai, dan kutiup dia lembut. Perlahan tapi pasti mereka terbang, tinggi. Dan katamu berulang di telingaku..

“ Manusia harus punya impian, agar dia bisa memperjuangkannya.”

Aku menikmatinya, Dandelion yang beterbangan tertiup angin. Langit mulai semburat merah.

Dan aku seperti melihat bayangmu di sana, tersenyum lembut kepadaku. Angin mempermainkan rambutmu. Seperti dulu….



 

 

Cerita yang agak maksa sebenernya, karena aku tiba-tiba ingin membuat cerpen dengan Dandelion di dalamnya ^^

Lagi suka sama bunga yang satu ini..

Iseng belaka. Maaf kalau tidak berkenan…

NB: belum nemu judul yang pas..