Iya, itu looh, sinetron ala Indonesia yang ceritanya sebagian besar idenya berkutat dalam kisah gadis cantik miskin-yang ternyata adalah putri seorang kaya, perebutan kekuasaan, anak yang tertukar, atau kehidupan cinta remaja SMA, kadang dibumbui dengan derita yang tiada henti. Yang anehnya, itu sinetron walaupun semakin lama semakin tidak jelas jalan ceritanya, dia punya episode panjaaaang dan hanya Tuhan dan produser yang tau kapan tamatnya.
Okey, stop pembahasan mengenai sintron ala Indonesia. Yang saya ingin bahas sekarang adalah sinetron yang sedang jadi favorit saya. Dan itu adalah: "Islam KTP" dan "Pesantren dan Rock 'n Roll"
Baiklah, kita bahas satu-satu dulu:
1. Islam KTP

Sinetron yang satu ini tidak punya inti cerita. Tidak membawa ide tertentu. Bukan kisah percintaan yang bisa dinantikan bagaimana nanti endingnya. Sinetron ini bebas, punya cerita yang berbeda-beda dan berganti tema setiap harinya. Sebebas tokoh-tokoh di dalamnya yang tidak jelas apa pekerjaannya. Kalau kata saya "Orang-orang di sinetron ini pada nggak punya kerjaan ya? Kerjaannya kok tiap hari keliling kampung. Keliling ke sana kemari. Kalo ketemu orang, trus ngobrol-ngobrol."
2. Pesantren dan Rock'n Roll

Sebenarnya, banyak hal yang menggelitik saya saat nonton sinetron ini *aduuh, tiap kali nonton capek dong ketawanya?? Bukaan. bukan digelitikin itu maksudnyaaa, tapii..membuat jiwa komentator sinetron saya gatal ingin protes. Ya, ya, ya, memang judulnya mengandung kata 'pesantren', ceritanya juga bersetting pesantren. Tapi, saya-walaupun tidak pernah hidup di pesantren, mengunjunginya pun nyaris tidak pernah-yakin kehidupan pesantren tidak seperti itu:
-santri dan santriwati bercampur baur. bebas berkeliaran. ngobrol bebas satu sama lain
-Wahyu (kalo yang belum tau nih, dia itu tokoh utamanya) kok bisa tiba-tiba bawa teman-temannya ke kehidupan dalam pesantren? Dan gaya mereka itu..... memangnya boleh diterapkan di pesantren?
-Mas Najib alias Masbro (kalo yang belum tau lagi, dia ini rivalnya Wahyu), yang notabene santri senior pengurus pesantren, masa punya tingkah laku yang sama sekali tidak mencerminkan keseniorannya, apalagi kesantriannya. Ditambah ulah dua anak buahnya. Deuuh... (namanya juga sinetron, pasti butuh tokoh yang menghibur kali yaa)
-kisah cinta di pesantren ini. Tidak setuju! Apalagi melibatkan putri pimpinan pesantren, namanya Nada. Hubungan Wahyu-Nada-ditambah Mas Najib yang mati2an merebut hati Nada, sepertinya bukan pesantren sekali.
OK. Seperti yang sudah saya bilang di judul, tidak ada sinetron yang sempurna. Tapi, saya tetep ngefans sama dua sinetron ini. Kenapa? Soalnya banyak 'ceramah' ustadz di sini. Ceramah yang disisipkan dalam dialog-dialog antar pemainnya, atau ceramah berbentuk pengajaran dari ustadz di dalam kelas di pesantren. Saya sukaaa bagian itu. Menurut saya, itu bagus sekali. Di luar semua ketidaksepakatan saya tentang jalan cerita, selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap episode-episodenya.
Seperti episode yang lalu, saat ada pembahasan mengenai Surat Ar Rahman, atau semalam, saat ada pelajaran mengenai berbakti kepada kedua orang tua. Suka pokoknya. Apalagi gaya ceramahnyanya tidak membosankan. Mungkin karena itu disisipkan di antara jalan cerita yaa.. Coba kalau kita disuruh mendengarkan kajian selama dua jam penuh..yang ada kantuklah yang muncul, heheh.....
Ya sudahlah..
cukup sekian pendapat saya tentang dua sinetron itu. Kapan-kapan kita sambung lagi.. *yakin An?? enggak sih..heheheh
Intinya, kita ambillah hikmah dari apa yang kita tonton sehari-hari. Yang jelek-jelek?? Buang ke laut aja kali yeee
-Mas Najib alias Masbro (kalo yang belum tau lagi, dia ini rivalnya Wahyu), yang notabene santri senior pengurus pesantren, masa punya tingkah laku yang sama sekali tidak mencerminkan keseniorannya, apalagi kesantriannya. Ditambah ulah dua anak buahnya. Deuuh... (namanya juga sinetron, pasti butuh tokoh yang menghibur kali yaa)
-kisah cinta di pesantren ini. Tidak setuju! Apalagi melibatkan putri pimpinan pesantren, namanya Nada. Hubungan Wahyu-Nada-ditambah Mas Najib yang mati2an merebut hati Nada, sepertinya bukan pesantren sekali.
OK. Seperti yang sudah saya bilang di judul, tidak ada sinetron yang sempurna. Tapi, saya tetep ngefans sama dua sinetron ini. Kenapa? Soalnya banyak 'ceramah' ustadz di sini. Ceramah yang disisipkan dalam dialog-dialog antar pemainnya, atau ceramah berbentuk pengajaran dari ustadz di dalam kelas di pesantren. Saya sukaaa bagian itu. Menurut saya, itu bagus sekali. Di luar semua ketidaksepakatan saya tentang jalan cerita, selalu ada hikmah dan pembelajaran di setiap episode-episodenya.
Seperti episode yang lalu, saat ada pembahasan mengenai Surat Ar Rahman, atau semalam, saat ada pelajaran mengenai berbakti kepada kedua orang tua. Suka pokoknya. Apalagi gaya ceramahnyanya tidak membosankan. Mungkin karena itu disisipkan di antara jalan cerita yaa.. Coba kalau kita disuruh mendengarkan kajian selama dua jam penuh..yang ada kantuklah yang muncul, heheh.....
Ya sudahlah..
cukup sekian pendapat saya tentang dua sinetron itu. Kapan-kapan kita sambung lagi.. *yakin An?? enggak sih..heheheh
Intinya, kita ambillah hikmah dari apa yang kita tonton sehari-hari. Yang jelek-jelek?? Buang ke laut aja kali yeee

Salah satu yg bikin aku males nonton pesantren rock n roll adalah si nada itu :p
BalasHapushihii
BalasHapuskenapa mbak?
wah wah wah...
BalasHapusnggak punya tipi..hihihihi
kalo gitu ya Fa..
BalasHapusnonton di tempat tetangga
selain bisa nonton tipi, bisa mempererat tali silaturahmi juga lho :D
*nengok kanan kiri
BalasHapusdi sebelah kanan...mas2 bujang yg jarang pulang
di depan rumah...hutan belantara^^
di sebelah kiri..kebun
di belakang rumah...mmm...apa ya..hehe
heee...??
BalasHapusjadi daerah rumahmu kek gitu Fa?
Nggak takut pas lagi ditinggal??
Tapi asiik, masih banyak tanah dan hutan buat dipandang ^^
hehe...bukan hutan dalam arti sbenernya aaan...
BalasHapusya 'cuma' sekumpulan rumput liar yg tinggi2 yg menutup jalanan sehingga yg nampak hanyalah kumpulan semak belukar..hohoho...
hoo...
BalasHapustapi masih banyak tetangganya kan?
kok bisa dapet kontrakan di situ?
Pasti suasana rumahnya syahdu..tidak ada TV, sekelilingnya tanah kosong
aku tau tontonannya Iffa: laptop! :D
nggak syahdu2 amat siih..karena ditemani banyak suara jangkrik..hihihii...
BalasHapusyoyoiiiii......leptop dan modem menjadi andalanku..^^
di sana ada sinyal Fa? :hihi
BalasHapusalhamdulillah masih ada..hehe
BalasHapushush pulang pulang...:p
pulang Fa..pulang..
BalasHapusini udah mau pulang kok
*asiik pulcep ^^
Sama, gak ada tipi :p
BalasHapus*masuk barisan fakir tipi*
BalasHapusikuuuutt...
BalasHapus*pegang belakang baju mb diyah*
betul, tonton aja yang baik2nya :D
BalasHapusgak ada tipi.
BalasHapushiburan visual cuma nonton reality show korea aja :p
saya suka islam katepe...hihihihi...
BalasHapus*sambil gosok gigi pake siwak
masuk barisan ngga nonton tipi
BalasHapusada tivi sih di kosan, tapi males nontonnya.. hehe
BalasHapusomong2 tentang sinetron/film indonesia, kemaren baru aja heboh nonton ulang AADC di kantor.. nostalgia masa sma.. hihi
afwan oot ni mb.. ;p
laaahh..
BalasHapuspada ga punya tipi :D
aku baris sendirian..hiks!
BalasHapushuwaaaaa.....!!
BalasHapusbetul betul betul
BalasHapuspilly suka nonton juga ga?
*celingak celinguk kesepian di barisan penonton tipi
BalasHapusreality show korea biasanya lucu2 gitu ya? :D
tapi sekarang udah nggak pernah lagi yaa?
BalasHapusnggak ada tipi katanya :)
masuk deh masuk sana *lamalama jadi sewot ga punya temen
BalasHapusaku nggak males dong, kan itu kerjaan sembari menunggu suami pulang malem,,hihihi
BalasHapusAADC yang versi sinetron? Yang Ririn Dwi Ariyanti itu maksudnya?
masuk dalam rombongan gak nonton tv ah...
BalasHapus*ndak ketinggalan kan yaks he
hwaaaa....
BalasHapus*ngelirik barisan sebelah yang rame
yg pilem mb, yg dian sastro..
BalasHapusjadi ceritanya kan ada tu film di server kantor, ditonton deh rame2. inisiatornya adalah mb mpit.. hoho
Ga pernah sudi nnton sinetron ( kecuali tersanjung (indosiar) sm malam pertama (sctv) jmn dulu sih
BalasHapussaya malah berencana untuk tidak punya tivi. *melirik tivi yg nongkrong...
BalasHapuskok aku nggak begitu suka sama AADC ya?
BalasHapusnggak ikut kehebohannya dulu, biasa aja :D
saya malah anti sinetron percintaan yang nggak abis2 :D
BalasHapussay no to sinetron.. hehe.. :P
BalasHapuskalo aku, maunya sih tetep pengen punya TV
BalasHapustapi nanti kalo udah ada anak, langganan TV kabel, khusus yang anak2 aja
dan TVnya diset supaya bisa dinyalain pas jam-jam tertentu *ada kan ya, TV timer? atau apapun lah itu namanya
di rumah Mas iparku soalnya gitu
jadi kalo nggak ada orang tua di rumah -jam kerja misalnya- ga bisa nonton TV
:D
aku juga cuma dua itu aja mbak
BalasHapusyang lain..maleess :D
:D
BalasHapus*bingungkomenapa*
lah itu udah komen :D
BalasHapusSubhanallah...
BalasHapus:)
BalasHapussuka banged kedua filmnya....itu kedua filmnya nyambung terus sampe malem..temen nonton di kala suntuk...
BalasHapusceritanya dan sentilannya kadang2 menggelitik :D
waah..
BalasHapushoreee, asiik dapet temen!
iya, setuju
dibandingkan sinetron lain saya lebih pikih sinetron ini si :p
aku jg suka pesantren rock n roll, saya pernah sih kepesantren, dan ngga bebas seperti itu...peraturanya ketat oe... dan paling suka ceramah yg tema mencari pasangan idup ( ak selalu semangat tntg tema itu, apaun acrnya..coz tahap memantapkn hati..kwkkk), ikhlas dan selalu bersyukur menerima pasangan apapun rupanya... sory komenny panjang kali lebar...hi..hii
BalasHapusenggak papa kok mbak, hihi
BalasHapusiya, namanya juga pesantren untuk sinetron stripping :D
wah, lagi memantapkan diri nih. ayi terus dimantapkan lagi ^^b