Selasa, 27 Oktober 2009

Mari menikmati hidup, yay! ^^

Hidup akan terasa indah bila kita bahagia. Bahagia itu datangnya dari hati. Hati yang bahagia adalah hati yang bebas, bebas tanpa beban.

Bagaimana jika kita bertindak seolah-olah hati kita tanpa beban??

Sebagai contoh, (Hey, ini hanya contoh lho ya?)
Andiah saat ini sedang tidak bahagia.
Kenapa?
Karena dia punya beban di hati.
Beban apa?
Beban biaya hidup sampai tanggal 1. Uang yang ada di kantong sedang minim.
Oleh karena itu,dia tidak bisa pulang kampung, karena biarpun uangnya cukup dipakai pulang, tidak ada pegangan nanti di jalan.
Oleh karena itu, dia tidak beli makan di luar. Karena makan di luar itu mahal.
Oleh karena itu, dia belum silaturahim ke rumah Mbah. Karena silaturahim perlu biaya. Biaya untuk membeli buah tangan.

Hey, itu hanya contoh.
Buktinya, kemarin dia masih bisa beli 2 cup es krim,katanya untuk menyenangkan diri.
Buktinya,semalam masih bisa makan sate padang.
Buktinya, tadi masih bisa ketawa-ketawa bareng *ff* dan v*
Hehehe :D
*by the way, makasih yaa buat oleh-olehnya..besok-besok kalau pulang kampung lagi, oleh-oleh lagi :p

Ngomong2, Andiah jadi ingin bersenandung lagunya D'Massive (bener ga tuh nulisnya?)

"Syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
dan lakukan yang terbaik..."

Yup, yup!
Mari mensyukuri apa yang telah diberikan kepada kita..
Mari tersenyum..
Dan selamat menikmati hidup ^^v


*haah.. tulisan nggak jelas*

Minggu, 25 Oktober 2009

ANTARA AKU, KAU, DAN DIRINYA

Mungkin ini sudah sering dibahas oleh banyak orang, saya sendiri pun pernah membahasnya.
Dan sekarang, saya ingin kembali membahasnya. Bukan apa-apa, tapi setiap kali saya melewati daerah Stasiun Pondok Ranji-bahkan jika hanya membayangkannya saja-saya akan langsung teringat dengan sosok2 mereka, anak2 jalanan yang menyodorkan tangan meminta belas kasihan.

Mungkin diantara kita sudah menjadi rahasia umum, kalau para anak jalanan itu 'bekerja' bukan tanpa alasan. Hmm.. Jangan2, mereka adalah anak buah preman sekitar. Tanpa disadari, kadang kita akan berpikiran seperti itu.
Atau kalau di STAN, saya ingat sekali dulu ketika masih jadi penghuni baru kampus ini, saya tertegun-tegun dg banyaknya anak peminta-minta di sekitar kampus. Lalu muncul imbauan-imbauan: jangan dikasih nanti uangnya buat main PS, kasih makanan aja biar ga mubadzir, dan lain sebagainya.

Lalu, suatu ketika, saya diingatkan oleh salah seorang saudara.
"Urusan kita adalah ketika kita disodorkan kesengsaraan di hadapan kita. Apakah hati kita tergerak ataukah tidak? Ketika kita memberi, maka itulah yang akan dilihat Allah. Sisanya, biarlah menjadi urusan mereka denganNya"
Kata-katanya tidak persis seperti itu, tapi itulah maksud yang saya tangkap. Bahwa pada saat itu, ketika hati nurani kita yang penuh pertimbangan memilah2, mana yang baik mana yang tidak. Mana yang bijaksana mana yang tidak.
Maka cukuplah. Masalah preman2 itu, masalah uang itu akan dipergunakan untuk apa, itu adalah pertanggungjawaban mereka di hadapan Allah kelak. Urusan kita hanya dengan apa yang tersaji di depan mata kita.
Karena sekali pun, kita tidak pernah tahu sebenar-benarnya alasan mereka melakukan pekerjaan itu.

Lalu, ada lagi satu yang senantiasa saya ingat dalam nasihat itu
"Bukankan kita sedang BERDAGANG dengan Allah? Maka juallah apa yang TERBAIK darimu, agar Dia membelinya dengan SURGA"





Semoga kita bisa memberikan yang terbaik untuk mereka..lebih baik lagi dari pemberian2 itu, yang akan membawa manfaat bagi mereka dan masyarakat..


*aku, yang masih terus belajar*

Sabtu, 24 Oktober 2009

Negeri di Atas Awan

Kau mainkan untukku..
Sebuah lagu..
tentang negeri di awan..
Di mana kedamaian menjadi istananya..

Dan kini tengah kau bawa aku menuju ke sana..

***

Andai ada negeri itu, aku ingin pergi ke sana, merasakan damai yang dibilang..
Negeri di atas awan, sepertinya indah ya?

Rabu, 21 Oktober 2009

21 in 21

Kata orang, 21 itu adalah usia menuju gerbang kedewasaan. Benarkah?
Hmm..
Entahlah, kenapa harus angka 21? Kenapa bukan 20, atau 22?

***

Sore itu banyak anak kecil duduk rapi di ruang tamu rumahku.
Mau ada syukuran.
Yah, perayaan kecil-kecilan ulang tahunku-entah yang keberapa.
Aku sendiri lupa apa dan bagaimana acaranya. Yang kuingat hanya waktu pulang, mereka itu membawa macam-macam jajanan khas anak-anak. Dengan hati riang pulang ke rumah. Tak sabar membuka bawaan masing-masing.

***

"Selamat ulang tahuuun!!!"
Aku terpana di depan pintu kamarku. Lampu kamar sengaja dimatikan. Gelap. Tapi di kegelapan tampak sahabatku membawakan sebuah kue penuh lilin menyala.

Kejutan.
Di hari ulang tahunku yang ketujuh belas.
Padahal 3 orang sahabat karibku itu sudah berkumpul di rumah sejak sore.
Kami memang baru saja masuk kuliah, jadi waktu liburan yang ada kami sempatkan untuk berkumpul.

Aku sama sekali tak menyadari trik mereka.
Salah satu sahabatku ijin pergi, 2 yang lainnya menemaniku ngobrol di ruang tamu.
Sama sekali tidak terlintas pikiran kalau sahabatku itu sedang mengambil kue, kemudian masuk kembali ke dalam rumah lewat pintu belakang, sementara 2 yang lain mencoba mengalihkan perhatianku dengan membicarakan ini-itu.

Hari itu berakhir dengan sekujur tubuhku putih berselimut tepung.
Hari yang seru :D

***

Hanya tinggal kami berdua di kontrakan.
Sepi.
Tak ada televisi.
Hiburan hanya datang dari film yang disimpan dalam laptop, buku-buku yang belum selesai dibaca, dan internet.

Sudah beberapa hari kami seperti pengangguran.
Tidak punya kegiatan. Tidak ada acara. Membosankan.

"An, hari ini miladmu kan?? Tanggal 21?"
"Iya.. Emang kenapa?"
"Habis, kemarin dipancing-pancing kamunya kayak nggak nyadar.."
"He.." aku hanya tersenyum.
"Kamu mau kado apa?"
"Haduuh..nggak usah kali. Lagian kalo kado masa ditanyain?"
"Ya nggak papa. Emang kenapa?"

Akhirnya kami berangkat ke Bintaro Plasa. Jalan-jalan.
Makan di Hokben.
Bayarnya?
Sendiri-sendiri.
Sungguh, sebenarnya aku ingiiin sekali mentraktir temanku yg satu ini. Toh hanya berdua.
Tapi aku juga sungguh-sungguh.
Kemampuan keuanganku sedang berada pada level terendah. Berbagai pengeluaran untuk keperluan kelulusan menguras kantongku sampai sudut terdalam. Bahkan untuk pulang kampung saja tak cukup. Benar-benar kali ini aku merasa tidak berdaya, bokek luar biasa :D
Ditambah lagi, aku tak kuasa menelpon rumah meminta tambahan uang saku. Huuff.. Padahal awal bulan masih juga lama ^^

***

Hari lahir.
Apa esensinya?
Bagiku, itu adalah sebuah peringatan, peringatan bahwa sisa usia kita di dunia semakin berkurang.. Bahwa jatah hidup-yang tidak pernah kita tahu akan selama apa-juga berkurang.
Bahwa aku harus berusaha, memperbaiki diri, menjadi yang lebih baik, dan lebih baik lagi dari sebelumnya..

^_^

Senin, 19 Oktober 2009

Pinter atau pinter???

Seberapa pentingkah internet bagi kehidupan anda?
Apakah anda adalah orang yang menggunakan internet setiap hari?

Well...kalau saya disuruh menjawab pertanyaan itu..
Mmm...
Pentingkah internet untuk saya??
Penting nggak penting sih..
Nggak penting karena sebenarnya saya masih bisa hidup tanpa internet.
Penting karena internet adalah pengisi waktu luang saya saat jenuh dan bosan.

Apakah anda menggunakan internet setiap hari?
Jawabannya...
YA
Entah itu ngempi,,entah itu YM,,entah browsing..
pokoknya tiada hari tanpa internet.

jadi,,,keberadaan Opera Mini di hp merupakan kemudahan tersendiri
Nah....
Kemarin, di hp saya ada 2 opera mini
yang satu versi 4, yang satunya opmin 5 beta
Awalnya dua-duanya bisa dipakai
Lalu....beberapa hari yang lalu..saya tidak bisa membuka browser Hp yang isinya Opmin 4 itu. Saya biarkan saja. Toh masih ada Opmin 5 beta.
Tapi ternyata,,saya nggak nyaman pake versi yang baru itu.
Kenapa?
Karena tulisannya nggak bisa dienter. Selain itu, karakter yang sering dipakai terlalu jauh, seperti tanda koma. Seharusnya ada tombol symbol agar kita bisa memilih symbol yang dimaukan dengan lebih cepat. Jadi, saya pikir saya ingin balik lagi saja memakai Opmin versi 4.

Jadi, dengan tanpa perhitungan,, tadi saya mendelete Opmin 5 Beta dari Hp saya.
Fyuuh....
Lalu saya coba buka browser.
Tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Tidak ada yang berubah.
Tidak ada yang loading.
sedetik dua detik
Ya.....browser hp yang tadinya Opmin versi 4 pun ternyata sudah lenyap dari hp saya.
Jadi,,saya nggak bisa mobile lagi doong??!!
Hihihi....
masih tertawa sendiri mengingatnya.
Lagi diingetin nih..biar nggak ngenet terus-terusan

Jadi, sampai saya berhasil memasukkan kembali Opmin ke Hp,,kemungkinan saya bakal jarang online.
Its time to do another usefull thing :D

See yaa... :p

Minggu, 18 Oktober 2009

Hari yang penuh berkah.. Alhamdulillah...

Berawal dari pagi tadi..Temu kangen dg 2 orang mbak dan seorang mas kakak kelas yang sekarang sudah bekerja dan punya banyak uang..saya dan beberapa orang teman ditraktir. Diawali dg makan es campur di daerah kampus, dilanjutkan dg makan steak di Obonk.. hehe.. lumayan..sekali2 makan enak. Pulang dari makan2 langsung menuju kos teman. ada yang mau menunaikan nadzar dan membayar hutang katanya. Jadilah saya kenyang disuguhi berbagai macam brownies :D. Pulang tadi menjelang isya..sempet mampir beli bakso. Di kos..Ketika mulai makan.. Tiba2 pintu diketuk. Tetangga sebelah mengantarkan makan malam..nasi plus lauk pauk..ditambah sepoci teh anget. nganterinnya smpe 2 kloter pula. waah..beginilah rasanya hidup bertetangga :D ALHAMDULILLAH..Hari ini penuh berkah.. :D

Sabtu, 10 Oktober 2009

Kembali menjadi manusia lemah

Kalau begini, saya rasanya ingin pulang kampung.
Di rumah saja.
Homesick.


Ah ya, terimakasih setulus-tulusnya kepada semua yang sudah sangat berbaik hati sejak kemarin.
Teman satu rumah yang menawari ini-itu, menawarkan bantuan, menghibur dan menguatkan.
Orang-orang yang saya mintai izin..yang menyuruh saya untuk istirahat saja..padahal ada 2 agenda penting hari ini.. :((

Semoga besok sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Cukup.
Istirahat 1 hari cukup!
Bismillah..

Senin, 05 Oktober 2009

Photo Album 2009-10-05




Dan akhirnya pertahananku jebol juga...



Nico : Tante mau kemana???
(Mau pindah)
Nico : Pindah kemana??
(Jauh...pindah ke sana..)
Nico : Kok jauh? Kenapa pindahnya nggak kesini aja???


[ T_T... ]

Nico : (keluar kamar)
Andiah : Cha, tutup pintunya dong..

Minggu, 04 Oktober 2009

..speechless..

Saya sungguh tidak tahu apa yang saya rasakan saat ini. Perasaan yang susah diungkapkan. Perasaan yang entah seperti apa.

Menunggu membuat saya semakin resah dan tegang.
Allah, berikan yang terbaik bagi hambaMu yang satu ini.

Saya dihinggapi semacam ketakutan.. Melihat garis finish di depan mata, tapi merasa cemas tidak dapat mencapainya.
Tidak boleh berpikir seperti itu!
Saya pasti bisa! Bisa!
Insya Allah..
Amin..

Sabtu, 03 Oktober 2009

to be me.... thank you Allah.... ^_^

   
Saya merasa, seringkali dalam menjalani kehidupan ini saya kurang bersyukur. Saya sering membuat perbandingan, dengan mereka yang dalam penglihatan saya mempunyai apa yang tidak saya miliki. Saya sering berpikir, kenapa mereka bisa seperti itu, kenapa saya seperti ini? Terkadang, rasa itu tidak dapat saya sembunyikan. Saya harus mengakuinya: saya iri.

    Manusia memang tidak pernah bisa merasa puas. Lepas dari satu keinginan, muncul keinginan yang lain lagi. Apakah itu tandanya orang yang kurang bersyukur?? Saya sering menasehati diri sendiri ketika sesekali perasaan kekurangan itu muncul dalam pikiran saya: "Jangan terus menerus memandang langit yang ada di atas. Pandanglah yang ada di bawah" Lalu saya pun akan kembali pada realita. Ya, bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik pada hambaNya. Bahwa Ia-lah yang lebih tahu apa yang kita butuhkan. Bahwa keinginan-keinginan yang kadang muncul itu hanyalah nafsu belaka. Dan ketika kita menyikapinya dengan syukur, maka cukuplah sudah apa yang kita dapat itu. Dan bukankah Allah akan menambah nikmat bagi hamba-hambaNya yang bersyukur?


(Tulisan di bawah ini adalah repost dari postingan sebelumnya di sini)

Aku hanyalah seorang gadis biasa,yg terlahir dari keluarga yang sangat biasa,sedari kecil tinggal bersama dengan orangtua yang biasa,yang mengasihiku dengan sepenuh hati,sepenuh cinta

Hanya?
Bagaimana dengan mereka yang sudah kehilangan orang tua?Atau mereka, yang punya orang tua,tetapi tidak pernah mendapat kasih ayah bundanya yang sibuk,yang lebih memilih mengejar dunia daripada cinta anak-anaknya?Atau,mereka yg bahkan tidak tahu siapa orang tua mereka?Yang hidup sendiri tanpa sanak tanpa saudara?


Aku hanyalah seorang gadis biasa,yang mempunyai kehidupan yang sangat biasa,ayah ibuku hanyalah guru biasa,yang penghasilannya tidak seberapa,namun cukup untuk memenuhi kebutuhan kami sekeluarga

Hanya?
Bagaimana dengan mereka?Yang hidup di bawah garis kemiskinan?Yang ayah bundanya bekerja seharian untuk mendapatkan sesuap nasi?Mereka bekerja dari pagi sampai siang,siang sampai sore,sore sampai malam,malam sampai pagi lagi,dan hanya mendapat sedikit uang untuk membeli makan yg hanya sanggup mengganjal perut untuk sementara?


Aku hanyalah seorang gadis biasa,yang memiliki wajah yang biasa2 saja,postur yang tidak semampai,tidak gemuk,tidak kurus,tidak seperti para artis yang wira-wiri muncul di tivi,yang kecantikan fisiknya dikagumi para pecinta keindahan dunia

Hanya?
Bagaimana dengan mereka, yang bahkan mungkin tidak sempurna tubuhnya?Yang sedari lahir sudah dtakdirkan untuk tidak lengkap panca inderanya?Atau mereka yg kehilangan anggota badan karena sakit,karena kecelakaan,karena peperangan,karena penganiayaan,atau karena-karena yg lain?


Aku hanyalah gadis biasa,yang sekarang menjadi mahasiswi biasa,di kampus yang biasa,di tempat yang biasa

Hanya?
Bagaimana dengan mereka?Yang tidak sempat mengecap pendidikan sampai jenjang yang tinggi?Yang dengan terpaksa berhenti menuntut ilmu?Atau mereka yang bahkan tidak tahu rasanya bersekolah?Karena orang tua yg tidak mampu,karena tuntutan kehidupan yang memaksa mereka bekerja walau mereka masih terlalu kecil untuk itu?


Aku hanyalah seorang gadis biasa,yang hidup di negeri yang biasa,yang kadang dipandang sebelah mata oleh orang-orang di luar sana

Hanya?
Bagaimana dengan mereka yang tinggal di daerah konflik?Negara yang telah mengalami peperangan tak kunjung henti?Mereka yang setiap menit&detik harinya dipenuhi doa,berharap kali ini bom tidak menjatuhi rumah mereka.Yang hidupnya dihabiskan dalam kecemasan2,akan kabar siapa yang mati hari ini?Atau mereka yang hidup di kota2 gemerlap di dunia,di mana yg kuat yg berkuasa,yang kaya yang berjaya,di tempat-tempat yg di sana susah djumpai hati manusia


Allah...
sungguh aku HANYA manusia..
Maka lindungilah aku dari segala yg menjauhkan syukurku padaMu..

Jumat, 02 Oktober 2009

Menghadapi perubahan

Saya adalah seorang yang mudah terikat dengan sesuatu. Segera terbiasa menghadapi situasi baru, mulai menyukainya, lalu semakin lama semakin terikat dan sulit melepaskan diri.

Jadi, berat rasanya saya meninggalkan kos ini setelah 3 tahun betah dan terbiasa dg segala hal di dalamnya. Termasuk tingkah mereka yang selama ini mengisi hari-hari saya.

Kalau saja bisa, saya ingin tinggal di sini sampai saat kelulusan nanti. Tapi tentu saja kami tidak ingin mendzolimi Ibu dg tinggal hanya beberapa minggu-sementara banyak anak baru yang sibuk mencari kos sana-sini.

Jadi, kami akan segera pindah.
Saya pasti akan merindukan kamar ini. Merindukan saat-saat berkumpul bersama. Dan terutama merindukan Nico dan Keira...

Ok, sekarang waktunya packing..
Tetep semangat! :)

Kamis, 01 Oktober 2009

Nggak jelas

Hmm..
Bingung mau nulis apa. Beberapa hari ini cuma sesekali mampir ke MP.

Ujian baru selesai.
Semoga hanya satu putaran ya Allah..cukup satu putaran. Amiiin...
Hari ini langsung diumumkan lulus tidaknya oleh sekre. Tak sabar menanti.. Beri hamba yang terbaik ya Rabb..

Oia, karena lg ujian, jadi jaraaaang banget nonton TV. Berita gempa tidak ter blow-up ke kami, anak2 satu kos.
Saya pikir tadinya gempa biasa saja. Tapi di MP ternyata ramai pemberitaan. Dan semalam, baru menonton liputannya di TV. Ya Allah, ternyata sekali lg musibah yang besar.. :(
baru bener2 ngeh..
Apalagi pas ditelepon Ibu dan beliau menanyakan adik2 kos saya yang rumahnya di Jambi. Baru tau lagi, ternyata Jambi kena juga ya?
Dan sekarang belum juga bertanya kabar.. :( (semalam sudah larut, jd ga enak kalau mau menghubungi)
semoga mereka baik2 saja ya Allah.. Amiin..

Beberapa hari ini, sibuk, sibuk, sibuk. Agenda selanjutnya, pindah kos. Nggak bisa main2 lagi sama Nico&Keira.. Sedih....


Ya sudah,
bingung mau nulis apa lg.. Hanya mau mengisi kekosongan aktivitas menulis blog beberapa hari ini.

Doakan saya ya, kawan...