Selasa, 08 Maret 2011

Suamiku

my husband is just an ordinary people, with ordinary wife, thats me :)


Suamiku, adalah seorang yang ramah dan menyenangkan, meskipun kadang, secara tiba-tiba dia bisa menjadi sangat pendiam di depan orang-orang tak dikenalnya. Dia berpembawaan ceria, banyak bicara, dan tertawa. Meskipun demikian, aku tau bahwa dia juga sosok yang rapuh. Yang mengambil kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya pada sore hari untuk membunuh saat-saat sendirinya dulu. Dan dia, menghabiskan waktunya, setangah hari dalam tumpukan pekerjaan di kantor, dan beberapa jam kemudian dalam kuliahnya yang melelahkan.  Hingga suatu hari dia dikenalkan kepadaku oleh saudara-saudaranya. Dan keputusannya untuk tidak mengakrabi wanita sampai masa perkuliahannya selesai pun terpaksa dia langgar, karena beberapa bulan setelahnya, dia harus menjalani hidup berdua dengan orang yang entah muncul dari belahan dunia mana. Yang tidak pernah dikenalnya, dilihatnya, bahkan mungkin didengar namanya.

Suamiku, adalah seorang sabar, yang tiba-tiba harus menjadi sangat sabar menghadapi kelakuan, kemanjaan, dan sifat kekanak-kanakan isterinya yang sering ngambek dan membuatnya marah. Dia tidak pernah marah dengan sendirinya, kecuali jika dipancing terlebih dahulu oleh kemarahan atau kediaman isterinya, yang kadang menurutnya aneh dan tidak berasalan. Dia tiba-tiba harus menjadi seorang pengalah yang penuh pengertian, dan dia kadang tidak bisa melakukannya dengan baik. Suamiku, adalah juga seorang yang berego tinggi. Dan itulah dia, mendiamkan isterinya saat sang isteri sedang ngambek, hingga akhirnya dua-duanya pun makan hati karena tidak ada yang mau menyapa terlebih dahulu.

Dia bekerja keras, dan semakin keras saat kami menikah, aku tau. Meskipun, sebagai seorang isteri, alih-alih mendukungnya dan memberikan semangat, aku sering mengganggunya dengan pertanyaan-pertanyaan tidak penting: pulang jam berapa? Masih lama nggak? Kapan nyampe rumah? Isterinya, yang  kadang menyapanya dengan wajah cemberut dari balik pintu saat dia pulang malam. Meskipun demikian, dia tidak pernah protes.

Dia adalah juga sosok yang ringkih dan perasa. Saat-saat tertentu, meskipun aku tidak pernah bermaksud menuntut apapun darinya, dia sering bilang: “Aku memang ga bisa ngasih apa-apa” Dan memangnya kenapa kalau aku tidak mendapat apa-apa? Kalau aku ingin mendapatkan sesuatu, seharusnya aku menikah dengan orang yang lebih, bukan dengan dia. Dan mengapa begitu sedihnya dia berkata demikian?  Sungguh, aku tidak mengharapkan apa-apa. Aku suka duduk di belakang motornya, membocengnya, dan menepi saat hujan turun, dan tidak mengharapkan kami duduk di dalam mobil mewah sambil mendengarkan musik klasik.

Kami lebih suka membicarakan pelajaran fisika kimia kami saat sma, daripada teori-teori ekonomi yang kami pelajari saat kuliah. Kami suka bernyanyi. Dia memegang gitar, dan aku vokal. Atau, dia bergitar sekaligus bernyanyi, dan aku yang mendengarkan. Aku menyukai berdiri di belakangnya saat sholat, duduk di belakangnya saat dia berdoa untuk kami. Aku menyukai semua tentangnya. Aku menyukai setiap kebersamaan kami. Aku..menyukai suamiku



*lagi mellow, jadi tulisannya kek gini

23 komentar:

  1. jiyaaaaaaaaaaaaaaaahhh...kayaknya aku salah masuk deh... jadi kangen pacar deh :( *ngikut mellow

    BalasHapus
  2. oh yeah?

    whats apropriate, then? :D

    BalasHapus
  3. like this deh, very like. hihihi ^^

    BalasHapus
  4. lagi kangen istri, DL 20 Hari
    *curcol

    BalasHapus
  5. eh, apanya yang bawaan adek bayi mbak? :D

    BalasHapus
  6. semangat!!!
    sering banget DL, hihi :p

    BalasHapus
  7. hush hush..
    keluar deh.. hihi

    siapa aja boleh masuk kok Faaa ^^

    BalasHapus
  8. ya ya ya nampaknya Maret tahun ini benar-benar istimewa dan menggoda... hmmm yang walimahan sepertinya tiada jeda. begitupun yang bagi-bagi kabar bahagia tentang hidup barunya semakin banyak dan semangat saja. hihihi

    sukaaak banget bacanya. tapi tapi tapi bikin ngiri hikz sumfah ana zuzur :D

    BalasHapus
  9. bayangin andi di depan pintu menyambut suami dengan wajah mencucu..

    sabar ya suaminya andiah.,..hehehhe ^__^v

    *suaminya ocha, DL apaan, 20 hari? ckckckck

    BalasHapus
  10. teh lala: kl auditor mah biasa DL segitu, bahkan lebih :(

    BalasHapus
  11. 20 hari berarti sebulan dunk..
    ibu" juga DL?
    waaaa..kasian ya, kalo dah punya baby..

    BalasHapus
  12. kl ibu jarang banget DL, soalnya di bag. keuangan...

    BalasHapus