Kata orang, 21 itu adalah usia menuju gerbang kedewasaan. Benarkah?
Hmm..
Entahlah, kenapa harus angka 21? Kenapa bukan 20, atau 22?
***
Sore itu banyak anak kecil duduk rapi di ruang tamu rumahku.
Mau ada syukuran.
Yah, perayaan kecil-kecilan ulang tahunku-entah yang keberapa.
Aku sendiri lupa apa dan bagaimana acaranya. Yang kuingat hanya waktu pulang, mereka itu membawa macam-macam jajanan khas anak-anak. Dengan hati riang pulang ke rumah. Tak sabar membuka bawaan masing-masing.
***
"Selamat ulang tahuuun!!!"
Aku terpana di depan pintu kamarku. Lampu kamar sengaja dimatikan. Gelap. Tapi di kegelapan tampak sahabatku membawakan sebuah kue penuh lilin menyala.
Kejutan.
Di hari ulang tahunku yang ketujuh belas.
Padahal 3 orang sahabat karibku itu sudah berkumpul di rumah sejak sore.
Kami memang baru saja masuk kuliah, jadi waktu liburan yang ada kami sempatkan untuk berkumpul.
Aku sama sekali tak menyadari trik mereka.
Salah satu sahabatku ijin pergi, 2 yang lainnya menemaniku ngobrol di ruang tamu.
Sama sekali tidak terlintas pikiran kalau sahabatku itu sedang mengambil kue, kemudian masuk kembali ke dalam rumah lewat pintu belakang, sementara 2 yang lain mencoba mengalihkan perhatianku dengan membicarakan ini-itu.
Hari itu berakhir dengan sekujur tubuhku putih berselimut tepung.
Hari yang seru :D
***
Hanya tinggal kami berdua di kontrakan.
Sepi.
Tak ada televisi.
Hiburan hanya datang dari film yang disimpan dalam laptop, buku-buku yang belum selesai dibaca, dan internet.
Sudah beberapa hari kami seperti pengangguran.
Tidak punya kegiatan. Tidak ada acara. Membosankan.
"An, hari ini miladmu kan?? Tanggal 21?"
"Iya.. Emang kenapa?"
"Habis, kemarin dipancing-pancing kamunya kayak nggak nyadar.."
"He.." aku hanya tersenyum.
"Kamu mau kado apa?"
"Haduuh..nggak usah kali. Lagian kalo kado masa ditanyain?"
"Ya nggak papa. Emang kenapa?"
Akhirnya kami berangkat ke Bintaro Plasa. Jalan-jalan.
Makan di Hokben.
Bayarnya?
Sendiri-sendiri.
Sungguh, sebenarnya aku ingiiin sekali mentraktir temanku yg satu ini. Toh hanya berdua.
Tapi aku juga sungguh-sungguh.
Kemampuan keuanganku sedang berada pada level terendah. Berbagai pengeluaran untuk keperluan kelulusan menguras kantongku sampai sudut terdalam. Bahkan untuk pulang kampung saja tak cukup. Benar-benar kali ini aku merasa tidak berdaya, bokek luar biasa :D
Ditambah lagi, aku tak kuasa menelpon rumah meminta tambahan uang saku. Huuff.. Padahal awal bulan masih juga lama ^^
***
Hari lahir.
Apa esensinya?
Bagiku, itu adalah sebuah peringatan, peringatan bahwa sisa usia kita di dunia semakin berkurang.. Bahwa jatah hidup-yang tidak pernah kita tahu akan selama apa-juga berkurang.
Bahwa aku harus berusaha, memperbaiki diri, menjadi yang lebih baik, dan lebih baik lagi dari sebelumnya..
^_^
met milad ya kak andi =]
BalasHapusbarakillahu fiik,,
puput like this
BalasHapussukses selalu an
met milad ya diah, smg berkah usianya....
BalasHapussoal makan di hokben, mulai hari ini nabung lagi biar th depan bisa seklian ajakin dek ririn hehehe...:)
Barakallah An.. Waw ternyata Andiah masih muda skl. Perjalanan masih panjang, byk pintu ksempatan yg trbuka d dpan.
BalasHapusAlhamdulillah milad thn ini ada teman yg menemani :)
simpelnya karena 21 itu angka ganjil.. dan saya suka angka ganjil..
BalasHapussemoga umurnya berkah...
Met milad mbak Andiah...
BalasHapusSemoga berkah usianya
Amin
Semangat yuk...
pinterrrrr
BalasHapussekarang saatnya makan2!!!
Andiah, mau kado apa? *nanya doank, hee..*
BalasHapusAndiah, mau kado apa? *nanya doank, hee..*
BalasHapusMet miLad ya mbak Andiah.
BalasHapus¤¤¤
Msh muda y? XDDD
berarti aku masih kecil dan lucu2nya...... ha..ha... :D
BalasHapushari lahir emang pengingat banyak hal..
BalasHapustapi kalo kita punya target2, hari lahir menjadi pengingat bahwa waktunya sudah makin dekat ^^
met hari lahir :)
BalasHapusudah tua ternyata...
BalasHapus/piss, bu ^_^v /