Rabu, 21 Oktober 2009

21 in 21

Kata orang, 21 itu adalah usia menuju gerbang kedewasaan. Benarkah?
Hmm..
Entahlah, kenapa harus angka 21? Kenapa bukan 20, atau 22?

***

Sore itu banyak anak kecil duduk rapi di ruang tamu rumahku.
Mau ada syukuran.
Yah, perayaan kecil-kecilan ulang tahunku-entah yang keberapa.
Aku sendiri lupa apa dan bagaimana acaranya. Yang kuingat hanya waktu pulang, mereka itu membawa macam-macam jajanan khas anak-anak. Dengan hati riang pulang ke rumah. Tak sabar membuka bawaan masing-masing.

***

"Selamat ulang tahuuun!!!"
Aku terpana di depan pintu kamarku. Lampu kamar sengaja dimatikan. Gelap. Tapi di kegelapan tampak sahabatku membawakan sebuah kue penuh lilin menyala.

Kejutan.
Di hari ulang tahunku yang ketujuh belas.
Padahal 3 orang sahabat karibku itu sudah berkumpul di rumah sejak sore.
Kami memang baru saja masuk kuliah, jadi waktu liburan yang ada kami sempatkan untuk berkumpul.

Aku sama sekali tak menyadari trik mereka.
Salah satu sahabatku ijin pergi, 2 yang lainnya menemaniku ngobrol di ruang tamu.
Sama sekali tidak terlintas pikiran kalau sahabatku itu sedang mengambil kue, kemudian masuk kembali ke dalam rumah lewat pintu belakang, sementara 2 yang lain mencoba mengalihkan perhatianku dengan membicarakan ini-itu.

Hari itu berakhir dengan sekujur tubuhku putih berselimut tepung.
Hari yang seru :D

***

Hanya tinggal kami berdua di kontrakan.
Sepi.
Tak ada televisi.
Hiburan hanya datang dari film yang disimpan dalam laptop, buku-buku yang belum selesai dibaca, dan internet.

Sudah beberapa hari kami seperti pengangguran.
Tidak punya kegiatan. Tidak ada acara. Membosankan.

"An, hari ini miladmu kan?? Tanggal 21?"
"Iya.. Emang kenapa?"
"Habis, kemarin dipancing-pancing kamunya kayak nggak nyadar.."
"He.." aku hanya tersenyum.
"Kamu mau kado apa?"
"Haduuh..nggak usah kali. Lagian kalo kado masa ditanyain?"
"Ya nggak papa. Emang kenapa?"

Akhirnya kami berangkat ke Bintaro Plasa. Jalan-jalan.
Makan di Hokben.
Bayarnya?
Sendiri-sendiri.
Sungguh, sebenarnya aku ingiiin sekali mentraktir temanku yg satu ini. Toh hanya berdua.
Tapi aku juga sungguh-sungguh.
Kemampuan keuanganku sedang berada pada level terendah. Berbagai pengeluaran untuk keperluan kelulusan menguras kantongku sampai sudut terdalam. Bahkan untuk pulang kampung saja tak cukup. Benar-benar kali ini aku merasa tidak berdaya, bokek luar biasa :D
Ditambah lagi, aku tak kuasa menelpon rumah meminta tambahan uang saku. Huuff.. Padahal awal bulan masih juga lama ^^

***

Hari lahir.
Apa esensinya?
Bagiku, itu adalah sebuah peringatan, peringatan bahwa sisa usia kita di dunia semakin berkurang.. Bahwa jatah hidup-yang tidak pernah kita tahu akan selama apa-juga berkurang.
Bahwa aku harus berusaha, memperbaiki diri, menjadi yang lebih baik, dan lebih baik lagi dari sebelumnya..

^_^

14 komentar:

  1. met milad ya diah, smg berkah usianya....
    soal makan di hokben, mulai hari ini nabung lagi biar th depan bisa seklian ajakin dek ririn hehehe...:)

    BalasHapus
  2. Barakallah An.. Waw ternyata Andiah masih muda skl. Perjalanan masih panjang, byk pintu ksempatan yg trbuka d dpan.
    Alhamdulillah milad thn ini ada teman yg menemani :)

    BalasHapus
  3. simpelnya karena 21 itu angka ganjil.. dan saya suka angka ganjil..

    semoga umurnya berkah...

    BalasHapus
  4. Met milad mbak Andiah...

    Semoga berkah usianya
    Amin

    Semangat yuk...

    BalasHapus
  5. pinterrrrr

    sekarang saatnya makan2!!!

    BalasHapus
  6. Andiah, mau kado apa? *nanya doank, hee..*

    BalasHapus
  7. Andiah, mau kado apa? *nanya doank, hee..*

    BalasHapus
  8. Met miLad ya mbak Andiah.
    ¤¤¤
    Msh muda y? XDDD

    BalasHapus
  9. berarti aku masih kecil dan lucu2nya...... ha..ha... :D

    BalasHapus
  10. hari lahir emang pengingat banyak hal..
    tapi kalo kita punya target2, hari lahir menjadi pengingat bahwa waktunya sudah makin dekat ^^

    BalasHapus