Kamis, 24 September 2009

SEJENAK (saya ngerjain PR playlist saya ^-^)

Ini PR timpukan dari mbak Ling, Bu Guru yang doyan banget ngasih PR… sebelum memulai, mari kita simak aturan mainnya terlebih dahulu ^^

Aturan:
1. Aktifkan mode shuffle / random di playlist kamu (boleh di Hp, iTunes, Windows Media Player, dll)
2. Tekan tombol next untuk mendapatkan jawaban (brupa jdul lagu dr playlist kamu) dari tiap pertanyaan.
3. Kamu harus tulis nama lagu itu sbg jawaban.. Nggak peduli seberapa aneh itu terdengar
4. Timpuk 21 temen kamu
5. Semua yang ditimpuk harus melakukan yang sama.
6. Met ‘menjawab’ 22 pertanyaan



Padahal kompi di rumah lagi error speakernya, jadi kagak keluar suara…Harusnya, saya bisa lebih sedikit menghayati pengerjaan kuis ini kalo lagunya bisa didengar. Selain itu, saya juga nggak banyak nyimpen lagu di rumah,,yang banyak tu di laptop yang lagi ditinggal di kos sana. Jadi, saya ngerjain dengan stok lagu yang ada di sini aja :D

Here they are:

1. Kalau orang bertanya, ‘Apakah kamu baik-baik saja?’.. Kamu akan jawab..
Kobukuro (OST Tokyo Tower)_Tsubomi

…..

vanishing and blooming, this year too the flower bud is waiting for me
the petal dancing in the wind that my palm can't grasp
stops on the shoulder lightly
skillfully riding it and showing a smile, i remember you by myself..

Hiks!! T_T

2. Bagaimana kamu mendeskripsikan dirimu sendiri?
Nuansa Bening_Vidi Aldiano
Uhuk..uhuk…katanya si playlist, Andiah itu Nuansa Bening. 
Bening apanya ya??
Bening wajahnya??
bening hatinya?? 
Amiin...:)

3. Apa yang kamu suka dari pria / wanita?
We will not go down_Michael Hart
Ya…semua orang, baik pria maupun wanita memang seharusnya seperti itu..
”We will not go down”

4. Bgaimana kabarmu hari ini?
Hero_Mariah Carey
oh,,really?
I dont know...^^

5. Apa tujuan hidupmu?
Your Mothers_Yusuf Islam
Maksudnya..membahagiakan Ibu (dan Bapak) tentunya..
Jadi anak yang solehah dan berguna bagi kedua orang tua..Aminn…

6. Apa motto-mu?
Guru Oemar Bakri_Iwan Fals
”Oemar Baaaakri...Oemar Baakri...pegawai negeri.!!.”
Yaah...mungkin memang jalan hidup saya jadi pegawai negeri :D
Hidup pegawai negeriiii!!!!

7. Apa pendapan teman-temanmu tentangmu?
Menghapus Jejakmu_Peter Pan
Hiikkss!!!
Kenapa kawan??
Kenapa ingin menghapus jejakku??

8. Apa pendapat orang tua-mu tentangmu?
A whole new world (Alladin Soundtrack)
I can show you the world 
Shining, shimmering, splendid 
Tell me, princess, now when did 
You last let your heart decide? 

Waktu saya lahir..mungkin itulah yang ada di pikiran kedua orang tua saya…^_^

9. Apa yang paling sering kamu pikirkan?
Takdir Cinta_Rossa
Ah ya,, rupanya saya sering memikirkan hal yang satu ini…..
takdir cinta…..
akan seperti apakah takdir cinta saya nanti??

10. 2 + 2 = …
Bismillah_Yusuf Islam
Bismillah…mau ngerjain matematika emang kudu bismillah dulu..

11. Apa pendapatmu tentang teman baikmu?
Crush_David Archuletta
….
Why do I keep running from the truth?
All I ever think about is you
You got me hypnotized, so mesmerized
And I've just got to know

Do you ever think when you're all alone
All that we can be, where this thing can go?
Am I crazy or falling in love?
Is it real or just another crush?

Do you catch a breath when I look at you?
Are you holding back like the way I do?
'Cause I'm trying and trying to walk away
But I know this crush ain't goin' away-ay-ay-ay-ayy
Goin' away-ay-ay-ay-ayy


Artinya apaan ya??? :p

12. Seperti apa kisah hidupmu?
Lihat Lebih Dekat_Sherina Munaf
Yaaa…kalo mau tau kisah hidup seorang Andiah, emang musti lihat dekat, 
karena kisah hidup itu ga bakal bisa tuntas diceritain di sini..

13. Kamu ingin menjadi apa waktu besar nanti?
Malaikat juga tahu_Dewi Dee Lestari

”Malaikat juga tahu...
Aku kan jadi juaranya....”

Juara apa??
Hmmm...entahlah :D

14. Apa yang kamu pikirkan saat melihat seseorang yang kamu suka?
Muhasabah Cinta_Edqoustic
Jadi malu nih……hehehe……

15. Saat pernikahanmu, kamu akan berdansa..
Jejak_Izzis
...menapaki langkah-langkah berduri
menyusuri rawa, lembah dan hutan
berjalan diantara tebing jurang
smua dilalui demi perjuangan

letih tubuh di dalam perjalanan
saat hujan dan badai merasuki badan
namun jiwa harus terus bertahan
karna perjalanan masih panjang....


Memang...
Kehidupan pernikahan.... 

16. Saat pemakamanmu, orang-orang akan memainkan..
Salah_Lobow
Tidak..itu bukan kesalahan kawan..
Hidup dan mati adalah takdir dan jalan hidup yang akan dilalui oleh setiap manusia...
Relakan saya....T.T

17. Apa hobi / ketertarikanmu?
Pelangiku_Sherina
Saya suka hujan
Apalagi kalau sesudah hujan ada pelangi...:)

18. Apa ketakutan terbesarmu?
Sejenak_Letto
Yah..kita hidup hanya sejenak di dunia ini..pada saatnya nanti, kita masing-masing akan dipanggil menghadapNya…saat itu datang, sudah siapkah saya menghadapinya?? T.T

19. Apa rahasia terbesarmu?
Ketika Cinta_Siti Nurhaliza
Ketika cinta…saya tidak akan bilang siapa-siapa ^^

20. Apa yang kamu inginkan sekarang?
Crazy_Anggun
Tidaaaaaak!!! Saya tidak mauuu...Sungguh.... 
 
21. Apa pendapatmu tentang teman-temanmu?
11 Januari_Gigi
Apa ya???
Hmmm...
11 Januari artinya....
Aaah..kagak tau dah, susah nyambunginnya ^^

22. Kamu akan mem-posting kuis ini dengan judul..
Sejenak_Letto

***

Yak, selesai!!
Itulah tadi kita SEJENAK merefresh pikiran....
Dari kepenatan dan kesibukan hari ini...

Saya nggak mau nimpuk orang, jadi...yang mau, silakan saja dengan sukarela mengajukan diri ^^



Rabu, 23 September 2009

HPku sayang HPku malang

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih..

HPku yang tinggal satu-satunya sakit lumayan parah..Hiks! Oke, sudah dicoba ke konter hp, tapi hasilnya tidak memuaskan. Tadi coba muter lagi nyari tempat yang bisa ngebenerin. 

Tempat pertama, teknisinya belom pada pulang. Kemungkinan hari Senin baru pada masuk. Hiks! Diriku kan mau balik sabtu besok....

Tempat 2:

Mas penjaga konter: " Kalo nggak softwarenya, berarti hardwarenya ini yang rusak mbak.. Tapi, kalo hardwarenya yang rusak, biasanya kami tanya lagi sama yang punya. Soalnya itu biayanya lumayan.."

Andiah: " Emang berapa Mas?"

Mas penjaga konter: " Sekitar empat ratus ribu"

Andiah: (dalam hati) "Maaaaaakk!!! 400 ribu.. mahal niaan... habis dah uang saku PKL kemaren..."

Mas penjaga konter: " Tapi ini harus ditinggal mbak.. Sekitar 3 hari"

Andiah: " Yaah..tapi saya mau pergi Mas. Berangkat besok Sabtu"

Mas penjaga konter: " Kalo gitu mending dibenerin di sana aja mbak..."

Huks...alamat balik dengan membawa HP yang masih sekarat..

" Kalau kayak gini, mending dibenerin, trus langsung dijual di tempat lain mbak.."

***

Abis ntu, nanya referensi HP yang bagus..padahal, nggak niat mo beli HP baru..lagi duitnya dari mana?? Eh...sama si mas dijelasin panjang kali lebar kali tinggi.. Plus dikeluarin bermacam-macam merk dan tipe HP.. plus dikasih wejangan2 kalo mau beli HP.

Ni mas keknya capable dan profesional banget sama masalah HP. Diteranginlah, kalo mau beli HP, jangan liat merknya, karena merk itu tidak menjamin.. dikasih tau kalo mau beli, liat prioritas dan kepentingan beli HP. Buat apa HPnya itu, buat dengerin musikkah, buat blututankah, buat poto-potokah, dll..Kalau dengan budget yang sedikit aja dapet, ngapain beli yang mahal2? mending sisanya dipake buat hal-hal yang bermanfaat lainnya.. (setujuu!!)

Dijelasin fitur-fitur baru di HP-yang-nggak-mungkin-saya-beli-untuk-jangka-waktu-sekarang-ini. Dan macem-macem.. Duuh,,kalo kayak gini, jadi inget HP yang kemaren ilang.. Bakal nggak gini ceritanya kalau HP yang itu masih ada..

Sampai sekarang,, masih bingung.. *ngelirik HP yang tergolek tak berdaya*

Fufufu....Ada yang mau ngasih HP dengan sukarela? :p

Selasa, 22 September 2009

Kopdar-bagi-yang-berminat

Sebenarnya, ini baru rencana-Insya Allah hampir pasti-kopdar antara 2 orang, yaitu Andiah (andiahzahroh) dan Kak Ai (akuai).
Insya Allah akan kopdar pada tanggal 2 Oktober, tempat sementara di Depok.
Maksud rencana ini diposting adalah, jika ada teman2 yang berminat mau ikut, silakan.. Sangat diperbolehkan.. ^_^
ada yang berminat mau meramaikan?

Senin, 21 September 2009

Merindu

Sudah berkali-kali aku bicara tentang rindu..
Entah, sampai jenuh aku mengejanya, satu demi satu..
Andai saja mampu, kan kutitip salam lewat hembus angin yang melintas dari pintu ke pintu
dan membiarkan rasa itu menyapa kalian syahdu
Aku merindu..
Biar, kutitipkan saja fatehah padaNya Yang Maha Tahu..
Semoga kalian dalam lindunganNya selalu..



Teruntuk saudara-saudaraku tercinta..

Kamis, 17 September 2009

Teman-teman MP semua...

Terima kasih,,,
atas semua kebersamaannya selama ini..
Atas doa-doa..
Semangat-semangat..
Penghiburan..
Canda,,
serta tawa yang telah mewarnai hari-hari..

Saya percaya kalian adalah orang-orang yang baik. Saya juga, selalu berusaha untuk menjadi baik. Akan tetapi, dalam usahanya itu, saya yakin pasti ada kesalahan yang saya lakukan. Entah saya sadari, entah tidak.
Oleh karena itu, untuk semua kesalahan...kata-kata yang menyinggung perasaan, candaan yang kurang berkenan, gurauan yang mungkin sedikit kelewatan, saya minta maaf yang setulus-tulusnya..
Saya pun telah ikhlas memaafkan teman-teman semua.. (meskipun saya sendiri tidak yakin ada di antara teman-teman yang pernah berbuat salah kepada saya ^^)

Mari sambut hari kemenangan dg hati yang fitri..

HAPPY IED MUBAROK.. ^___^

Selasa, 15 September 2009

Bisakah??

Berbakti kepada kedua orang tua adalah sebuah kewajiban.
Melaksanakan perintah kedua orang tua (selama tidak menyimpang dr agama), berkata yg baik, tidak mengatakan 'ah', tidak membentak, merawat mereka di hari tua..
Adalah tugas seorang anak.

Dan saat pulang kampung ini adalah saat tepat untuk birul walidain..
Tapi, sudahkah saya?
Ah, rasanya malu saat mengingat diri ini masih sering mengecewakan dua manusia yg sangat saya sayangi itu.
Diperintah ini, malas-malasan.
Disuruh itu, nanti-nanti.
Masihkah saya diberi kesempatan untuk berbakti kepada mereka lebih lama lagi?
Panggilan Allah selalu datang tiba-tiba.
Sampai kapan saya bisa menemani mereka di dunia ini?
Mungkin saja saya ditinggal lebih dulu, tapi bisa juga sayalah yang keburu dipanggil olehNya sebelum sempat berguna bagi kedua orang tua saya.

Terlalu sering diri ini mengecewakan mereka.. Tapi tak sedikit pun mereka mengeluh. Mengungkit-ungkit akan harga kasih sayang yg selama ini tercurah untuk anak-anaknya. Mengungkit-ungkit nilai pengorbanan yang tak sedikit dikeluarkan untuk sang putra-putri terkasih.. Tidak sedikit pun..


Dan dapatkah hamba membalas apa yg telah diberikan mereka kepada hamba ya Allah?

***

kasih Ibu..
kepada beta..
tak terhingga sepanjang masa..
hanya memberi..
tak harap kembali..
Bagai sang surya menyinari dunia..

***

Minggu, 13 September 2009

Mewek

Saya tidak sedang ingin menangis. Saya tidak sedang sedih, tidak juga mellow..
Saya bahagia hari ini. Bahagia karena tengah berada di tengah2 orang yang saya sayangi. Bahagia karena saya berada di desa tercinta. Ya.. Mewek. Desa kemana saya biasa pulang kampung.

Apa?
Aneh?
Namanya lucu?
Unik kan?
Saya dan bahkan orang2 di sini pun bertanya2, kenapa desa ini bernama Mewek? Memangnya tidak ada nama yang lebih bagus?
Bagaimana sejarahnya sampai desa ini dinamai Mewek?
Ah, entahlah.

Biarpun Mewek, tapi saya bahagia tinggal di sini ^_^

Jumat, 11 September 2009

Untitled

Maaf, kalau malam ini saya begitu cerewet bercerita ini-itu. Sedang dalam perjalanan dan dont-know-what-to-do.

Baiklah, sekarang saya ingin bercerita tentang sesuatu yg lumayan membuat saya senyum-senyum.

Jadi, saat ini saya sedang mudik dg teman2 ke kampung halaman.
Salah satu dr mereka, boleh dibilang adalah ketua angkatan lulusan06 di SMA dulu. Dan dianya ini yg suka sms massal ke teman2 SMA kalau ada berita2 tertentu. Kabar duka salah satunya.

Dan, beberapa hari yg lalu, salah seorang teman kami sdg berduka karena ibunya meninggal dunia. Sebut saja nama teman saya ittu dg X.
Jadi, tadi semua teman di sms ke nmrnya masing2. Dan yg lucu adalah balasan dr anak2.

1. Teman saya, si ketua angkatan ini menulis sms duka cita yang umum, dg kata2: semoga bla bla, semoga bla bla bla..
Lalu salah seorang kawan membalas:
"Amin... :)"
setelah itu, dia meralat smsnya (mungkin karena ingat kalau itu berita duka):
"Eh, salah.. Amin.. :-("
ye.. Dia salah emoticon ternyata.

2. Ada teman yang dg tidak sopan dan berperasaan bertanya:
"Oh.. Si X yang putih bulet itu ya?"
Jahat niaan..

3. Ada juga yg sms:
"Oh.. Si X yg nonI itu ya? Kalo gt, maaf, aku ga mau doain"
kata temenku: ya, terserah kamu lah

4. Atau
"Aku sebel kalo kamu yg sms. Isinya berita duka semua!"
komentar: kalau gt, dia nikah aja, nanti kan ada berita bahagia..

5. Dan juga:
"Hah meninggal kenapa X?"
dia kira yg sms adalah si X langsung.

6. Dan lagi:
"Maaf, ini nomer siapa ya?"

Bagaimanapun juga, saya sangat berduka cita atas kabar tersebut. Tidak terbayangkan duka kehilangan seorang Bunda terkasih..

Kamis, 10 September 2009

Nostalgia

“ Kita bikin nama buat kos kita yuk?” kata Ambar sore itu.

“ Ayuk. Dari dulu juga kan kita udah ngomongin soal ini,” Nanda menjawab.

“ Masa kos kita nggak punya nama? Nggak kayak tempat laen tu, namanya bagus-bagus. Manna, Salwa, Salsabila, Tadzkiya…” kali ini Anis yang angkat bicara.

“ Habis, gimana ya? Dari dulu tempat kita ini kan udah terkenal sebagai kos-kosannya bu Dilla..”

“ Hmm.. kira-kira kalo dikasih nama, apa ya yang bagus?” kata Ambar.

Suasana hening.

“ Gimana kalo Semuj?” Susi akhirnya buka suara.

“ Hah?!! Apaan tuh? Aneh banget?”

“ Sebelah Mujahidin. Pasti langsung pada tau tuh. Mushola Mujahidin kan gede, banyak yang sholat di situ,” Susi menjelaskan.

“ Ih, yang bagusan dikit napa?”

“ Gimana kalo Naas ajah? Singkatan dari Nanda, Anis, Ambar, sama Susi,”

“ Sial terus dong!”

“ Haha!!!”

“ Kalo mau kasih nama, yang ada artinya dong. Yang bermakna,” kata Susi.

“ Gimana kalo kita ngambil dari nama surat dalam al Quran. Yang bagus nama dan artinya,” lanjutnya.

“ An Nisa. Artinya kan wanita. Gimana?” Ambar buka suara.

“ Ah, itu terlalu biasa. Nggak spesial.”

“ Emm..kalo Al Baqarah..”

“ Sapi betina?”

“ Kan unik tuh?”

“ Iya. Ntar kalo ada yang nanya: Kosnya dimana? Di Al Baqarah. Kan keren..”

“ Heee…. Ngaco aja!”

 

Itu adalah ilustrasi percakapan yang terjadi kurang lebih 2 tahun yang lalu di antara aku dan anak-anak kos (nama sengaja disamarkan :D). Saat itu kami ingin menamai kos kami dengan sebuah nama yang bagus, karena memang kos kami hanya dikenal dengan nama Alm. Bapak Kos kami. Namun, pada akhirnya kos ini tidak diberi nama dan dibiarkan terkenal dengan sebutan “Kos bu Dilla”---bu Dilla, istri dari bapak Abdila..

(Belakangan, kami memikirkan untuk menamai kos kami lagi, kali ini dengan nama Wisma Cantik (narsissss). Hey, tapi kok…singkatannya jadi WC??? Jadilah nama itu pun gagal kami resmikan).

Sampai sekarang, kos kami tetap tanpa nama.

*****

Tidak ingin mellow-mellow, tapi pikiran ini tiba-tiba terselip di antara euphoria pulang kampungku. Saat sedang membereskan kamar dan tiba-tiba teringat bahwa ini mungkin kepulanganku yang terakhir dari kos ini (segera, setelah kembali ke kampus, aku dan teman-teman akan pindah kos).

Jadi teringat dulu, saat awal-awal kos.

Ada begitu banyak moment yang tidak mungkin aku lupakan di sini.

Saat kelahiran Nico. Malam sebelumnya, Ibu sekeluarga pergi menonton di bioskop. Bersama mbak Risma dan suaminya. Mereka menonton film Kuntilanak. Esoknya, mbak Risma ke rumah sakit karena akan segera melahirkan. Ibu menginap. Kami ditinggal di kos.
Setelah itu, selalu dijadikan perbincangan ringan di antara kami, Ibu, dan juga anak-anak beliau: Nico lahir karena nonton film Kuntilanak itu ^^

Ada juga saat ketika kami satu kos yang sedang santai menonton TV sambil ketawa-ketiwi lari lintang pukang, masuk ke pintu kamar terdekat karena tiba-tiba Pak Haji, salah satu tokoh masyarakat di sini masuk kos, sambil memanggil-manggil Ibu. Sekarang beliau sakit, sudah lama, dan tidak pernah terlihat lagi. Begitu juga salah seorang tokoh masyarakat lain, Pak Haji yang rumahnya ada di sebelah musholla, kini telah wafat. Padahal dulu kami sering melihat dan menyapa beliau di depan kos. 

Lalu, pernah juga kejadian. Waktu itu Rahma sedang ngobrol dengan beberapa temannya di teras (kalau tidak salah, 2 cowok, 1 cewek). Tiba-tiba, mereka berteriak-teriak dan lari masuk ke dalam kos. Waktu itu kami sedang dalam formasi lengkap. Anak-anak kos dan 2 orang anak Ibu yang lain sedang menonton TV. Spontan kami semua lari menuju kamar-kamar yang terbuka. Mencari tempat bersembunyi, karena kami tidak memakai jilbab.

Aku, Mbak Rissa (anak ibu yang juga seorang akhwat), Ririn adiknya, dan salah seorang teman kosku langsung masuk ke pintu kamarku yang terbuka. Kami segera menutup pintu itu. Tapi apa yang terjadi?? Salah seorang anak cowok itu menggedor pintu kamar ingin ikut masuk. Spontan mbak Rissa menahan pintu kamar. Jadilah mbak Rissa dan anak cowok itu dorong-dorongan di depan pintu. Sementara aku dan temanku sebisa mungkin menyembunyikan diri di pojok kamar supaya tidak terlihat.

Gedoran mereda. Sepertinya anak cowok itu lari ke tempat lain.

Semenit, dua menit, kami yang di dalam kamar menunggu. Terengah-engah dan mengomel soal cowok yang mau masuk kamar. Bertanya-tanya apa yang sebenrnya terjadi di luar sana.

Akhirnya kehebohan pun mereda. Kami keluar dengan hati-hati. Usut punya usut, ternyata anak-anak itu tiba-tiba lari masuk ke dalam rumah karena salah seorang di antara mereka mengaku melihat “sesuatu” di jalan, dan di atas tembok pembatas musholla. Katanya, anak itu memang punya “penglihatan”.

Kami semua heboh. Ya ampuuuun…jadi tadi teriak-teriak sambil lari-lari itu karena ketakutan tho?? Jadilah setelah itu kami membahas mengenai hal-hal yang horror.

Tak terasa, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Mbak Risma hamil lagi, sementara Nico baru berumur satu tahun. Dan kami masih berada di sini.
Lalu, mbak Risma melahirkan anak keduanya, dan kami juga masih di sini. Sekarang, Keira (adik Nico) sudah sangat aktif merangkak ke sana kemari. Sudah mulai “rambatan”. Tidak bisa diam. Dan kami masih juga di sini.

Akan tetapi, ada juga saat-saat menegangkan yang terjadi. Seperti ketika musibah pencurian itu terjadi. Dan beberapa di antara kami harus kehilangan barang-barang berharganya. Atau saat ketika kebun belakang (katanya) kebakaran cukup hebat, sehingga anak-anak lari keluar menyelamatkan beberapa barang mereka dari kebakaran yang mungkin merambat ke kos.

*****

Semua itu akan jadi kenangan tak terlupakan kami di sini. Dan akan kusimpan baik-baik kenangan itu dalam buku ingatanku, dan akan kuingat bahwa ada sebuah keluarga lain yang kumiliki di sini. Dan keluarga akan selalu menjadi keluarga.



 

*gambar dari sini

 

 

Senin, 07 September 2009

Bagaimana ya, caranya?

Menagih/meminta kembali buku milik sendiri yang sedang dipinjam ?

Saya suka tidak enak hati kalau mau nagih. Kesannya gimana gitu.. Apalagi kalau pinjamnya sudah lama..atau kalau bukunya beredar dari tangan ke tangan..atau kalau bukunya belum diberi nama.
Saya pernah punya buku baru yang belum saya beri nama, belum juga saya baca, dipinjam, dan mungkin lupa, jadi belum dikembaliin.

Adakah tips&trik menagih buku(barang apa saja) tanpa merasa sungkan?
:D

Kalau saat seperti ini datang...

Saya selalu merasa sedih..
Melihat shaf-shaf di mushola sebelah yang semakin lama semakin maju ke depan.
Hari pertama, bagian dalam mushola yang luas dan lapang terlihat sesak. Jamaah laki-laki yg sholat di dalam membludak hingga ke luar. Ke teras mushola, gelar tikar di halaman, bahkan sampai ke teras-teras rumah penduduk.
Jemaah perempuan memenuhi seluruh ruang di samping kiri mushola-tempat anak2 biasa mengaji sore hari. Dan memenuhi seluruh sudut kain, tikar, karpet, yang digelar di halaman. Bahkan ada yang terpaksa pulang,mengambil tikar milik sendiri atau kertas koran karena tidak dapat tempat.

Lihatlah sekarang. Bagian dalam mushola hanya dipenuhi 1/2nya. Sisanya masih sangat lapang. Begitu juga dg tempat makmum perempuan. Barisan menjadi renggang, kurang teratur.

Semua ini karena kampus sudah libur. Mahasiswa yang tinggal di sekitar sudah mulai pulang. Satu per satu meninggalkan tempat ini. Tinggal mereka yang masih punya urusan di kampus saja yang masih tinggal..
Jalan-jalan mulai sepi.
Sebentar lagi warung-warung juga mungkin akan tutup, ditinggalkan pemiliknya yang juga pulang kampung.
Sedihnya..
Walaupun sudah beberapa kali mengalami hal seperti ini, tetap saja merasa kesepian.
Bahkan, tiga hari ini, di antara jamaah perempuan itu hanya ada saya dan adik kos yang berstatus mahasiswa (memang, pada hari2 biasa pun para mahasiswi jarang yang sholat di luar..tapi masih lumayan, ada beberapa kos yang anak2nya sering terlihat di sana)
Saya dan teman2 memang sudah terbiasa dari tingkat 1 ikut sholat di mushola. Rasanya seperti sholat di kampung (ya, memang ini kampung?) dg para ibu-ibu dan anak-anak mereka yang ikut.

Dan besok, adik2 kos juga akan pulang kampung. Jangan2, besok saya sholat sendirian di mushola?
Huhu...