Jumat, 09 Juli 2010

Tentang Dismenore



Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa Yunani, dari kata dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran. Dismenore, atau biasa kita sebut nyeri haid adalah gejala yang seringkali dialami oleh kaum perempuan pada saat menstruasi. Intensitas rasa sakit yang dirasakan saat proses peluruhan dinding rahim ini berbeda-beda pada setiap yang mengalaminya. Dismenore bisa ditandai dengan pegal-pegal, mual, muntah, pusing, atau bahkan pingsan.

Terdapat dua macam dismenore, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer sering disebut sebagai dismenore sejati, intrinsik, esensial, atau fungsional. Biasanya terjadi pada bulan-bulan atau tahun-tahun pertama haid, pada kisaran usia 15 sampai 25 tahun, dan kemudian hilang pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Pada kasus ini tidak dijumpai adanya kelainan pada alat-alat kandungan. Dismenore sekunder dimulai pada usia dewasa, menyerang wanita yang semula bebas dari dismenore sekunder. Dismenore ini disebabkan oleh adanya kelainan alat-alat kandungan.

Dismenore Primer
Terjadi rasa nyeri pada perut bagian bawah, menjalar ke daerah pinggang dan paha. Kadang disertai mual, muntah, diare, sakit kepala, dan emosi yang labil. Nyeri biasanya timbul sebelum haid dan  berangsur hilang setelah darah haid keluar.

Nyeri haid ini timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid jenis ini normal, namun dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, dan seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala tersebut tidak membahayakan kesehatan.

Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disebabkan oleh penyakit, gangguan atau kelainan di dalam maupun di luar rahim. Gangguan ini biasanya baru muncul kemudian apabila ada penyakit atau kelainan yang menetap, seperti: infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri perut sewaktu menstruasi, yaitu:
-    Mengompres bagian yang terasa kram (perut atau pinggang bagian belakang) dengan botol panas (hangat)
-    Tidur terlentang dengan kaki/lutut diganjal dengan bantal
-    Mandi air hangat, boleh menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
-    Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
-    Mengosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
-    Mengambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Hal tersebut dapat membantu relaksasi.
-    Melakukan olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda pada saat sebelum dan selama haid, hal tersebut dapat membuat aliran darah pada otot sekitar rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.
-    Menarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

Selain itu, penanganan untuk mengatasi rasa nyeri juga bisa menggunakan obat-obatan: analgetika (penghilang rasa sakit), hormonal, anti prostaglandin. Obat-obatan tersbut digunakan harus berdasarkan pengawasan dokter.


*dari berbagai sumber




19 komentar:

  1. duh, salah masuk... bolehlah.. buat pngetahuan, kali-kali besok udah punya istri.. ^_^

    BalasHapus
  2. silakan..semoga bisa diambil ilmunya ^_^

    BalasHapus
  3. jd inget latihan peneva minggu lalu...

    BalasHapus
  4. Persis!! sama...pegel di pinggul..C#

    BalasHapus
  5. bersyukurlah pada Allah...
    alhamdulillah...

    BalasHapus
  6. Latihan.. Latihan.. Tar kalo mau ngelahirin,rasa sakit pas kontraksi sama ky nyeri haid.. Hehe..

    BalasHapus
  7. oiya an, jadi inget sesuatu.
    kalo dismenore-nya sampe bikin pingsan, mesti ati2 tuh.
    jangan2 ada kebocoran dinding rahim, kayak mamanya nico dulu itu..

    BalasHapus
  8. emang dulu mbak Risma gitu?
    kok diriku nggak tau ya?

    iya, emang mesti waspada kalo sering terjadi sakit berlebihan..harus periksa dokter

    BalasHapus
  9. Yee... diriku menghindari sebut nama, malah dirimu nyang nyebut -_-"
    Ya sudahlah kalau begitu..

    Mbaknya sendiri kok yg cerita, mungkin dulu dirimu lagi nggak ada.
    Waktu itu belum ada Nico.
    Dokternya malah kasih vonis mbak Risma nggak bisa hamil, berbahaya katanya.
    Tetep aja, Alloh Maha Kuasa.
    Ntu, sekarang ada Nico n Keira =)

    BalasHapus