Entah apa yang terjadi dengan hari ini. Mungkin bangun sholat subuh yang kesiangan, mungkin lupa berdoa sebelum mengawali hari.
Hari ini, ceritanya saya akan cek kandungan ke Ibu Dokter sore hari sepulang dari kantor. Antrian nomor 6. Kata mbaknya waktu daftar, datang saja sekitar jam 5 sore. Itu artinya, saya harus pulang ontime. Nah, kantor saya tercinta, mulai awal tahun ini memberlakukan flexi time khusus untuk wilayah Jakarta. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya kami harus mengejar absen sebelum pukul 07.30 (kalau tidak mau dikatakan terlambat dan dipotong tunjangan), maka mulai tahun ini kami bisa absen maksimal sampai pukul 08.00. Jam 07.30 s.d. 08.00 sudah terhitung terlambat. Tapi, tidak ada pemotongan tunjangan kalau kami mengganti jamnya di belakang. Jadi, bisa-bisa saja datang maksimal jam 08.00 pagi, asalkan pulangnya jam 17.30.
Saya sebenarnya lebih suka datang pagi sebelum batas waktu jam 07.30. Tapi apa mau dikata, sudah 2 hari berturut-turut kemarin sampai kantor lebih dari jam tersebut, Akhirnya, terpaksa harus pulang sore (biasanya juga sore sih). Naah, karena nanti sore saya bakal ke RS jam 5, jadi pagi ini saya berusaha datang sebelum jam 07.30 supaya bisa pulang tenggo. Eaalah, walaupun sudah hectic pagi-pagi di rumah, tetap saja tidak terkejar sampai kantor pagi. Sepanjang jalan ke kantor, saya menyalah-nyalahkan suami, yang pagi tadi banyaaakk banget keperluannya. Pake acara setrika kaos segala.
Waktu jalan di parkiran menuju ke kantor, rasa sebel, marah, kecewa menumpuk jadi satu. Rasa-rasanya pengen nangis. Padahal sudah dari kemarin diwanti-wanti supaya berangkat lebih pagi. Biar sorenya bisa ontime ke RS. Dan benarlah, waktu menempelkan jari ke mesin fingerprint, angka di sana tertera 07.32. Arrrgghh! Baiklah, jadi nanti sore paling cepat baru bisa berangkat ke RS dari kantor jam 17.30. Atau, berangkat awal, lalu balik kantor lagi sepulang check up buat absen sore? Hmm...
Hati masih dongkol karena masalah absen, saya lalu pergi ke ATM. Barusan. Transfer sjumlah uang ke rekening suami. Setelah memencet konfirmasi transfer, layar ATM loading cukup lama sebelum akhirnya memunculkan kata: transaksi gagal. Saya cek saldonya. Berkurang sejumlah uang yang saya transfer, menyisakan sebagian kecil sisa uang di rekening saya yang hanya cukup untuk makan sampai akhir bulan. Paniklah saya. Jumlah uang yang hilang bukan jumlah yang sedikit. Dan itu adalah hasil ikhtiar kami dalam rangka memenuhi mimpi punya rumah sendiri. Terbayang betapa beberapa minggu terakhir kami mengumpulkan dana dari mana saja guna melengkapi kekurangan agar kami bisa bertransaksi rumah, dan sisa kekurangannya itu hilang begitu saja di depan mata karena masalah ATM error.
Lemas
Saya menuju bangku di sekitaran ATM dan langsung mendudukkan diri. Telpon suami. Panik. Memintanya langsung mengecek saldo tabungannya via internet banking. Dan dia bilang, uangnya belum masuk. Hampir saja menangis kalau tidak ingat tadi pagi saya ngambek. Terbayang bagaimana ruwetnya mengurus kehilangan sejumlah uang tersebut.
Setelah menenangkan diri, dilanjutkan dengan belanja di koperasi (kebetulan pagi ini belum ada makanan yang masuk ke perut), saya pun memberanikan diri ke ATM lagi. Pasrah. Bismillah. Dan... Alhamdulilllaaaahh, uangnya sudah kembali lagi. Puji syukur ya Allah.. Saya langsung kirimkan uang tersebut ke rekening suami. Tidak lama kemudian, suami telpon kalau uangnya sudah masuk ke rekeningnya. Alhamdulilllah, lega tak terkira *sembari gigit jari melihat saldo di rekening sendiri
Pagi ini diawali dengan hal-hal tak terduga yang sedikit mengguncang emosi. Semoga saja tidak menaikkan tekanan darah nanti. Dedek baik-baik ya Nak. Semoga hasil cek kandungan nanti sore baik :)
Hari ini, ceritanya saya akan cek kandungan ke Ibu Dokter sore hari sepulang dari kantor. Antrian nomor 6. Kata mbaknya waktu daftar, datang saja sekitar jam 5 sore. Itu artinya, saya harus pulang ontime. Nah, kantor saya tercinta, mulai awal tahun ini memberlakukan flexi time khusus untuk wilayah Jakarta. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya kami harus mengejar absen sebelum pukul 07.30 (kalau tidak mau dikatakan terlambat dan dipotong tunjangan), maka mulai tahun ini kami bisa absen maksimal sampai pukul 08.00. Jam 07.30 s.d. 08.00 sudah terhitung terlambat. Tapi, tidak ada pemotongan tunjangan kalau kami mengganti jamnya di belakang. Jadi, bisa-bisa saja datang maksimal jam 08.00 pagi, asalkan pulangnya jam 17.30.
Saya sebenarnya lebih suka datang pagi sebelum batas waktu jam 07.30. Tapi apa mau dikata, sudah 2 hari berturut-turut kemarin sampai kantor lebih dari jam tersebut, Akhirnya, terpaksa harus pulang sore (biasanya juga sore sih). Naah, karena nanti sore saya bakal ke RS jam 5, jadi pagi ini saya berusaha datang sebelum jam 07.30 supaya bisa pulang tenggo. Eaalah, walaupun sudah hectic pagi-pagi di rumah, tetap saja tidak terkejar sampai kantor pagi. Sepanjang jalan ke kantor, saya menyalah-nyalahkan suami, yang pagi tadi banyaaakk banget keperluannya. Pake acara setrika kaos segala.
Waktu jalan di parkiran menuju ke kantor, rasa sebel, marah, kecewa menumpuk jadi satu. Rasa-rasanya pengen nangis. Padahal sudah dari kemarin diwanti-wanti supaya berangkat lebih pagi. Biar sorenya bisa ontime ke RS. Dan benarlah, waktu menempelkan jari ke mesin fingerprint, angka di sana tertera 07.32. Arrrgghh! Baiklah, jadi nanti sore paling cepat baru bisa berangkat ke RS dari kantor jam 17.30. Atau, berangkat awal, lalu balik kantor lagi sepulang check up buat absen sore? Hmm...
Hati masih dongkol karena masalah absen, saya lalu pergi ke ATM. Barusan. Transfer sjumlah uang ke rekening suami. Setelah memencet konfirmasi transfer, layar ATM loading cukup lama sebelum akhirnya memunculkan kata: transaksi gagal. Saya cek saldonya. Berkurang sejumlah uang yang saya transfer, menyisakan sebagian kecil sisa uang di rekening saya yang hanya cukup untuk makan sampai akhir bulan. Paniklah saya. Jumlah uang yang hilang bukan jumlah yang sedikit. Dan itu adalah hasil ikhtiar kami dalam rangka memenuhi mimpi punya rumah sendiri. Terbayang betapa beberapa minggu terakhir kami mengumpulkan dana dari mana saja guna melengkapi kekurangan agar kami bisa bertransaksi rumah, dan sisa kekurangannya itu hilang begitu saja di depan mata karena masalah ATM error.
Lemas
Saya menuju bangku di sekitaran ATM dan langsung mendudukkan diri. Telpon suami. Panik. Memintanya langsung mengecek saldo tabungannya via internet banking. Dan dia bilang, uangnya belum masuk. Hampir saja menangis kalau tidak ingat tadi pagi saya ngambek. Terbayang bagaimana ruwetnya mengurus kehilangan sejumlah uang tersebut.
Setelah menenangkan diri, dilanjutkan dengan belanja di koperasi (kebetulan pagi ini belum ada makanan yang masuk ke perut), saya pun memberanikan diri ke ATM lagi. Pasrah. Bismillah. Dan... Alhamdulilllaaaahh, uangnya sudah kembali lagi. Puji syukur ya Allah.. Saya langsung kirimkan uang tersebut ke rekening suami. Tidak lama kemudian, suami telpon kalau uangnya sudah masuk ke rekeningnya. Alhamdulilllah, lega tak terkira *sembari gigit jari melihat saldo di rekening sendiri
Pagi ini diawali dengan hal-hal tak terduga yang sedikit mengguncang emosi. Semoga saja tidak menaikkan tekanan darah nanti. Dedek baik-baik ya Nak. Semoga hasil cek kandungan nanti sore baik :)
bumil semangat
BalasHapus:D
wedeeew, urusan ma atm error emang bisa bikin jantungan....
BalasHapustetep tenang ya bumiiiil, insya Allah semuanya baik-baik saja, amiiiin....
Alhamdulillah ga perlu ngurus ke bank gara2 ATM yg eror tadi ya ndi... :)
BalasHapusteteup semngat, positif thingking n perbanyak dzikir
smg semuanya berjalan lancar yaa :)
kebayang bikin bete dan stressnyaaaaaa
BalasHapuscemangat yaaaaa andiah
yoyooiii
BalasHapusbangeett..
BalasHapusapalagi itu bener-benerrrrr duit yang lagi dibutuhin
mo cari dimana lagi kalau itu sampek ilang?? huhu..
*masih menenangkan diri
Alhamdulillaah...
BalasHapusiya, positif thinking, banyak dzikir
makasih mbak :)
sampe sekarang masih DAG-DIG-DUG nih
BalasHapuspadahal udah lumayan lama
kayaknya tidur siang bisa menenangkan hati dan pikiran :D
wah, ikut deg2an ;d
BalasHapusooo ATM error ya...biasanya 1 x 24 jam dah balik kok :D
BalasHapusaku dulu juga pernah mb, di atm depan kampus.
BalasHapusga diurus karena berharap bakal balik sendiri duitnya, eh ternyata ga pernah balik.. hufh.
hehehe... :D
BalasHapushadeuuu....
BalasHapuskalau nggak seperti biasanya gimana coba? XD
Alhamdulillah punyaku masih balik ya
BalasHapusBakal nangis bombay deh kalo enggak
secara sampe menjual barang berharga demi uang itu *lebay tapi beneran
bisa di konfirmasikan ke pihak banknya..apalagi klo kita yakin nomor rekeningnya itu no rek orang yang kita kenal..
BalasHapusnaah, alhamdulillahnya ituu, aku nggak perlu sampe ngurus ke bank
BalasHapusapalagi waktu tulisan transasksi gagal itu muncul, belum sampe keluar nama yang mengonfirmasikan tujuan pengiriman
bisa2 ruwet entar :D