Saat engkau tertidur..
Kupandangi wajahmu..
Masih ingin ku mendekapmu..
Masih ingin ku menciummu..
Lantunan lagu Vina Panduwinata itu kuputar berkali-kali mengiringi pagi. Sambil mengelus-elus perut yang mulai membuncit, sambil bercengkrama dengannya yang sedang bertumbuh di dalam diri. Menikmati keajaiban yang sukar dijelaskan.
Suamiku susah sekali dibangunkan. Padahal kami sudah berjanji akan jalan-jalan pagi itu. Sambil sedikit memaksa, akhirnya bisa juga dia bangkit dari tempat tidur.
"Dedek mau disayang," ada-ada saja keinginanku pagi itu. Dengan muka masih mengantuk, mas mencium perutku 'cup'.
"Bukan gituu, mau disayang," aku masih merajuk.
"Kan udah.."
"Bukan gituu, mau ngobrol sama Ayah.."
Akhirnya mas mengalah juga. Daripada istrinya yang sedang manja ini tak berhenti mengoceh, lebih baik segera dituruti kemauannya. Mas mengelus-elus perutku, berbincang dengan buah hati kami. "Dedek ini.. Dedek itu... "
***
Kami sampai di Monas. Weekend, pagi hari, banyak orang beraktivitas di tempat itu. Aku dan mas bersemangat. Jarang-jarang kami jalan pagi. Mas susaaaah sekali diajak bangun pagi saat weekend. Jalan santai, sembari melihat aktivitas orang di sekeliling saat udara masih segar ternyata sangat menyenangkan. Mas larii pagi mengelilingi Monas, sementara aku jalan santai sambil menikmati suasana di sekitar.
Tak pernah kusadari..
Waktu cepat berlalu..
Kini engkau menjadi besar..
Kini engkaulah harapanku..
Waktu cepat berlalu..
Kini engkau menjadi besar..
Kini engkaulah harapanku..
Tak terasa, sudah cukup lama kami bercengkrama di keramaian. Saatnya pulang. Kami berjalan melintasi rindang pepohonan yang jarang ditemukan di kota besar seperti ini. Ah, aku senang sekali pagi itu.
Tiba-tiba.. Seperti ada sesuatu yang mengalir di bagian bawah tubuhku. Aku terkesiap. Kuraih tangan mas, menghentikan langkahnya.
"Mas.. Kayak ada yang keluar..."
"Apa?" dia bertanya. Aku menggeleng. "Nggak tau.. Ayo cepet pulang. Mau ke toilet.."
Tanganku erat menggenggam tangan mas. Keringat dingin mengaliri sekujur tubuh. Hanya satu yang ada di pikiranku saat itu. Anak kami di kandungan.
Di halaman Monas, di dekat tempat parkir kendaraan, ada toilet umum. Segera, tanpa menunggu waktu, aku menuju ke sana. Sementara mas menunggu di dekat motor kami.
Terkejut aku mendapati darah segar di pakaian dalamku. Banyak. Seperti saat menstruasi. Lemas. Sedih yang tak terkira. Aku langsung keluar dan memanggil2 mas, sedikit emosi karena dia tak kunjung mendengar. Tak peduli berapa pasang mata yang melihat, tak peduli seramai apa suasana di parkiran, tak peduli lagi sekitar, tak peduli, aku menghambur ke pelukan mas, dan menangis sesenggukan di sana tanpa bisa ditahan. "Dedek..dedek..." Hanya itu yang terucapkan. Tak tau bagaimana ekspresi mas, tak tau bagaimana dia juga ikut terkejut. Aku hanya menangis dan menangis. Mas, betatapun terguncangnya dia, berusaha membesarkan hatiku, "Nggak papa.. Nggak papa.. Abis ini kita langsung ke rumah sakit. Dedek nggak papa.."
Kami pulang. Dan sepanjang perjalanan, aku hanya bisa menangis, sembari memegangi perutku.
Di rumah, aku kembali ke toilet. Darah lebih banyak dari sebelumnya. Tapi tidak ada yang kurasakan. Sakit, nyeri, mules, tidak ada sama sekali. Dalam kepanikan itu, kami sempat telpon beberapa orang. Bertanya apa yang harus dilakukan. Dan tanpa menunggu waktu lagi, segera bersiap menuju UGD rumah sakit tempat aku check kandungan. Dalam pada itu, sempat mas menangis, saat kutunjukkan darah yang tercecer. Tangisan seorang laki-laki. Tangisan seorang ayah yang mengkhawatirkan kondisi anaknya.
***
"Lihat ini Bu.. Sudah nggak ada apa-apa," Dokter Lita, dokter yang menangani kehamilanku menunjukkan layar USG.
Aku mengangguk-angguk. Kubesar-besarkan hati, kutahan-tahan tangis yang hendak meledak lagi. Tidak boleh. Aku harus tegar.
"Saya, harus dikuret ya Dok?" tanyaku.
"Iya"
"Sekarang?"
"Ya..sekarang. Apa Ibu mau pikir-pikir dulu?"
"Apa saya masih bisa hamil lagi?"
"Ya bisa laah Buu.." Ibu Dokter tersenyum lebar. "Bisa bangeet.."
Mas masuk. Melihatnya, semakin ingin kutumpahkan tangis ini. Dokter bertanya lagi, apa hendak dikuret, atau masih akan berpikir lagi? Kami tanpa berpikir panjang langsung menyetujui. Kuret.
Wajah pertama yang kulihat saat efek bius mulai menghilang adalah wajah mas yang sembap. Dia memandangku dengan ekspresi sedih yang sukar kulukiskan. Dari semua yang kami alami pagi itu, pasti dia yang merasa paling bingung, paling bertanggung jawab, paling takut, dan mungkin paling sedih. Dia telah kehilangan anak pertamanya, dan sekarang, harus melihat isterinya terbaring tak berdaya, dengan wajah pucat, dan selang oksigen di hidung. Bukannya mengobati kesedihannya, aku pasti telah membuatnya semakin sedih.
"Mau dibacain Quran.. Mau dibacain Quran.." aku merajuk.
Mas meraih hpnya. Dan memilihkanku surat Ar Rahman. Tersedu dia membacanya.
Aku terlena dalam lantunan surat yang dibacakan patah-patah. Kadang sadar, kadang terbang entah kemana. Efek bius masih terasa.
Fabiayyi aala irobbikuma tukaddzibaan...
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Terngiang-ngiang di telingaku
***
Selama beberapa hari, banyak orang yang datang menjengukku. Bapak Ibu Temanggung dan kakak ipar langsung meluncur dari Cibubur hari itu juga, dan menemani kami sampai malam. Bapak Ibu Purbalingga langsung berangkat dengan kereta dan tiba sore harinya. Paman dan Bibi di Jakarta datang. Teman-teman juga sempat menengok.
***
Kami namai anak kami Azka Auliya. Kekasih yang suci, artinya. Allah lebih sayang Azka, hingga ia dipanggil tanpa sempat bertemu ayah bundanya di dunia. Azkaku sayang sudah tenang di sana. Allah yang akan menjaganya..
Tumbuh..
Tumbuhlah anakku..
Raihlah cita-citamu..
Jangan pernah engkau ragu, sayang..
Doaku slalu bersamamu..
Membuat aman di hidupmu..
(Anakku, Vina Panduwinata)
Mau diikutkan lomba menulis tentang "kehamilan", tapi ini baru draft. Ditulis via hp, jadi belum bisa dieksplore tulisannya :D
BalasHapusNanti kalo udah bisa ngetik di kompie lagi mau diperbaiki :D
T-T
BalasHapusmbak Andi tanggung jawab, saya nangis ini.
dek Azka jadi tabungan akhiratnya mbak Andi dan suami, insyaAllah..
T.T
BalasHapusan..*speechless
innalillahi.. *telat tau nya* T_T
BalasHapusyang sabar ya dek..
andiiii....
BalasHapusT_T
T_T
T_T
tanggung jawab, aku nangis di kantor nih..
ya Alloh mb.. aku speechless.
BalasHapusmb andi dan suami pasti kuat.
dan Dia, pasti akan menggantinya dengan yg lebih baik, insyaAlloh..
*merasa bersalah*
BalasHapusduuh..maap, telat taunya..
sabar neng, setiap kesedihan akan menggugurkan dosa dan kesalahan, dan akan diganti yang lebih baik
ga tahan baca ceritanya...hiks
BalasHapusyang sabar ya andiah...
insya Allah Azka menjadi tabungannya andiah dan suami kelak
Innalillahi...
BalasHapuskehamilan umur berapa, mbak???
*tak perlu ditanyakan
Jadi ingat masa itu...
innalillah. ini kisah nyata? saya fikir fiksi :(
BalasHapussabar ya an... tabungan bagi kalian... T_T
BalasHapusSemoga Alloh memberikan kebaikan dan yang lebih baik bagi kalian....
BalasHapus" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" Al-Baqoroh: 155
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Qs. Al-Baqoroh:216
T_T seddiiihhh
BalasHapusidem
BalasHapussemoga Allah menguatkan, dan memberi yg lebih baik
T_T
BalasHapuspengen ketemu dede azka..
innalillahi....beneran ini teh?
BalasHapushiks
hiks
hiks
sabar ya an...
T_T
hmmm menarik nafas sejenak...
BalasHapusit's really a heavy moment for you and your husband,mbak...
but just be sure that Azka will be meet with you in the heaven....
there will be a gathering with your family completed by Azka's brothers and sisters, insya Allah...
just believe it, mbak...
*afwan kalau bahasa Inggrisnya ngaco, pengen mencoba menerapkan ilmu akan bahasa ini
TT-TT
BalasHapus*afwan an, speechless baca tulisan ini..
Mbak aaann.. Sabar yaa. Sedih bacanya. Tp terpancar kekuatan mbak andiah dan suami. Smg Allah mengumpulkan kalian di syurga kelak. Aamiin..
BalasHapusMbak aaann.. Sabar yaa. Sedih bacanya. Tp terpancar kekuatan mbak andiah dan suami. Smg Allah mengumpulkan kalian di syurga kelak. Aamiin..
BalasHapus^_^
BalasHapussemoga mendapatkan yang lebih.
sabar ya an...
BalasHapusinsya Alloh akan diganti oleh Nya dengan yang lebiih baik lagi..
Barokallohulakum...
yg sabar ya sis... aku juga abis keguguran kemaren. katanya abis kuret biasanya lebih subur siy
BalasHapusyang sabar...................semoga cepet hamil lagi
BalasHapusT_T
BalasHapusInsha ALLAH akan diganti dengan yang lebih baik lagi. Amin
hari ini, dua kali menangis karena kejadian yang sama,
BalasHapuscambukan diri untuk bersyukur dan tidak mendahului ketentuan Allah..
Semoga kita termasuk orang-orang yang dimudahkan untuk bersabar dan bersyukur, amiin..
bagus an... menyentuh...
BalasHapussabar ya..
Begitu beratnya cobaan. Yg sabar yaa insya Allah ada gantinya.
BalasHapusBegitu beratnya perjuangan ibu hamil yaa.
Usia kehamilan brp lama?
berbahagialah, engkau memiliki tabungan di surga... bersabarlah, engkau dinaikan derajat... bertawakalah, bertambah CintaNYA padamu... berdoalah, engkau mendapatkan moment terkambulnya doa... semoga Allah menguatkanmu...amin.
BalasHapusT T,,smoga kesabaran mnjadi penghibur saat duka melanda...mb ikut nangis mbacany..
BalasHapussmoga diganti dg yg lebih baik ya dek...insyaAlloh segera.
kemarin ada 2 temen kantor yg keguguran,,beberapa bulan stelah itu mereka hamil lagi.
yg penting dijaga kondisinya,,
*nyodorin tissue
BalasHapusaamiin.... ^^
*tepuk-tepuk pundak sambil nyodorin tissue
BalasHapusinsya Allah mbak ;)
BalasHapusya Chaaa ^^
BalasHapus*ambilin tissue lagi
makasih banyak Fa :) *hugs
BalasHapus*tidak ada yang perlu dipersalahkan :p
BalasHapuslebih baik telat daripada tidak sama sekali *loh!
yup. Insya Allah :)
tapi dibaca sampe abis nggaak?
BalasHapusmau buat diikutin lomba, hehe..
Insya Allah..aamiin :)
8 pekan mbak
BalasHapusmasa itu?
eta teh sunda?
BalasHapus*ngaco
iya Teh :))
BalasHapusaamiin.....
BalasHapusaamiin... :))
BalasHapus*sedia tissue lagi
BalasHapuskelak ketemunya yaa Tante :D
BalasHapusmenurutmu? beneran apa boongan?
BalasHapushehe
Penganten baru ada kabar apakah? :D
no worries
BalasHapuspractise makes perfect ;)
*komen panjang-panjang dibalesnya cuma seiprit, heheh
nggak papa Kak :) *hugs
BalasHapusiyaaahh..
BalasHapusInsya Allah, aamiin :)
^___^b
BalasHapusInsya Allah ;))
BalasHapusaaaaamiiiiiinn....
BalasHapusmakasih buDok :D
yup
BalasHapusjust pray :)
kabar yang lainkah?
BalasHapusiya, betull sekali mbak Ratu. Bersyukur, dengan selalu menjaga titipanNya ya :)
satu-satunya yang mengomentari tulisanku
BalasHapus*emang yang lain enggak?
heheh
thanks, phil *big hug
pada awalnya, rasanya cobaan begitu berat..
BalasHapustapi, sesudahnya, akhirnya sadar juga, bahwa ini yang terbaik
untuk saya, suami, dan juga anak kami :))
perjuangan ibu hamil memang berat
makanya, kalau bisa suami ikut meringankan ya? ^^ hehehe
Wah, makasih Raja
BalasHapusseperti biasa, nice statement, great advise
aamiin
makasih udah mampir :)
iya An, salah satu kontak di MP juga
BalasHapusYup, insya Allah ^_^ Semangat!!
makasih mbakku sayang *hughug
BalasHapusmesti bener-bener-bener-bener deh, dijaga bener kalau sedang hamil
sepertinya, beberapa hari ini sering mendengar, melihat, kejadian ini (keguguran) di sekitar ya? atau mungkin karena lingkungan ibu-ibu pekerja kantoran ya? hmm.. entahlah..
T.T
BalasHapusSedih bgt mbak bacanya..jd inget syifa..hix.
BalasHapussegala sesuatru adalah kehendakNya..
BalasHapuspasti ada maksudnya, pasti ada hikmahnya..
yg sabar ya dek..
sabar ya an..
BalasHapus*sambil terus menyabarkan diri sendiri.. ^___^
baca ceritanya, mbak jd kayak melihat langsung.
bagus nulisnya..
Salam kenal...turut berduka...tp jgn khawatir...sesuatu yg indah akan dtg pada wktnya...segera :)
BalasHapusSaya jg pernah keguguran, kehamilan pertama, wkt 7 pekan. Sediiihhh, tp alhamdulillah tdk perlu mnunggu lama bs hamil lg, skrg sdh pnya 2 anak. Dua org tmn sy jg bgtu...bahkan hnya 1 bln sejak haid pertama stlh kuret, mrk sdh hamil lg. So, laa tahzan...:)
insyaalloh segera diamanahi lagi ya...
BalasHapusini tissuenya masih banyak :)
BalasHapussiapa syifa mbak?
BalasHapuspasti mbak :)
BalasHapusInsya Allah
Eh, mbak Deb kenapakah?
BalasHapusini ditulis sambil mellow :(
tapi sekarang udah nggak lagi kok ^^
Mungkin todak hanya satu ya mbak, ada yang lain
BalasHapuscuma kita nggak tau
*nggak tau yang dimaksud :D
Mbak pernah mengalami juga?
BalasHapusSemakin ke sini, semakin membuka mata bahwa banyak 'teman seperjuangan' yang pernah mengalami juga :)
Dokter juga bilang seperti itu, kurang lebih
Jadi tidak ada yang harus dicemaskan :)
aaaaamiiiiiinn ^_^/
BalasHapusSudah saya duga...
BalasHapusSaya juga pernah punya pengalaman yang sama... Malah saya gak bersama suami... Maklum, masih kuliah... ^__^
Sudah saya duga...
BalasHapusSaya juga pernah punya pengalaman yang sama... Malah saya gak bersama suami... Maklum, masih kuliah... ^__^
mngkin sebaiknya tdk menulis yg membuat salah tafsir dek...
BalasHapusyang manakah mbak? :D
BalasHapusbersabar dalam penantian...
BalasHapushe...
tulisan ini..apakah ini benar trjadi atau hanya bahan tulisan yg akan diikutkan lomba?
BalasHapusOoh..
BalasHapusbeneran mbak, dan mau diikutkan lomba :)
yup. Sabar ;)
BalasHapus:)
BalasHapuspasti yang mbak alami lebih berat *hug
oya?
BalasHapussaya baru tau :D
TT
BalasHapus*andi harus bertanggungjawab juga, sedu sedan nih di kantor...
yang sabar ya andi sayang...
insyaAllah, setelah ini segera diamanahi lagi ya...
insyaAllah adeknya azka nanti banyak,an...
aamiin...
semangat ya andi^^
azka adalah tabungan yg amat berharga buat andi n suami...
aamiin...
hah??beneran?
BalasHapusSmoga diganti dg lebih baik dek..
afwan ya,,tdnya mb emang mnyangka beneran..smpe nangis sgala..trus ada yg bilang, itu kan bahan buat lomba aja.
jdnya bingung,,beneran atau gak?
hix,,mudah2an segera mndapat ganti..
ikutan komen deh. dapet link ini dari istri.
BalasHapusikutan komen???
BalasHapuskomen raider..
smangka!
BalasHapusmaaf ya kak aku suka speechless kalo dapet kabar kayak gini,,apalagi beberapa pekan sebelumnya juga dapet kabar yang seperti ini..
tapi insyaAllah diganti dengan yang lebih baik ^^
aamiin
^__^
BalasHapusberat dan tidak... tergantung mind set berpikir kita tentang sesuatu... Insya Allah saya bisa melaluinya dengan baik... Sendiri... Itu pikir saya saat itu...
Terima kasih...
Peluuk Andiah
BalasHapusdan mengaminkan doa-doa dari semua teman di atas...
*peluk An...
BalasHapusInsyaAllah, Azka tenang disana...