Selasa, 11 Januari 2011

Dari walimah sahabat, kupat tahu, sampai mantan-mantan (bagian 1)



Weekend kemarin merupakan wiken panjang, wiken dimana saya untuk pertama kalinya (akhirnya) mengambil cuti tahunan, Yay!!

Kebetulan tanggal 9 Januari lalu merupakan hari bersejarah salah satu sahabat dekat, kawan karib, partner in crime, Rosaria Endah Meitasari, atau yang kita kenal sebagai ukhtikecil88. Yaaang melangsungkan walimahnya dengan teman seperjuangannya di BPKP Ariesca Kamajaya Suryaman, a.k.a ariescakamajaya.

Tidak ingin melewatkan hari spesial tersebut, saya pun jauh hari sudah memikirkan bagaimana cara untuk bisa datang ke Solo. Beruntung, ada mas yang selalu siap-sedia menemani kemanapun saya pergi. Setelah dulu ke Jember, menghadiri walimah juga, kemarin kami akhirnya ke Solo. Lagi-lagi hanya berbekal nama daerah tempat tinggal sahabat. Karena dua undangan (Jember maupun Solo)-yang pastinya ada denah tempat acara-tidak sampai ke tangan. Dan, masih akan setia menunggu sederet nama lagi yang acaranya akan saya datangi berdua dengan suami. Para sahabat dekat. Mereka yang namanya sudah dicatat: harus datang ke walimahnya. Dan karena saya merasa wajib datang, maka suami pun merasa wajib menemani, heuheu (Luv u dah!!). Cant wait for another travelling!



OK, jadi, mari kita mulai ceritanya (Loh,emang daritadi ngapain??)

Pertama-tama, kami berangkat dari kontrakan hari Sabtu, sekitar jam setengah delapan malam. Di tiket tertulis keberangkatan kereta Senja Utama Solo jam 20.15. Sesampainya di Stasiun Senen, kami sholat isya terlebih dahulu. Setelah itu, kami menunggu. Menunggu dan menunggu. Dan ternyata, keretanya terlambat. Oh, great! Jadi ingat waktu mau ke Jember, pesawat ke Surabaya juga delay. Dan saya sudah ketar-ketir takut tidak bisa melihat dua temanku bersanding di pelaminan.  Finally, setelah menunggu sekian lama, kereta pun datang sekitar jam 9 malam. Dan ya, kami pun berangkat ke Solo. Horeeeee...!!!

By the way, anyway, busway, karena belum tau rute perjalanannya, saya pun sms teman yang punya hajat. Diberitahulah kami rutenya. Katanya dalam sms:  “Dr stasiun solo balapan naik taksi ke terminal tirtonadi. Trs naik bis yg jurusan matesih (putra perkasa/gaya putra/handoyo), turun terminal matesih (trakhir). Trs naik ojek ke balai desa.”

Oooh, ya ampuun, saya bahkan baru tau kalau acaranya di balai desa, bukan di rumah -__-

Dan yah begitulah, kami pun sampai di Solo pagi harinya, sekitar jam 7 lebih. Keluar kereta langsung cari taksi. Wah, ada loket taksi. Pergilah kami ke sana. Solo balapan-terminal tirtonadi: 25.000. Hhmm...oke

Keluar stasiun, mata berputar-putar mencari sedan Limo (taksi.red), yang sejauh mata memandang tidak ada di sudut manapun. Tiba-tiba seorang bapak, rambutnya beruban, dengan seragam biru kucel menghampiri kami dan bilang, ”Saya supir taksinya” dan dibimbinglah kami menuju mobil...L300. Hah?? Jadi ini taksinya?? Saya dan suami berpandang-pandangan. Di dalam mobil saya bilang: “Waah, sayang banget ni mobil. Cuma isi dua orang” padahal, kalau mau diisi 10 orang juga bisa."

Solo balapan-terminal tirtonadi, 10menit (atau kurang), Rp. 25.000, dengan menggunakan taksi L300. Baiklah, hitung-hitung pengalaman (hey, pengalaman itu mahal, kawan )

Di terminal sarapan sebentar, bersih-bersih, dan siap menuju tempat walimah. Lagi-lagi kebingungan. Mencari-cari nama bis sesuai dengan yang disebutkan dalam sms. Nihil. Tanya ke pak polisi. Ditunjukkanlah tempat dimana kami seharusnya menunggu. Tapi bisnya sedang kosong. Dan oleh orang-orang di sana kami diberi tahu: “Oohh.. kalau mau ke sana, naik bis itu aja. Ini daritadi bis ke sana nggak ada. Mungkin masih lama. Jarang memang.”

Ya sudahlah, kami manut saja, daripada kelamaan.

Naik bis X, di belakang supir, sambil minta ditunjukkan jalan. Waktu sampai di suatu perempatan di karanganyar, supirnya bilang, “Mas, turun di sini, nanti naik bla bla bla

Turun lagi, tanya-tanya sebentar dengan orang yang ada di situ, dan segera naik bis lain yang lebih kecil. Dimulai perjalanan melewati daerah persawahan. Berkelak-kelok. Dan kami disuguhi pemandangan khas kampung di dalam bis kecil itu. Orang-orang saling mengenal! Padahal yang satu naik darimana, yang lain naik darimana, tapi kemudian bisa mengobrol akrab di dalam bis. Padahal bis itu berjalan berkilo-kilometer jauhnya! Coba bandingkan dengan saya di Jakarta sini. Kenal tetangga?? Paling cuma sebatas tahu saja..

Beberapa lama kemudian, masuk rombongan ibu-ibu dan simbah-simabh berpakaian rapi, berkebaya. Curi-curi dengar obrolan mereka, saya menyimpulkan: mereka juga mau datang ke nikahan sahabat saya. Horeeee, dapat titik terang!!

Dan akhirnya, setelah melewati gunung dan lembah, sampailah saya di BALAI DESA MATESIH.

Waaahh, sudah ramai sekali. Para penyambut tamu dari pihak keluarga, yang berseragam merah, berderet-deret di depan balai desa, menyalami satu-satu tamu yang masuk. Sebuah tenda besar disipakan di depan balai desa. Undangan-undangan berpakaian rapi. Mobil-mobil di parkiran.

Saya dan mas bingung. Tas ransel dan koper ini mau diapakan?? Masa masuk ke dalam bawa tas dan koper? Akhirnya kami minggir dulu, menepi ke parkiran. Dan tak disangka-sangka, sang manten sedang duduk di sana menanti saat dipanggil ke pelaminan. Huwaaaa!! Cipika-cipiki dulu sama manten perempuan yang cantiiiiiiikkkk. Tapi sayang, lupa buat foto

what a beautiful bride
*foto diambil dari fesbuk


Setelah kebingungan, akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan ransel dan koper kami di suatu tempat tersembunyi di parkiran itu. Benar-benar ditinggal. Yang dibawa hanya dompet.

Setelah memasukkan amplop *ups* kami mencari tempat duduk. Pilih yang di luar balai desa sajalah, yang di dalam sudah penuh. Maunya foto-foto, tapiiiiii hp saya mati, hp mas sakaratul maut, dan kamera yang sudah dibawa jauh-jauh mati kehabisan baterai. Hiiiiiikkkksssss!!!!!!  *nangis darah. Ya sudahlah, duduk tenang saja. Tapi, duduk tenangnya ternyata cuma sebentar. Karena saya melihat teman-teman saya kemudian. Ada yang dari Jakarta, ada yang dari Solo aja, ada yang dari Malang, ada yang jauh-jauh datang dari Balikpapan, si Phesona Elok a.k.a sebeningmentari, ada pasangan muhammadishak dan cepaka yang dipanggil-panggil tidak dengar *piss*, dan beberapa teman lain. Heboh ketemu, heboh cipika cipiki.

Acara selesai, dilanjutkan foto-foto, dan pulang deh! Untung, waktu pulang itu dapet tumpangan. Jadi, saya dan suami, juga beberapa teman lain, diantar ke terminal oleh si pemilik mobil yang baik hati.

Di terminal sholat dzuhur dulu, lalu langsung cari bis ke Temanggung, untuk liburan sementara waktu di rumah mertua..



bersambung



Ceritanya disambung lagi nanti ya?? Ternyata capek nulis banyak-banyak.. *ngos-ngosan

27 komentar:

  1. Bliku-liku critanya,mb.. What a great story.. Pjuangn k walimah tmn.. Saya baru skali pny pnglmn gini. Maklum, blm ada tmn s'angktn yg ngundang ni ^_^

    BalasHapus
  2. smilingsmiling..

    baru ngerti gambar mantennya

    BalasHapus
  3. nanti, akan tiba masa-masa kondangan itu Nas, trust me! *gaya serius

    BalasHapus
  4. oya?
    lumayan banyak kok, tapi bukan dari icha atau ocha

    nggak ijin neh, semoga diperbolehkan sama empunya dan sama yang ada di foto

    BalasHapus
  5. eh mbak endah ternyata br aja nikah ya??kmrn g mampir t4 ane mbak..hehhee..

    BalasHapus
  6. iya
    mbak zukruf Klaten ya?
    sebenernya, saya mau mampir ke klaten, ke tempat mbah
    tapi rencana berubah, ga jadi deh akhirnya :)

    BalasHapus
  7. aku tidak mengalami travelling2 gini sama suami...
    coz, sebulan setelah nikah langsung hamil...
    jadi gak boleh pergi2 jauh... sedih deh..

    BalasHapus
  8. tapi, habis itu kan bisa jalan rame-rame bertiga ;)

    selalu ambil hikmah dari setiap keadaan
    belum diamanahi hamil sekarang, hikmahnya jadi bisa jalan-jalan dulu sama suami :D

    BalasHapus
  9. iya... jalan2nya ya sekitar bintaro aja...
    nikmati aja ndi.. jalan2 terus.......

    BalasHapus
  10. ehm..
    :D :D :D

    *suami senyum2 baca ini :D

    BalasHapus
  11. mmg ya klo dah bawa kamera, tp pas dibutuhin malah mati jadi pgn nangis darah ndi >.<

    mmg menyenangkan silaturahim itu :), apalagi bs travelling sm suami ^^

    BalasHapus
  12. hahaha
    jalan-jalan terus ya? mumpung masih bisa :D

    BalasHapus
  13. ciyeeeee
    uhuy!
    hahay...!

    udah bisa komen gitu euy :p

    BalasHapus
  14. iya
    padahal udah diambil susah-susah di koper (yang lagi diumpetin)
    malah mati juga :(

    BalasHapus
  15. diumpetin di belakang tempat buat podium kalo lagi pidato itu lho mbak :D

    BalasHapus
  16. Sudah lama tidak merasakan menghadiri pernikahan sahabat yang pakai berpetualang segala :).

    Iya, urusan koper itu seringkali memang bikin ragu. Hebat lho Andiah & masnya bisa optimis, hehehe.

    BalasHapus
  17. dulu waktu ke jember, bertualang juga
    kalo waktu itu, pake pesen penginepan segala
    yang di penginapannya lagi ada tim sepakbola yang lagi nginep juga :D

    masalah koper itu, udah pasrah aja
    lagian harta bendanya udah diambil dulu, he he he

    BalasHapus
  18. eh, poto2 walimah ica-oca liat dimana sih?

    BalasHapus
  19. ada di fbnya Nisa Puspita Sari
    dia yang poto2 kemarin

    BalasHapus
  20. saya dulu juga ada tuh mbak, buket bunga mawar merah asli

    buketnya nggak dilempar, jadi ga bisa direbutin :D

    BalasHapus
  21. weleeeh. telat banget aku baru tau kalo ria nikah :))

    BalasHapus
  22. haiaaah...
    kemane aje mbak?
    perasaan aku juga pernah posting undangan deh.. -_-a

    BalasHapus
  23. lagi nggak ngeh berarti :p
    maaf yaa jeung..
    barakallah lakuma wa baraka 'alaykuma wajama'a bainakuma fii khoir ^^

    BalasHapus
  24. baiklah.. kuterima permintaan maafmu
    sebagai gantinya, kirim do'a lebih banyak lagi yaaa... :))

    BalasHapus
  25. jaaahh..
    malah pada ngobrol di mari :D

    BalasHapus