Rabu, 12 Januari 2011

Dari walimah sahabat, kupat tahu, sampai mantan-mantan (bagian 2)



Oke, setelah beristirahat, setelah tidur cukup nyenyak, setelah perut sedikit kenyang, mari kita lanjutkan cerita kita tadi (lihat cerita sebelumnya di sini)



.....

Singkat kata, setelah pulang dari walimah Ocha & Icha, kami pun melaju ke Temanggung. Berangkat dari Solo sekitar jam setengah dua siang, naik bis patas AC jurusan Magelang. Ngobrol, bercanda, diskusi, tidur, makan. Begitulah selama dalam perjalanan Solo-Magelang (via Jogja). Sore menjelang. Sekitar pukul 5, bis kami mulai tersendat di daerah Tempel, Magelang. Macet. Mirip seperti  jalanan di Jakarta. Berkilo-kilometer, bis berjalan seperti siput. Usut punya usut, ternyata daerah di depan adalah daerah yang terkena banjir lahar dingin. Rumah-rumah tertutup pasir setinggi atap, batu-batu besar bergelimpangan.  Tepi jalan raya sudah seperti tebing, kanan kiri pasir setinggi 2 meter.


suasana banjir lahar dingin, Magelang
*gambar dari Google


Gerimis kala itu, lama-lama menderas menjadi hujan. Alhamdulillah, kami sudah melewati daerah itu saat hujan deras turun, karena dari berita, malam hari itu banjir lahar dingin kembali terjadi, dan jalanan mulai tertutup lagi, bahkan ada bis yang terendam pasir..


Bis kami masuk terminal Magelang saat hujan deras turun. Belum sempat menarik napas, kami berdua berlari-lari mengejar bis kecil yang akan membawa ke Temanggung. Kata mas, bis ke Temanggung sudah habis kalau malam menjelang. Jadi ketika ada satu-satunya bis petang itu mulai berangkat, kami mengejarnya.

Sampai di kota Temanggung, jam setengah delapan malam. Kami dijemput dengan motor oleh bapak dan salah seorang saudara. Akhirnya, sekitar jam 8 malam, kami pun sampai di rumah.

2 hari di Temanggung, dan hp saya tidak kebagian sinyal sama sekali. Entahlah. Hp manja. Waktu di Purbalingga, nggak dapet sinyal, di Temanggung juga sama *ketok sayang hp

Malam Selasa, malam sebelum kepulangan, ngajakin keluar makan adek-adek sepupu cewek mas. Prima, Azkia, dan Dek Vina. Modus utamanya makan-makan, modus sampingannya, mas mau mendiskusikan masalah kelajutan kuliah Azkia yang sekarang sudah kelas 3 SMA. Pilihan kami, atas rekomendasi Dek Kia, jatuh ke rumah makan “Omah Kebon

Sesampai di sana, sueeepiiii reeekk! Pengunjungnya cuma kali berlima. Mungkin karena bukan hari libur. Secara tempat,  oke. Asik. Menyenangkan. Recommended deh. Suka konsepnya. Sayang, nggak difoto. Kalau secara makanan, menurut saya biasa saja. Yah, karena kami hanya berlima, di tempat seluas itu, jadi bebaaass. Serasa rumah makan pribadi, hahaha. Ngobrol ngalor ngidul, tanya ini-itu, diskusi, kadang ikut kasih nasehat, lalu pulanglah kita saat jarum jam menunjukkan angka 9.
 
Sepertinya, kali ini tidak ada agenda jalan-jalan. Maklum, hanya dua hari di sana. Kendaraan pun tak ada. Jadi, hanya bersantai di rumah saja. Dan kemarin sore, kami pun bersiap kembali ke Jakarta.

***

Sembari menunggu bis yang akan berangkat ke Jakarta, saya ngobrol dengan Prima, yang ikut mengantarkan kami ke pujasera sore kemarin. Tiba-tiba mata saya tertumbuk pada tulisan “KUPAT TAHU” di salah satu warung di sana. Dan tiba-tiba saya pun ingat: saya pengen kupat tahu!! Iyaa, saya kan pengen makan kupat tahu, sebelum sampai di Temanggung kemarin itu.

Seketika saya langsung menengok ke arah mas yang sedang duduk bareng bapak dan bilang, “Pengen kupat tahuu....” hahaha.. LOL. Pengen kupat tahu di saat-saat akhir. Lagipula warungnya ternyata tutup. Yo wes lah. Eh, tapi ternyata ada yang nawarin buat beliin kupat tahu, “Sini biar aku beliin aja mbak” kata Prima. Setelah ngobrol bla bla bla, bisnya kayaknya telat deh,  bla bla bla, akhirnya diputuskan Prima cari kupat tahu. Nanti kalau bisnya keburu berangkat, biar kupat tahunya dibawa pulang.

Kami pun melanjutkan mengobrol santai sambil menunggu pesanan kupat tahu dan bis Jakarta. Nasib ternyata kurang berpihak pada saya. Bis Jakarta datang tak lama kemudian, sementara kupat tahunya belum juga datang. Mulai harap-harap cemas. Bukan masalah kupat tahunya sekarang. Saya takut tidak sempat berpamitan dengan Prima, yang sedang sakit, tapi masih mau mengantar, plus beliin kupat tahu. Sampai akhirnya kami naik ke dalam bis, Prima belum juga kelihatan batang hidungnya.  

Bis melaju. Sampai di gerbang pujasera, bis memelankan lajunya, menyeberang ke lajur jalan depan, sedikit berbelok. Dari kejauhan, Prima dan motornya terlihat. Mendekat. Dan berhenti di sisi kanan bis. Sedikit terkejut melihat bis berangkat. Untung kami ada di sisi jendela yang tepat, jadi bisa dadah-dadah dari dalam bis. Bis menyeberang ke lajur kiri, dan gadis pengantar kupat tahu tertinggal di belakang.

Prima, gadis pengantar kupat tahu
*foto diambil dari fesbuk


***

Mulailah perjalanan kami. Kembali ke metropolitan city.

Cerita pun bergulir lagi, mas menunjukkan tempat-tempat tertentu. Sampai ke suatu wilayah, Parakan, kalau tidak salah. “Dulu waktu sma sering main ke sini nih sama temen-temen

Saya bilang,”Maen ke tempat cewek yang dikecengin ya???

Dan dia menjawab,”Enggaklah. SMA nggak suka gitu-gituan. Nggak suka cewek. Kalo yang suka mah banyak

Beeuuh! Mulai deh. Kalau lagi berdua aja, bisa ngomong kek gitu, coba kalau lagi rame-rame. Suaranya ilang nggak tau kemana.

Karena pancingan itu, saya jadi iseng-iseng bertanya tentang cerita masa lalunya. Selalu suka kalau mas sudah mulai cerita. Apa saja. Dan kali itu, saya menginterogasinya tentang mantan-mantannya. Setiap kali dia menyudahi cerita, saya minta cerita lagi. Siapa mantan ceweknya yang tercantik, siapa yang terpintar, siapa yang tercerewet, siapa yang ini, siapa yang itu. Sambil sesekali protes: “Loh, si A emang mantan mas?? Kan bukan? Orang nggak jadi cewek mas..” hahaha!

Nggak tau deh, saya suka mengorek-orek cerita masa lalu mas, hehehe.

Dan akhirnya,”Kalo aku, aku jadi yang ter-apa dong???!!”

Jawabnya,”Terakhir


Apaaa??! Cuma itu doanng??!!! Gggrrr..

11 komentar:

  1. hahaha... pulang2 tinggal capek ya

    BalasHapus
  2. lah, icha itu orang mana? saya orang temanggung aseli loh..
    tenanan wes...

    BalasHapus
  3. capek, dan sedikit meriang karena bisnya dingin banget.. :(

    BalasHapus
  4. Ocha orang Solo, Icha Bogor kalo ga salah (bener ga nih Cha??)
    Nah, kalo suami saya, baru Temanggung, mbak :D

    BalasHapus
  5. temanggung dmnnya An? kali2 sy msh kerabatan sm masmu huehehehe

    BalasHapus
  6. whaaa....bukan harusnya terharu An, klo dpt jawaban gini?? :D

    BalasHapus
  7. ha? mosok c? heee....suamimu temanggungnya mana ya ndi?

    BalasHapus
  8. emang mbak wiwik ada hubungan dengan Temanggung?

    BalasHapus
  9. oalah....ngalor ngidul kui..aku candiroto..
    maenlah ke tempatku dek..
    hehehe, udaranya sama" sejuknya..dingin...

    BalasHapus